INDOPOSCO.ID – Kementerian Agama (Kemenag) Bandung, Jawa Barat (Jabar) bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan tokoh masyarakat telah mengantisipasi munculnya konflik. Pernyataan tersebut diungkapkan Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi dalam keterangan, Sabtu (26/6/2021).
Menurut dia, delapan pengurus yayasan telah diamankan pihak berwenang. Dan pihak terkait telah melakukan mediasi. “KUA Kementerian Agama bersama pihak kecamatan dan Polsek setempat juga telah melakukan mediasi antara warga dan jamaah yayasan untuk mengambil langkah terbaik bagi penyelesaian masalah ini,” ujarnya.
Setelah diperiksa, lanjut dia, jamaah yayasan akan diperiksa. Atas munculnya kasus tersebut, ia mengaku prihatin dengan munculnya pemahaman yang menyimpang dari pokok ajaran Islam, salah satunya terkait konsep kenabian.
“Masyarakat (umat, red) harus belajar dari para tokoh, guru, ustaz, ulama yang tepat. Sehingga bisa mendapatkan pemahaman ajaran Islam yang benar, sesuai Al-Quran dan Sunnah Rasulullah,” ujarnya.
“Kami sudah minta Penyuluh agama KUA kecamatan setempat dan MUI untuk melakukan mitigasi dan memberikan pembinaan kepada eks jamaah yayasan,” ungkapnya.
Sebelumnya, salah satu pimpinan pusat pendidikan dan pelatihan (Pusdiklat) Dai di Bandung mengaku sebagai Nabi ke-28. Akibatnya, sejumlah warga mendatangi Pusdiklat Dai yang berlokasi di Kelurahan Cijawura, Kecamatan Buahbatu, Bandung tersebut. (nas)








