INDOPOSCO.ID – Bertepatan dengan Hari Hak Konsumen Sedunia yang jatuh pada 15 Maret 2021 lalu, PT Pertamina (Persero) mencatat jumlah pengguna aplikasi MyPertamina telah mencapai 10 juta.
Senior Vice President Corporate Communication and Investor Relation PT Pertamina Agus Suprijanto mengatakan, program digitalisasi rampung di 5.518 SPBU Pertamina. Hal ini meningkatkan layanan transaksi digital melalui MyPertamina tembus di angka 10 juta pengguna.
Menurut Agus, layanan MyPertamina memberikan kenyamanan dan keamanan dalam bertransaksi di SPBU. Selain itu, konsumen akan dimanjakan dengan berbagai fitur menarik seperti mengetahui titik SPBU terdekat, informasi promo menarik hingga beragam hadiah.
“Sejalan degan era digital, transaksi non tunai di Pertamina akan ditingkatkan sehingga konsumen dapat menikmati kemudahan dan kenyamanan dengan tingkat keamanan yang tinggi,” ujar Agus Suprijanto dalam keterangan, Rabu (17/3/2021).
Selain meningkatkan layanan melalui aplikasi digital, Pertamina juga terus memperluas jangkauan program BBM Satu Harga di wilayah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T), agar harga BBM yang diterima masyarakat lebih terjangkau.
Pada program BBM Satu Harga, lanjut Agus, Pertamina sedang mempersiapkan tambahan titik lembaga penyalur BBM Satu Harga yang tersebar di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulutgo, Sultengbar, Maluku Utara dan Papua.
Pembangunan titik baru BBM Satu Harga, menurut Agus, merupakan bagian dari target 76 titik pada 2021. Saat ini 20 titik sedang memasuki tahap persiapan dan akan segera memasuki tahap uji operasi.
“Ke-20 titik BBM Satu Harga tersebut tersebar di Nusa Tenggara Barat ( 2 titik), Nusa Tenggara Timur (7 titik), Kalimantan Barat (3 titik), Kalimantan Timur (1 titik), Sulutgo (1 titik), Sultengbar (1 titik), Maluku Utara (2 titik) dan Papua (3 titik),” bebernya.
Menurut Agus, hingga akhir tahun 2021, total akan terbangun 319 titik BBM Satu Harga serta hingga tahun 2024 ditargetkan bisa mencapai 500 titik.
“Dengan adanya BBM Satu Harga, maka kebutuhan BBM di wilayah 3T akan tercukupi secara berkelanjutan. Hal ini akan berdampak terhadap meningkatnya mobilitas masyarakat dan aktivitas ekonomi sehingga akan mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah,” terangnya. (nas)








