INDOPOSCO.ID – Sekolah di Kota Serang, Banten secara umum dinyatakan siap dalam menggelar belajar tatap muka oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Pernyataan itu keluar pasca sekolah mengisi verifikasi dan validitas standar belajar sesuai protokol kesehatan melalui aplikasi.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang Wasis Dewanto mengatakan, pada dasarnya sekolah yang ada di Kota Serang siap menggelar belajar tatap muka. Namun dalam pelaksanaannya masih belum bisa dilakukan lantaran perlu ada izin dari kepala daerah.
“Kami tetap menunggu itu karena izinnya di Pemda, nanti kita tunggu kebijakan pak Gubernur dan pak Wali Kota. Kalau diizinkan kami siap,” katanya saat diwawancara, Rabu (17/3/2021).
Dari jumlah 902 sekolah di Kota Serang, yang dinyatakan siap oleh Kemendikbud mencapai 519 sekolah. Untuk SD, dari 254 sekolah, yang siap ada 194 dan belum siap 60 sekolah. Sementara SMP, baru 9 yang dinyatakan siap dari jumlah 54 sekolah, sisanya 45 belum siap.
“Kalau PAUD dari 594, yang dinyatakan siap 316 sekolah. Yang belum siap 288, tapi semuanya masih proses,” jelasnya.
Menurut Wasis, perlu kehati-hatian dalam menggelar sekolah tatap muka. Jangan sampai pada saat proses pembelajaran, ada siswa yang terpapar. Sehingga, sekolah menjadi klaster penularan Covid-19. Maka dari itu, harus ada kebijakan bersama dalam menentukan keputusan, mulai dari Gubernur Banten dengan Wali Kota dan Bupati.
“Perlu hati-hati. Penanganan Covid-19 tidak bisa sendirian. Perlu kerjasama pak Gubernur dengan Bupati, Wali Kota di Banten. Jangan sampai nanti tatap muka jadi kesalahan pribadi. Tapi betul hasil kerjasama. Jadi nanti kalau ada terpapar meski kita tidak berharap, dianggap wajar,” ungkapnya.
Ia menuturkan, proses pemberina vaksinasi terhadap tenaga pendidik sedang berjalan. Pihaknya menargetkan 7000 guru divaksin. Namun pada pelaksanaanya, masih terdapat sejumlah guru yang ditunda karena tidak lolos skrining dokter.
“Kalau data leading sektor di Dinkes ya, kami belum dapat laporan guru yang sudah divaksin. Kita target 7000 negeri, swasta hingga PAUD. Yang belum akan diinformasikan ulang. Wajiblah,” tuturnya. (son)








