• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposco.id
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nasional

Pengamat Pertanian Sebut Indeks Ketahanan Pangan Indonesia Membaik

Redaksi by Redaksi
Kamis, 18 Februari 2021 - 23:36
in Nasional
Penggiat Pertanian, Razikin Juraid.

Penggiat Pertanian, Razikin Juraid.

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Pengamat kebijakan publik sekaligus penggiat pertanian, Razikin Juraid mengungkapkan indeks ketahanan pangan Indonesia dari tahun ke tahun semakin membaik. Ini dibuktikan dengan data Global Food Security Index (GFSI), dimana secara keseluruhan status ketahanan pangan Indonesia mengalami kenaikan yang signifikan.

“Dari data ini disebutkan status ketahanan pangan Indonesia pada tahun 2016, masih berada di peringkat 71 dari 113 negara yang diobservasi dan di tahun 2019 mengalami peningkatan ke peringkat 62. Ini artinya prestasi bagi sektor pertanian Indonesia. Tak perlu dikhawatirkan,” kata Razikin, Kamis (18/2/2021).

Mantan Juru Bicara Milenial Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf ini menambahkan sepanjang tahun 2014 sampai 2018, indeks ketahanan pangan secara global menurut data dari GFSI, Indonesia berada pada peringkat ke-65 dunia dan peringkat ke-5 di ASEAN. Di kawasan ASEAN, Indonesia berada di atas Filipina, Myanmar, Kamboja, dan Laos.

Sementara itu, skor Food Sustainability Index (FSI) untuk Amerika Serikat sebesar 68,8. Angka ini tidak berbeda jauh dengan Ethiopia sebesar 68,5, sedangkan India Indeks Indonesia 66,4 dan Israel 64,6 di bawah Ethiopia.

“Tidak fair jika dibandingkan dengan negara Ethiopia dan Zimbabwe yang notabenenya negara yang baru bangkit dari kelaparan ke negara yang terpenuhi pangannya. Sementara Indonesia bukan negara kelaparan, tapi memang negara yang sudah mandiri menyediakan pangannya dan bertahan untuk tetap mandiri akan pangannya,” pinta Razikin.

Untuk diketahui, indikator FSI itu tidak hanya aspek pangan dan juga bukan hanya pada aspek produksinya. Akan tetapi mencakup lebih luas, yaitu berdasarkan 58 indikator yang mengukur keberlanjutan sistem ketahanan pangan di tiga tema yakni kehilangan/penyusutan pangan dan Limbah, Pertanian Berkelanjutan, dan Gizi. Indeks tersebut berisi tiga jenis indikator kinerja utama yakni lingkungan, sosial, dan ekonomi.

Lebih lanjut Razikin membeberkan, fakta lain yang menyebutkan indeks ketahanan pangan Indonesia membaik yakni dengan mengacu data dari The Economist Intelligence Unit (EIU). Yakni pada tahun 2014 hingga 2018, indeks ketahanan pangan di Indonesia mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

“Pada tahun 2014 mencapai 46,5 indeks dan di tahun 2018 mencapai 54,8 indeks. Indeks ketahanan pangan di Indonesia terlihat membaik sepanjang tahun 2014 hingga 2018,” bebernya.

Selanjutnya pria jebolan Ilmu Politik Universitas Indonesia ini mengatakan penilaian ketahanan pangan nasional pun dengan merujuk data yang dikeluarkan Global Hunger Index (GHI) 2020. Indonesia sendiri menempati level moderate dengan skor 19,1, setelah sebelumnya masih berada di level serius dengan skor 20,1 pada tahun 2019.

“Sebenarnya bicara kondisi kelaparan di suatu negara itu jangan sepenuhnya terjebak pada angka atau data. Buktinya, dari dulu hingga sekarang Indonesia tidak pernah alami kelaparan, pangan selalu tersedia, tidak ada gejolak harga pangan. Toh negara yang GHInya di bawah Indonesia yakni Kamboja, Myanmar dan Laos kenyataan di lapangan pangannya tersedia. Jadi kita tidak perlu berlebihan merespon data, rujukan sebenarnya adalah fakta lapangan,” pinta Razikin.

Perlu diketahui, dari Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan atau Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) menyebutkan jumlah kabupaten/kota yang rentan rawan pangan mengalami penurunan dari 76 kab/kota pada tahun 2019 menjadi 70 Kabupaten/Kota rentan rawan pangan di tahun 2020. (PR/wib)

Tags: Ketahanan Pangan
Previous Post

Brady Tantang Osaka di Final Australian Open

Next Post

BMKG Imbau Warga Waspada Potensi Gempa Besar

Related Posts

WhatsApp Image 2025-11-08 at 12.18.40
Nasional

Kemendikdasmen Siapkan Pendampingan Psikologis Bagi Siswa dan Guru SMAN 72 Jakarta

Sabtu, 8 November 2025 - 13:18
WhatsApp Image 2025-11-08 at 12.03.18
Nasional

Formalisasi Sektor Informal, BPJS Watch: Tekan Angka TPT di Sektor Padat Karya

Sabtu, 8 November 2025 - 12:37
WhatsApp Image 2025-11-08 at 10.48.17
Nasional

Hadir di Konferensi HR 2025, Begini Pesan Menaker

Sabtu, 8 November 2025 - 11:49
WhatsApp Image 2025-11-08 at 10.07.08
Nasional

Korban Ledakan SMAN 72 Jakut: 33 Orang Masih Dirawat, 4 Jalani Operasi

Sabtu, 8 November 2025 - 11:13
WhatsApp Image 2025-11-08 at 09.37.38
Nasional

Pemerintah Tegaskan Larangan Thrifting Ilegal, Pedagang Dibantu Beralih ke Produk Lokal

Sabtu, 8 November 2025 - 10:52
WhatsApp Image 2025-11-08 at 08.38.31
Nasional

Pascaledakan di SMAN 72, DPR Minta Sekolah Utamakan Pencegahan dan Waspadai Gadget

Sabtu, 8 November 2025 - 09:09
Next Post
BMKG Imbau Warga Waspada Potensi Gempa Besar

BMKG Imbau Warga Waspada Potensi Gempa Besar

BERITA POPULER

  • pemain-liverpool

    Liverpool vs Real Madrid: The Reds Diuntungkan Statistik, Tapi…

    684 shares
    Share 274 Tweet 171
  • Persijap vs Malut United: Lini Belakang Bermasalah, Laskar Kalinyamat Harus Dispilin

    675 shares
    Share 270 Tweet 169
  • Hasil Liga Champions: Liverpool-Bayern Menang Tipis, Arsenal-Tottenham Berpesta

    672 shares
    Share 269 Tweet 168
  • Gagalkan Aksi Curanmor di Cakung, Hansip Alami Luka Tembak di Perut

    666 shares
    Share 266 Tweet 167
  • Peserta TKA Siaran Langsung di Medsos, Kemendikdasmen: Sudah Ditindak Pengawas

    664 shares
    Share 266 Tweet 166
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.