INDOPOSCO.ID – Lembaga adat Baduy merasa terpanggil untuk membantu pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19 di Indonesia. Karena itu pemuka adat Baduy berkumpul untuk berdoa agar penyebaran wabah Covid-19 hilang di atas bumi itu.
“Kami berharap doa itu dikabulkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa,” kata Tetua adat Baduy yang juga Kepala Desa Kanekes Kabupaten Lebak Jaro Saija seperti dikutip Antara, Minggu (14/2/2021).
Pemuka lembaga adat Baduy berkumpul di Hutan Cibongkok, kawasan Baduy sambil memanjatkan doa-doa khusus untuk keselamatan, kesejahteraan, keamanan dan kedamaian bangsa. Selain itu mereka juga berdoa agar bangsa ini dibebaskan dari wabah pandemi Covid-19 yang melanda bangsa Indonesia dan dunia.
Acara itu dihadiri pemuka adat Baduy seperti jaro tanggungan 12, sebagian paranormal, dangka sirahdayeuh, dangka carungeun dan dangka singkalayeuh dengan doa khusyuk agar terkabulkan. “Kami berharap ritual doa yang dilaksanakan lembaga adat itu bisa terkabulkan agar bangsa itu terbebas dari wabah pandemi Covid-19,” katanya.
Masyarakat Baduy Dalam yang tersebar di Kampung Cibeo, Cikeusik dan Cikawartana mulai 13 Februari hingga 14 Mei 2021 menutup diri dari wisatawan karena tengah melaksanakan ritual Kawalu selama tiga bulan.
Selama ritual Kawalu, mereka fokus pada ketenangan dan ketentraman sehingga wisatawan tidak diizinkan berkunjung. Selain itu, warga Baduy Dalam juga dilarang menggelar perkawinan, sunatan anak yang bisa menimbulkan keramaian.
Selama ritual Kawalu, dipanjatkan doa diiringi puasa agar bangsa Indonesia diberikan keselamatan, kedamaian, kesejahteraan dan keamanan serta dijauhkan dari mara bahaya, termasuk dibebaskan dari penyebaran Covid-19.
“Kami minta wisatawan dapat menghargai keputusan adat yang melarang kawasan Baduy Dalam itu dikunjungi orang luar,” kata tokoh Baduy Dalam Cibeo Ayah Mursid.
Penutupan kawasan Baduy Dalam itu berdasarkan keputusan adat Nomor 141.01/13-Ds.Kan-200I/2021, tertanggal 13 Februari 2021 yang ditandatangani Kepala Desa Kanekes.
Hingga kini penyebaran Covid-19 di kalangan Baduy belum ditemukan alias nol kasus sejak pemerintah menetapkan wabah corona sebagai bencana nasional pada 13 April 2020.
Warga Baduy lebih ketat dalam menerapkan protokol kesehatan dengan 5M guna mencegah penularan virus corona. Lembaga adat setempat mengimbau masyarakat tidak ke luar daerah, terlebih dari daerah zona merah penyebaran Covid-19. “Sampai saat ini warga Baduy masih nol kasus,” kata Petugas Medis Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Cisimeut, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak Iton Rustandi.
Selama ini aktivitas masyarakat Baduy lebih banyak di rumah dan ladang untuk mengembangkan pertanian. Begitu juga warga Baduy yang merantau diminta untuk pulang dan sebelum masuk pemukiman adat terlebih dahulu menjalani pengecekan kesehatan di Puskesmas setempat. (wib)








