Empat Skenario Masa Depan LeBron James Bersama Los Angeles Lakers

INDOPOSCO.ID – Memasuki musim ke-23 di NBA, masa depan LeBron James bersama Los Angeles Lakers mulai diselimuti berbagai pertanyaan. Di usia 40 tahun, sang megabintang memulai musim 2025/2026 tanpa kejelasan kontrak baru, sementara kondisi fisiknya mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan.

James tidak bermain dalam laga pramusim pembuka di Palm Desert karena mengalami masalah saraf di bagian pinggul.

Meski begitu, ia tetap menyatakan komitmen untuk menjalani musim ini dengan penuh dedikasi. “Saya hanya ingin menikmati musim ini dan benar-benar fokus pada permainan,” ujarnya.

Namun, komentar agennya, Rich Paul, membuka kemungkinan yang lebih luas. “LeBron masih ingin bersaing memperebutkan gelar juara. Lakers memang sedang membangun ulang, tapi kami akan mengevaluasi opsi terbaik bagi kariernya saat ini,” kata Paul.

Dalam situasi ini, terdapat empat skenario utama yang bisa terjadi antara LeBron dan Lakers dalam dua musim mendatang:

1. Pensiun Sebagai Laker

Skenario paling emosional adalah LeBron menyelesaikan kontraknya dan gantung sepatu sebagai pemain Lakers. Selama tujuh musim terakhir, ia mempersembahkan satu gelar juara NBA pada 2020, mencetak rekor sebagai top skorer sepanjang masa, dan mencatat sejarah dengan bermain satu tim bersama putranya, Bronny James, pada 2024.

Presiden tim, Rob Pelinka, bahkan menolak tawaran pertukaran dari Golden State Warriors, menegaskan bahwa pihaknya ingin LeBron menutup kariernya di Los Angeles.

Namun, perjalanan LeBron di Lakers juga diwarnai absensi karena cedera. Sejak 2018, ia telah melewatkan 124 pertandingan. Jika kondisi fisik dan performa tim masih memadai, mengakhiri karier di Lakers akan menjadi penutup yang ideal. Sebaliknya, musim tanpa pencapaian besar bisa mengubah arah cerita.

2. Perpanjang Kontrak Hingga 2028

Setelah kontraknya berakhir pada 2026, LeBron punya peluang untuk memperpanjang masa baktinya. Lakers diperkirakan akan memiliki ruang gaji sekitar 50 juta dolar AS—cukup untuk memberikan kontrak maksimum tiga tahun senilai hampir 188 juta dolar.

Namun pertanyaan muncul: apakah manajemen siap menggelontorkan dana sebesar itu untuk pemain yang sudah memasuki usia 40-an? Perpanjangan ini akan memperpanjang era LeBron, tapi bisa menghambat regenerasi bagi pemain muda seperti Luka Doncic dan Austin Reaves.

Hubungan keduanya dengan LeBron masih terjaga baik. Doncic—penggemar LeBron sejak kecil—bahkan menyebut kerja sama ini sebagai pengalaman luar biasa. Namun jika tim tak mampu bersaing konsisten, kontrak jangka panjang bisa jadi pertaruhan besar.

3. Pertukaran atau Buyout di Tengah Musim

Jika di pertengahan musim 2025/2026 Lakers terlihat tak mampu bersaing merebut gelar, James mungkin akan mempertimbangkan opsi pertukaran atau buyout. Dengan klausul no-trade di kontraknya, LeBron memiliki kendali penuh atas keputusan tersebut.

Namun secara realistis, hanya sedikit tim yang bisa menampung kontrak mahalnya atau bersedia menyesuaikan struktur keuangan. Kembali ke Cleveland Cavaliers bisa jadi kisah nostalgia yang menarik, tapi regulasi “second apron” mempersulit kesepakatan.

Dallas Mavericks mungkin jadi alternatif karena ada koneksi dengan Kyrie Irving dan pelatih Jason Kidd. Namun kondisi finansial mereka pun terbatas. Dengan kata lain, opsi ini hanya mungkin jika semua pihak melihat peluang lebih besar di tempat lain.

4. Menjadi Free Agent di 2026

Skenario terakhir, LeBron menyelesaikan musim dengan Lakers dan memilih menjadi pemain bebas agen pada musim panas 2026. Setidaknya ada 10 tim—termasuk Brooklyn Nets, Chicago Bulls, dan LA Clippers—yang akan memiliki cukup ruang gaji untuk merekrutnya.

Namun keputusan tersebut tidak mudah. Keluarganya sudah menetap di California, Bronny masih bermain di Lakers, dan kehidupan James di luar basket telah mengakar di Los Angeles. Faktor-faktor ini membuat banyak pengamat memandang musim ke-23 ini sebagai momen transisi penting.

Fokus pada Saat Ini

Meski spekulasi terus berkembang, LeBron menegaskan bahwa ia belum mengambil keputusan soal masa depannya. “Saya tidak fokus pada masa lalu atau terlalu memikirkan masa depan. Saya hanya ingin menjalani momen ini,” ujarnya.

Secara performa, James masih menunjukkan statistik solid di usia 39 tahun selama musim 2024/2025. Meskipun tak secepat dan sekuat masa mudanya, kontribusinya dalam poin, rebound, dan assist tetap sebanding dengan rata-rata sepuluh tahun terakhir.
Namun, usia tetap jadi faktor. Uban mulai tampak di rambut dan janggutnya seperti dilansir Antara.

Di ruang ganti, ia satu-satunya pemain yang mendapat bantalan kursi tambahan. Masa depan LeBron kini sangat tergantung pada dua hal: kondisi fisik dan kemampuan Lakers untuk tetap menjadi penantang gelar. (aro)

Exit mobile version