Warga Terdampak Gempa di Pandelang Telah Kembali ke Rumah Masing-Masing

INDOPOSCO.ID – Ribuan warga Pandeglang yang rumahnya rusak akibat guncangan gempa dengan magnitudo 6,6 pada Jumat (14/1/2022) lalu telah kembali ke rumah masing-masing.
“Tidak ada pengungsi. Sudah pada kembali ke rumah masing-masing. Mereka awal-awal mengungsi karena panik takut terjadi tsunami,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang, Girgi Jantoro, kepada INDOPOSCO, Senin (17/1/2022).
Girgi menjelaskan saat ini baik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten maupun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang membantu warga terdampak dengan mendistribusikan logistik ke masing-masing kecamatan untuk dibagikan ke masyarakat terdampak.
“Penanganan dilakukan melalui pendistribusian logistik ke masing-masing kecamatan untuk dibagikan kepada masyarakat terdampak dan pendataan baik korban maupun rumah, sarana prasarana (sarpras) pendidikan, fasilitas kesehatan, kantor pemerintahan, fasos/fasum serta sarpras peribadatan,” ujar Girgi.
Baca Juga : BPBD : Empat Wilayah di Banten Terdampak Gempa
Sebelumnya diberitakan, jumlah rumah warga yang rusak akibat gempa di Pandeglang bertambah menjadi 2.449 unit.
Informasi tersebut berdasarkan data terbaru yang dihimpun oleh Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB), BPBD Provinsi Banten, Minggu (16/1/2022) sore.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten, Nana Suryana ketika dihubungi indoposco.id, Minggu (16/1/2022) malam menjelaskan, rumah warga yang rusak tersebut terdiri dari 1.587 yang rusak ringan, 488 rumah rusak sedang dan 374 rumah yang rusak berat.
“Untuk Kabupaten Pandeglang, rumah warga yang terdampak tersebar di 147 desa yang berada di 29 kecamatan. Sebanyak 1.361 rumah warga yang rusak ringan, 443 rusak sedang dan 358 rusak berat. Tidak hanya itu, sebanyak 36 gedung sekolah juga mengalami kerusakan, 14 puskesmas dan tiga kantor pemerintah,” ujar Nana.
Lebih lanjut Nana menjelaskan, untuk Kabupaten Lebak, rumah warga yang rusak tersebar di 55 desa yang berada di 19 kecamatan.
“Sebanyak 226 rumah rusak ringan, 32 rumah rusak sedang dan 16 rumah rusak berat. Selain itu, sebanyak delapan gedung sekolah yang rusak, enam sarana ibadah dan satu kantor pemerintah,” ujarnya.
Selanjutnya, kata Nana, untuk Kabupaten Serang, rumah yang rusak tersebar di lima desa yang berada di empat kecamatan.
“Sebanyak 10 rumah warga yang mengalami kerusakan sedang,” katanya.
Yang terakhir, lanjut Nana, untuk Kabupaten Tangerang rumah warga yang rusak tersebar di dua desa yang berada di dua kecamatan.
“Sebanyak tiga rumah warga yang mengalami kerusakan sedang,” jelasnya.
Jadi, kata Nana, jumlah total fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) yang mengalami kerusakan, yakni untuk gedung sekolah sebanyak 44 unit, puskesmas sebanyak 14 unit, sarana ibadah sembilan unit, kantor pemerintah sebanyak empat unit dan tempat usaha tiga unit.(dam)