KKP Rintis Kampung Ikan Dewa di Sumedang

Sementara itu, Kepala BRPBATPP Arif Wibowo menyampaikan kalau FGD Kampung Ikan Dewa merupakan inisiasi yang didasari atas keberhasilan transfer teknologi pakan formulasi untuk percepatan pematangan gonad induk, pembenihan serta pembesaran ikan dewa yang dilaksanakan di Kabupaten Sumedang sejak 2019.
Hasil penelitian yang dipimpin oleh Prof. Dr. Mas Tri Djoko Sunarno (Peneliti BRPBATPP) tersebut telah memperlihatkan kalau dengan aplikasi pakan formulasi, pematangan gonad induk ikan dewa dapat menjadi lebih cepat, sehingga pembudi daya dapat memijahkan ikan 3-5 kali dalam setahun dan tidak tergantung pada musim pemijahan.
Teknologi ini juga sudah teruji berdampak signifikan dengan meningkatnya produksi benih ikan dewa yang secara langsung meningkatkan penghasilan pembudidaya ikan serta mengurangi ketergantungan terhadap penangkapan ikan dewa di habitat aslinya.
Hal senada disampaikan Dedin Khoerudin, pembudi daya ikan dewa sekaligus sebagai Ketua UPR Mina Kancra Ciburial, Sumedang, yang menyatakan kalau setelah adanya teknologi pakan formula serta bimbingan penyuluh perikanan setempat, produksi benih ikan dewa pada tahun 2018 yang hanya berjumlah 30.000 ekor per tahun dapat meningkat secara signifikan menjadi 120.000 ekor per tahun pada tahun 2021.
Hal tersebut meningkatkan penghasilan para pembudidaya di daerah tersebut dari awalnya Rp3,7 juta per bulan menjadi sekitar Rp9 juta per bulan.
“Saat ini sudah ada sekitar 40 orang petani di wilayah Kabupaten Sumedang yang melakukan usaha pembenihan, pendederan serta pembesaran ikan dewa,” tuturnya. (mg2)