INDOPOSCO.ID – Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) meminta kepada para kepala sekolah menengah, baik itu SMA/SMK dan Skh Negeri untuk melakukan simulasi pembelajaran tatap muka. Ini sebelum dilakukan belajar tatap muka pada tahun ajaran baru pada Juli 2021 mendatang, setelah satu tahun murid belajar di rumah dengan sistem daring akibat Pandemi Covid-19.
“Setelah saya berdiskusi dengan para kepala sekolah untuk persiapan pembelajaran tetap muka,saya minta kepada KCD Pendidikan dan kepala sekolah untuk dilakukan simulasi sebagai bahan evaluasi dengan tetap mematuhi protokol kesehatan,” ujar Wahidin kepada wartawan usai bertemu dengan seluruh kepala sekolah SMA/SMK/SKh Negeri di aula SMKN I Rangkasbitung, Rabu (24/3/2021).
Menurut WH, tujuan dari simulasi pembelajaran tatap muka tersebut dengan harapan meminimalisir risiko penyebaran Covid 19.
”Kalau risikonya terlalu besar, kita juga tidak mau mengorbankan anak anak kita. Maka dengan adanya simulasi itu akan dijadikan evaluasi, apakah seluruh sekolah sudah bisa belajar tatap muka atau hanya terbatas di sekolah tertentu sebagaimana saran dari presiden,” terangnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Banten Tabrani mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan apakah pada Juli atau tahun ajaran baru 2021 mendatang sudah bisa dilaksankan pembelajaran tatap muka atau masih tetap belajar daring.
”Untuk membuka sekolah tata muka, kita tetap berpedoman kepada rekomendasi dari Satgas Covid. Ini karena kita khawatir akan terjaadi klaster baru nantinya,” ujarnya.
Menuruut Tabrani, simulasi pembelajaran tatap muka tidak menggantikan pembelajaran daring/belajar dari rumah, sebagaimana diarahkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
”Pelaksanaan simulasi pembelajaran tatap muka tetap merujuk protokol kesehatan tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran di masa Pandemi Covid-19 yang harus diterapkan secara disiplin oleh satuan pendidikan sesuai dengan protokol kesehatan,” kata Tabrani.
Terpisah, Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Dindikbud Banten wilayah Kabupaten Lebak Sirojudin menambahkan, kedatangan Gubernur ke Kabupaten Lebak, selain bersilaturahmi dengan seluruh kepala sekolah, juga sekaligus melakukan pembinaan dam mengecek kesiapan sekolah untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka.
”Gubernur menginginkan tahun ajaran baru 2021/2022 nanti dilakukan PTM (Pembelajaran Tatap Muka) untuk seluruh sekolah di Provinsi Banten dan khususnya di Kabupaten Lebak,” terangnya.
Ia mengatakan, sesuai arahan dari Gubernur pihaknya akan segera melaksnakan simualsi PTM dengan menyiapkan prokes, seperti menyediaan tempat cuci tangan dengan air yang mengalir, penyediaan hand sanitizer dan masker, serta penyusunan ruang belajar yang sesuai dengan prokes, termasuk face shield kepada tenaga pendidik.
Dalam sismuasi nanti, lanjut Sirojudin, para siswa juga diarahkan untuk mencuci tangan menggunakan sabun. Kemudian mereka ditempatkan dalam kelas-kelas yang ada dengan sistem shift pagi dan siang. “Satu kelas maksimal 14 orang. Jadi diatur jarak tiap bangku dan satu bangku diperuntukan hanya untuk satu orang,” katanya.
Dijelaskan Sirojudin, pelaksanan simulasi ini bertujaun untuk persiapan jika nantinya anak-anak sudah mulai pembelajaran tatap muka. Karena itu, pada simulasi diberikan gambaran bagaimana menerapkan, mengikuti protokol Kesehatan,seperti harus melalui pengecekan suhu badan, menggunakan masker dan fice shield, menggunakan hand sanitizer, mencuci tangan, dan menjaga jarak ruangan. “Sebelum simulasi, ruangan sudah disemprot disinvektan. Lalu anak satu kelas dibagi dua ruangan,” jelasnya.
Ia menambahkan, kegiatan simulasi akan dievaluasi oleh pihak pihak terkait, seperti dari Dinas Kesehatan,Satgas Covid dan Dinas Pendidikan sendiri. ”Evaluasi menyangkut apakah sekolah sudah layak untuk bisa melaksanakan PTM atau belum. Tentu apabila Satgas Covid sudah memberikan izin untuk PTM kita akan melaksankan PTM,” tukasnya. (yas)