INDOPOSCO.ID – Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional (HIMAHI) Universitas Budi Luhur akan menggelar konser musik dengan menghadirkan Hindia dan Feast (Hi-Feast) pada 6 Desember 2025 mendatang. Gelaran yang akan dilaksanakan di lapangan utama Kampus Universitas Budi Luhur, di Kelurahan Petukangan Utara, Kecamatan Pesanggrahan, Kota Jakarta Selatan, Jakarta Selatan ini, rencananya akan menampung penonton sebanyak 5 ribu orang.
Ketua Yayasan Budi Luhur Çakti, Julian Bongsoikrama, B.A., M.Sc, mengatakan, dalam konser musik yang diselenggarakan kali ini menjadi surprice bagi dirinya. Bagaimana tidak, untuk kegiatan temu media dalam rangka kegiatan konser musik ini dilaksanakan di tempat yang biasanya menjadi tempat bersantai para mahasiswa sambil minum kopi.
“Dengan (gelaran) pressconnya sudah surprise. Ini tempat kita ngopi tiap sore. Ekspektasi untuk eventnya tinggi juga pastinya,” ungkapnya, menjawab pertanyaan konser musik yang akan digelar, Jumat (17/10/25).
Lebih jauh Julian berharap, selain menjadi ajang branding Kampus Budi Luhur, gelaran ini menjadi ajang ekspresi anak muda dengan hadirnya musisi yang saat ini sedang naik daun.
“Harapannya ada banyak orang yang datang yang belum pernah kesini (Kampus UBL), secara branding dan marketingnya dapet. Tapi juga secara fun-nya untuk mahasiswa khususnya mahasiswa HIMAHI juga bisa enjoy di kampus kita. Ini kampus yang ada hiburan banyak untuk mahasiswanya dan harapan kedepannya akan ada lagi event yang lebih besar lagi,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Promosi dan Penerima Mahasiswa Baru Dr. Yusran, S.I.P., M.Si., menambahkan, tidak terlepas dari unsur promosi diharapkan oleh Yayasan Budi Luhur Cakti dalam hal ini, sebagai bagian dari penyelenggaraan pendidikan tinggi dengan makin tingkat popularitas budi luhur di kalangan masyarakat umum, diharapkan elektabilitasnya semakin meningkat.
“Universitas selalu membuka dan memberikan kesempatan untuk mereka, yang mana masing-masing prodi memiliki mitra. Nah, HIMAHI juga punya mitra, yakni beberapa sekolah-sekolah dan sebagainya. Dan itu kan tidak terlepas dari upaya kita untuk sustain dalam rangka untuk menerima anak-anak ke depannya. Jadi, ada kebanggaan, ada pride. Jadi bilang gini, gila ya kampus gue tuh bikin konser, keren. Setidak-tidaknya kita bisa kasih gimmick seperti itu,” paparnya.
Menjawab kenapa Hi-Feast, mitra kerja sama kegiatan konser musik dari TC Project, Nentydari, mengungkapkan, dipilihnya Hi-Feast hadir menggebrak Kampus Budi Luhur saat ini sedang naik.
“Hi-Feast di seluruh platform musik posisinya saat ini teratas. Sangat luar biasa Universitas Budi Luhur bisa mendatangkan Hi-Feast ke kampus Budi Luhur. Susah sekali mendapatkan jadwal Hi-Feast, terutama Baskara dengan jadwalnya yang super padat. Event ini betul eksklusif tidak banyak line up, tidak banyak talent lain, tetapi betul-betul menghadirkan secara eksklusif Hi-Feast, sehingga nanti bisa menikmati dan hadir di Hi-Feast dengan puas,” terangnya.
Terkait konsep acara, Nenty, menyampaikan pihaknya memberikan garansi event ini nantinya akan sangat luar biasa, dengan konsep production berbeda dari kampus lainya.
“Kita akan menghadirkan konsep yang penuh dengan teknologi, futuristik, namun tidak menghilangkan unsur budaya melalui visi dan misi kampus Budi luhur. Yang pasti tidak sekedar menonton gelaran musik saja, tetapi akan merasakan pesan memoreable dalam gelarannya,” imbuhnya.
Terkait dengan tiket, Nenty menyampaikan, pihaknya bekerjasama dengan platform penjualan tiket, Artatix, demi memudahkan para pencinta musik indie, khususnya Hindia dan Feast, mendapatkan tiket.
“Cukup dengan harga 100 ribuan saja, sudah dapat menikmati musik dari Hindia Feast. Tiket sudah dapat dibeli hari ini (Jumat, 17 Oktober 2025-red), sejak pukul 18.00 WIB, di platform Artatix. Tidak ada kelas VIP, semua kelas Festival jadi siapa yang cepat datang, dia akan mendapatkan posisi strategis untuk menikmati musim dari Hindia dan Feast. Temen-temen jangan khawatir, dari open gate dari jam tiga sore, tersedia food truck dan penampilan dari teman-teman HIMAHI,” katanya.
Terkait dengan tema kali ini, Yusran menjelaskan, tema yang diangkat dalam gelaran musik ini, ‘Kawal Peradaban, Logika Garda Terdepan’ memiliki makna mendalam, yang mana musisi yang hadir ini dalam syair musiknya bermuatan kritik sosial.
“Kita perlu tahu bahwa Hi-Feast itu genre-nya memang kritik sosial. Banyak sekali lagu-lagunya yang memang memberikan kritik konstruktif bagi pemerintah. Dan saya pikir, ketika Gen Z menangkap itu sebagai satu sinyal positif, dan menurut saya juga budi luhur harus mampu juga menyuarakan,” imbuhnya.
Nenty menambahkan, untuk menentukan tema, mahasiswa HIMAHI ada dealektika diantara mereka. Perdebatan dan sebagainya hingga ada satu kesimpulan, yakni kata peradaban.
“Memang kata peradaban ini diambil dari salah satu lagu Feast dan korelasinya dengan universitas sebenarnya ingin menjaga budaya dan memproteksi budaya kita dan juga bagaimana mengglobalkan budaya kita. Lalu terkait dengan Logikakan garda terdepan, HIMAHI berpikir bersama universitas dengan ide kreatif mereka, dimana artinya HIMAHI selalu berada di garda terdepan untuk kampus Budi luhur,” pungkasnya.
Sekadar informasi terkait tiket, panitia Hi-Feast akan membuka penjualan tiket selama tiga hari bagi para pelajar dan mahasiswa dengan harga tiket Rp100 ribu, sedangkan untuk tiket umum, dibanderol dengan harga Rp120 ribu. (adv)