INDOPOSCO.ID – Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan atau Zulhas optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 6 persen pada 2026.
Menurut Zulhas, angka tersebut dapat tercapai dengan menjalankan seluruh program prioritas yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto, di antaranya hilirisasi, Makan Bergizi Gratis (MBG), dan menerapkan biodiesel 50 persen (B50).
“Pertumbuhan (ekonomi) diperkirakan tahun depan akan 6 persen, ada yang mengatakan mustahil, insya Allah itu akan kita kerjakan, dan insya Allah tahun depan saudara-saudara akan menjadi kenyataan,” ujar Zulhas, di ICE BSD, Tangerang, Banten, Rabu.
Zulhas mengatakan penguatan ekonomi di sektor pangan dan hilirisasi pertanian dapat meningkatkan kesejahteraan petani.
“Kalau kita berdaulat di bidang pangan saja, maka jutaan petani akan meningkat kemampuannya. Sekarang harga gabah sudah Rp6.000 sampai Rp7.000 per kilogram,” katanya lagi.
Lebih lanjut, pengembangan industri etanol juga dapat meningkatkan nilai tambah sektor pertanian di tanah air.
Menurutnya, hilirisasi komoditas pertanian seperti singkong, tebu, dan jagung diprediksi dapat menjadi penggerak ekonomi baru, dan ketahanan pangan.
Menko Pangan juga menekankan potensi besar di sektor kelautan dan perikanan, yang akan mendukung program MBG untuk 82 juta penerima.
“Mudah-mudahan 6 persen, kalau kebijakan-kebijakan ini bisa berjalan dengan baik, maka optimis,” ujarnya pula.
Sementara itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2025 dapat mencapai 5,67 persen, seiring menguatnya konsumsi masyarakat dan dampak stimulus pemerintah yang mulai berdampak di akhir tahun.
Ia menilai proyeksi Bank Dunia yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di level 4,8 persen tahun ini tidak sepenuhnya mencerminkan tren pemulihan yang sedang terjadi.
Menurutnya, arah perekonomian nasional telah bergerak lebih positif, terutama setelah kebijakan penempatan dana negara ke bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) mulai berdampak terhadap konsumsi dan likuiditas. (bro)