Kemendikdasmen dan YPAN-APKASI Perkuat Kolaborasi Daerah untuk Pendidikan Nasional

INDOPOSCO.ID – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti menekankan, pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mewujudkan visi “Pendidikan Bermutu untuk Semua” pada kegiatan Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Yayasan Pendidikan Adiluhung Nusantara (YPAN) dan Pemerintah Kabupaten Anggota Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) yang dirangkaikan dengan Koordinasi Program Kerja Sama Pendidikan, di Jakarta, Kamis (16/10/2024).

Kegiatan ini diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bersama Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi sebagai upaya memperkuat kolaborasi strategis antara pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan mitra masyarakat dalam menyelaraskan program-program pendidikan nasional di tingkat daerah. Acara tersebut dihadiri lebih dari 200 kepala daerah, pemangku kepentingan pendidikan, dan perwakilan Kemendikdasmen.

Dalam sambutannya, Mendikdasmen menyampaikan apresiasi kepada para kepala daerah yang terus menunjukkan komitmen untuk memajukan sektor pendidikan di wilayah masing-masing. Ia menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan pendidikan nasional tidak mungkin tercapai tanpa dukungan penuh dari pemerintah daerah.

“Visi besar kami adalah Pendidikan Bermutu untuk Semua. Visi ini merupakan amanat konstitusi sekaligus penjabaran dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam membangun sumber daya manusia Indonesia yang unggul dan berkarakter,” ujar Mendikdasmen.

Menteri Mu’ti menambahkan bahwa arah kebijakan pendidikan saat ini berfokus pada peningkatan mutu dan pemerataan, dengan menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mengatasi kesenjangan antarwilayah, antarjenjang, serta antara sekolah negeri dan swasta. Menurutnya, pendidikan tidak hanya berorientasi pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga menjadi proses membangun peradaban dan karakter bangsa. “Kita tidak hanya membangun sekolah, tetapi membangun generasi Indonesia yang tangguh secara moral, mental, dan spiritual. Pendidikan adalah sarana membangun peradaban,” tegasnya.

Ketua Umum APKASI sekaligus Bupati Lahat, Bursah Zarnubi, turut menekankan pentingnya sinergi kebijakan pusat dan pelaksanaan di daerah. Ia menyebut keberhasilan pendidikan sangat bergantung pada keselarasan kebijakan agar tidak ada daerah yang tertinggal dalam memberikan layanan pendidikan bermutu. “Pembangunan infrastruktur pendidikan, peningkatan kompetensi guru, dan pemanfaatan teknologi merupakan langkah penting untuk memastikan kualitas pendidikan yang merata,” ujarnya.

Bursah juga menyoroti pentingnya literasi teknologi seperti Internet of Things, blockchain, big data, dan kecerdasan buatan (AI) sebagai bekal generasi muda menghadapi masa depan. Ia menilai literasi digital bukan sekadar keterampilan tambahan, tetapi menjadi penggerak dan penentu arah pembangunan masyarakat. Selain itu, ia berharap pelaksanaan program pendidikan tidak bersifat top-down, melainkan melibatkan konsultasi dan kolaborasi aktif dengan pemerintah daerah untuk memperkuat efektivitas kebijakan pendidikan.

Sementara itu, Ketua Yayasan Pendidikan Adiluhung Nusantara, Siti Nurkhayati, memaparkan empat program utama yang mendukung peningkatan kualitas pendidikan nasional. Program tersebut meliputi pemberian beasiswa dinas daerah, penguatan komitmen bersama, program inovasi pangan, serta fokus pada teknologi dan digitalisasi pendidikan. “Kami berupaya memperkenalkan teknologi seperti coding, deep learning, dan AI ke dalam kurikulum sekolah untuk mendorong transformasi pendidikan yang adaptif terhadap perkembangan zaman,” jelasnya.

Menteri Mu’ti dalam kesempatan yang sama menjabarkan sejumlah program strategis Kemendikdasmen untuk memperkuat layanan pendidikan di daerah. Di antaranya revitalisasi sarana dan prasarana sekolah melalui skema transfer langsung ke satuan pendidikan yang telah menjangkau lebih dari 16.000 sekolah pada tahun ini, serta distribusi 288.000 perangkat Interactive Flat Panel (IFP) ke berbagai satuan pendidikan di seluruh Indonesia untuk mendukung pembelajaran berbasis teknologi.

Selain itu, pemerintah juga terus meningkatkan kualitas dan kesejahteraan guru melalui kebijakan beasiswa kualifikasi D-IV/S-1 sertifikasi, dan pelatihan di bidang pembelajaran mendalam, teknologi kecerdasan buatan, serta kepemimpinan kepala sekolah. Upaya peningkatan mutu ini turut diimbangi dengan penguatan karakter peserta didik melalui program Senam Anak Indonesia Hebat dan Pagi Ceria yang menumbuhkan kedisiplinan, rasa nasionalisme, serta kebugaran jasmani.

Kebijakan strategis lain yang kini dijalankan adalah program Wajib Belajar 13 Tahun yang dimulai dari taman kanak-kanak, bekerja sama dengan Kementerian Desa untuk memastikan setiap desa memiliki minimal satu lembaga pendidikan anak usia dini. Program ini merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) yang menargetkan pemerataan akses pendidikan sejak usia dini.

Menutup sambutannya, Menteri Mu’ti mengajak seluruh kepala daerah untuk terus memperkuat kolaborasi dan partisipasi aktif dalam mendukung keberhasilan program pendidikan nasional. “Para kepala daerah memiliki peran penting sebagai ujung tombak keberhasilan pendidikan di wilayahnya. Pemerintah pusat hadir sebagai mitra untuk bersinergi mencerdaskan kehidupan bangsa,” ungkapnya.

Melalui kerja sama strategis antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, kegiatan ini diharapkan menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi pendidikan nasional yang bermutu, merata, dan berkeadilan. “Dengan semangat partisipasi semesta, kita bersama-sama mewujudkan pendidikan yang mencerdaskan, membangun karakter, dan memajukan peradaban bangsa Indonesia,” tutup Mendikdasmen. (adv)

Exit mobile version