INDOPOSCO.ID – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengadakan rapat terbatas bersama sejumlah menteri di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta, pada Minggu malam (12/10/2025), guna membahas sejumlah isu strategis, salah satunya terkait evaluasi Peraturan Pemerintah (PP) mengenai Devisa Hasil Ekspor (DHE).
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi yang hadir dalam pertemuan tersebut menyampaikan bahwa salah satu topik utama yang dibahas adalah mengenai kebijakan moneter nasional.
“Salah satu fokus pembahasan malam ini adalah sistem keuangan nasional, termasuk efektivitas pelaksanaan PP tentang devisa hasil ekspor,” ujar Prasetyo, didampingi Kepala Badan Komunikasi Pemerintah RI, Angga Raka Prabowo.
Sebagaimana diketahui, pada Februari 2025 Presiden Prabowo telah mengesahkan PP Nomor 8/2025 yang mewajibkan para eksportir untuk menyimpan devisa hasil ekspor sumber daya alam (DHE SDA) di bank dalam negeri, efektif mulai 1 Maret 2025.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden meminta laporan terkait efektivitas kebijakan tersebut dan dampaknya terhadap perekonomian nasional.
“Kami meninjau apakah kebijakan ini telah memberikan hasil yang signifikan. Ternyata, hasil yang dicapai sejauh ini belum sesuai dengan harapan,” ungkap Pras.
Menjawab pertanyaan mengenai potensi celah dalam peraturan yang memungkinkan dana devisa masih ditempatkan di luar negeri, Prasetyo mengakui hal itu menjadi perhatian serius pemerintah.
“Masih ada ruang yang memungkinkan DHE belum maksimal masuk ke sistem perbankan nasional. Ini yang akan segera dikaji ulang,” katanya.
Dalam pidatonya saat peresmian Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia awal tahun ini, Presiden Prabowo menargetkan Indonesia mampu menghimpun devisa hingga minimal 100 miliar dolar AS per tahun melalui kebijakan penyimpanan DHE SDA di dalam negeri.
Rapat terbatas yang berlangsung selama kurang lebih tiga jam tersebut turut dihadiri oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Perumahan Maruarar Sirait, dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara.
Juga tampak hadir Wakil Panglima TNI Jenderal Tandyo Budi Revita, Kepala BIN M. Herindra, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, serta Mensesneg Prasetyo Hadi. (aro)