LAM PTKes: Indonesia Targetkan Standar Internasional Perawat dan Dokter Gigi

INDOPOSCO.ID – Tujuan dari kegiatan seminar internasional ini membentuk Forum Asia Africa Quality Forum 2024. Pernyataan tersebut diungkapkan Ketua Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM PTKes) Prof Usman Chatib Warsa di Jakarta, Kamis (5/12/2024).
Menurut dia, melalui kegiatan tersebut secara bersama berkomitmen untuk mendorong kemajuan pendidikan kesehatan global dengan mendukung visi WHO. Salah satunya terkait ketenagaan kesehatan yang dikaitkan dengan akreditasi pendidikan tenaga kesehatan (Nakes).
Selain itu juga untuk memperkuat kolaborasi antar institusi pendidikan kesehatan dan meningkatkan keterlibatan pemangku kepentingan. “Forum ini menjadi wadah berbagai praktik terbaik, sumber daya, dan inovasi dalam akreditasi serta peningkatan mutu Pendidikan bidang ilmu kedokteran dan kesehatan,” katanya.
Sekaligus, masih ujar dia, untuk membangun jaringan berkelanjutan melalui dialog dan kolaborasi antar pendidik kesehatan di seluruh dunia khususnya di Asia dan Afrika. “Indonesia terus mendorong pengakuan internasional untuk tenaga kesehatan, sejalan dengan target global 2024,” terangnya.
“Melalui akreditasi LAM PTKes dan pengakuan internasional, untuk dokter Indonesia saat ini telah diakui berstandar global, termasuk oleh Amerika Serikat,” lanjutnya.
Langkah ini, dikatakan dia, untuk mendukung kesetaraan mutu melalui Mutual Recognition Agreement (MRA) yang diberlakukan bukan hanya untuk tenaga dokter tetapi juga dokter gigi dan perawat, yang memungkinkan pertukaran tenaga kesehatan antar negara.
“Ke depan, Indonesia juga menargetkan standar internasional untuk keperawatan, kedokteran gigi, dan profesi kesehatan lainnya,” ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Prof. Ricardo León-Bórquez, Presiden World Federation of Medical Education (WFME) menambahkan, bahwa kolaborasi antara wilayah Afrika dan Asia untuk meningkatkan kualitas pendidikan kedokteran menjadi langkah penting dalam pengembangan sumber daya manusia.
“Upaya kolaborasi ini diinsipirasi sejak 1955 dan terus berkembang melalui pertemuan di Bali 2022 telah menetapkan arah baru,” katanya.
Kini, lanjutnya, kesepakatan strategis ditandatangani untuk memperkuat kolaborasi tersebut. Fokus utama dari pendidikan kedokteran berkualitas melalui kolaborasi ini bukan hanya untuk mencegah brain drain, tetapi memastikan bahwa lulusan tetap bekerja di negara asal mereka untuk melayani masyarakat.
“Dengan begitu, menurut dia, pendidikan berkontribusi langsung pada pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di negara masing-masing,” katanya.
Sebelumnya, LAM PTKes sebagai Lembaga Akreditasi Pendidikan Kesehatan pertama di Indonesia, menggelar kegiatan seminar internasional yang bertajuk Asia Africa Quality Forum, International Conference: Improving Collaboration to Enhance Quality of Health Profession Education in Asia and Africa.
Hadir dalam kegiatan tersebut tokoh-tokoh pendidikan kesehatan bertaraf internasional di antaranya Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro selalu Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek), Budi Gunadi Sadikin selaku Menteri Kesehatan (Menkes) dan sejumlah tokoh pendidikan kesehatan nasional dan internasional lainnya. (nas)