• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nasional

Epidemiolog: Pemerintah Harus Selesaikan Target Vaksinasi 100 Persen

Folber Siallagan Editor Folber Siallagan
Sabtu, 12 Maret 2022 - 19:42
in Nasional
endemic

Tangkapan layar Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono dalam webinar bertema "Bersiap Hidup Di Era Endemi" yang diikuti di Jakarta, Sabtu (12/3/2022). (FOTO ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Epidemiolog dan pakar kesehatan dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menekankan pemerintah harus menargetkan cakupan vaksinasi mencapai 100 persen agar tidak ada masyarakat yang tertinggal dalam membangun imunitas tubuh.

“Kalau saya, tidak perlu menyasar 70 persen, tapi 100 persen. Jadi semua penduduk harus punya imunitas. Jangan ada 30 persen yang tertinggal,” katanya dalam webinar “Bersiap Hidup Di Era Endemi” yang diikuti di Jakarta, Sabtu.

BacaJuga:

DPR Ingatkan Pentingnya Pendidikan Setara Bagi Penyandang Disabilitas

Mendagri Minta Daerah Tunjukkan Solidaritas Daerah Bantu Sumatera

Kemenko Kumham Imipas Masuki Fase Konsolidasi Jelang 2026

Menanggapi target pemerintah dalam mengejar cakupan vaksinasi pada masyarakat, ia menyatakan selagi pemerintah bisa menargetkan jauh lebih tinggi dari angka 70 persen, maka pemerintah bisa membuat cakupan vaksinasi sebesar 100 persen.

“Bila hanya menargetkan sebesar 70 persen, akan ada 30 persen masyarakat yang tertinggal. Karena jika melihat hasil survey pada bulan November dan Desember 2021 lalu, tingkat imunitas penduduk Indonesia sudah tinggi,” katanya.

Baca Juga: Jabar Tunggu Arahan Pusat soal Covid-19 Jadi Endemi

Ia menjelaskan sebesar 90 persen penduduk rata-rata sudah memiliki imunitas dan daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang juga Bekasi (Jabodetabek) menjadi daerah yang memiliki imun tertinggi. Imunitas itu bisa terbentuk akibat vaksinasi ataupun kombinasi dengan sudah terinfeksi.

Belum lagi, menurutnya, masih ada sekitar 15 persen orang yang tidak pernah terinfeksi dan belum tervaksinasi COVID-19. Artinya, kelompok itu tidak memiliki senjata untuk melindungi tubuh dan berbahaya jika terinfeksi.

“Masih ada sekitar 15 persen yang tidak pernah terinfeksi dan belum dijamah atau dilakukan vaksinasi. Berarti masih naif atau tidak punya senjata dan ini yang berbahaya,” katanya.

Kondisi tersebut juga dapat menempatkan para lansia juga penderita komorbid (penyakit penyerta) kronik menjadi berbahaya karena bisa menyebabkan kematian.

Meskipun keparahan akibat Omicron tidak separah Delta, ia menekankan cakupan vaksinasi harus terus ditingkatkan dan menyasar seluruh target vaksinasi di semua kalangan dalam masyarakat.

“Kalau mau menyelesaikan pandemi, imunitas penduduk harus ditingkatkan. Kalau bisa semuanya, kenapa harus 70 persen? Kalau target harus setinggi-tingginya dan secepat-cepatnya. Kalau kita ingin sebagai negara yang pertama di dunia atau di kawasan Asia yang menyelesaikan pandemi,” kata Pandu Riono.

Dalam acara yang sama Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi COVID-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan sebelumnya, pemerintah menargetkan setidaknya dari 208.265.720 jiwa yang ditargetkan, setidaknya pemerintah bisa menyentuh angka 70 persen dari sasaran tersebut.

Namun kini, pemerintah terus berjuang agar cakupan vaksinasi pada dosis lengkap, dapat menyentuh 70 persen dari total penduduk di Indonesia agar negara bisa memasuki fase endemi.

Sementara itu, berdasarkan data milik Kemenkes per tanggal 12 Maret 2022 hingga pukul 12.00 WIB, jumlah warga yang sudah mendapatkan dosis ketiga mencapai 14.351.546 orang, setelah bertambah 338.414 orang.

Kemudian penerima dosis lengkap kini bertambah 493.147 orang dari hari sebelumnya, menjadikan total keseluruhan ada 150.773.781 orang.

Sedangkan penerima pada vaksinasi dosis pertama mencapai 193.229.478 orang, setelah bertambah 215.164 orang.

“Kita berharap bahwa 70 persen dari masyarakat itu, menuju dan mempersiapkan kunci kita mencapai endemi tadi adalah 70 persen dari total masyarakat kita minimal sudah mendapatkan vaksinasi kedua,” demikian Siti Nadia Tarmizi. (bro)

Tags: covid-19EpidemiologpemerintahVaksinasi
Berita Sebelumnya

Epidemiolog: Indonesia Belum Penuhi Syarat Masuk ke Fase Endemi

Berita Berikutnya

China Revisi Kebijakan Fiskal

Berita Terkait.

disabilitas
Nasional

DPR Ingatkan Pentingnya Pendidikan Setara Bagi Penyandang Disabilitas

Jumat, 5 Desember 2025 - 03:30
tito
Nasional

Mendagri Minta Daerah Tunjukkan Solidaritas Daerah Bantu Sumatera

Jumat, 5 Desember 2025 - 01:11
otto
Nasional

Kemenko Kumham Imipas Masuki Fase Konsolidasi Jelang 2026

Jumat, 5 Desember 2025 - 00:30
kkp
Nasional

JANGKAR Teken MoU dengan KKP Perkuat Tata Kelola Kawasan Konservasi dan Kepastian Berusaha Industri Liveaboard

Kamis, 4 Desember 2025 - 23:13
irene
Nasional

Jakarta x Beauty 2025 Resmi Dibuka, Ekosistem Industri Kecantikan dan Kreatif Makin Menguat

Kamis, 4 Desember 2025 - 22:32
atr
Nasional

Kementerian ATR/BPN Gelar Rakor Pencegahan dan Penyelesaian Tindak Pidana Pertanahan

Kamis, 4 Desember 2025 - 22:22
Berita Berikutnya
china

China Revisi Kebijakan Fiskal

BERITA POPULER

  • hujan

    Hujan dan Banjir Kader KB Asahan Tetap Antar MBG 3B

    812 shares
    Share 325 Tweet 203
  • Antisipasi Cuaca Ekstrem, Jakarta Siagakan Personel dan Peralatan

    749 shares
    Share 300 Tweet 187
  • Epy Kusnandar Meninggal, Cecep hingga Ujang Preman Pensiun Beri Doa dan Penghormatan

    713 shares
    Share 285 Tweet 178
  • Wamenbud: Budaya Itu Hal Mendasar, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif adalah Turunannya

    662 shares
    Share 265 Tweet 166
  • Dedi Mulyadi: Siswa Masuk Barak Militer Bukan Latihan Perang, Bantu Kesehatan Mental

    795 shares
    Share 318 Tweet 199
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.