INDOPOSCO.ID – Layanan haji dan umrah bagi umat harus leibh baik. Pernyataan tersebut diungkapkan Ketua Umum Mutiara Haji (Majelis Utama Travel Indonesia Arahan Haji dan Umrah) Khalid Z.A Basalamah kepada INDOPOSCO, Kamis (13/1/2022).
Menurut dia, Mutiara Haji akan memberangkatkan lebih dari tujuh ratusan jamaah di Februari mendatang, dengan mengutamakan transparansi. Jamaah baru dari empat travel anggota Mutiara Haji.
“Selama ini banyak travel yang menjual hotel bintang 5 dan bintang 3. Dan hotel bintang 4 dimasukkan ke bintang 5. Kami tidak seperti ini, kami utamakan transparansi, kalau hotel bintang 5 ya bintang 5, hotel bintang 4 ya bintang 4, hotel bintang 3 ya bintang 3,” ungkapnya.
Lebih jauh dia mengatakan, administrasi kerap menyebabkan masalah dalam pelaksanaan umrah. Seperti belum lama ini, sejumlah negara telah diizinkan masuk Arab Saudi, seperti Malaysia dan lainnya, namun Indonesia belum diizinkan masuk.
Baca Juga: 1.023 Orang Sudah Berangkat ke Arab Saudi untuk Ibadah Umrah
“Kami memberikan bantuan sertifikasi dan legalitas bagi anggota Mutiara Haji,” kami harapkan administrasi tidak menjadi masalah,” katanya.
Ia menjelaskan, biaya umrah tidak termasuk biaya karantina di Tanah Air. Dan ini dilakukan ketika jamaah tiba di Indonesia usai melakukan ibadah umrah.
“Ini relatif, ada jamaah yang ingin karantina di hotel bintang 5, ada yang di Wisma Atlet atau Asrama Haji Pondok Gede,” terangnya.
Ia menuturkan, biaya haji di masa pademi berbeda dengan saat sebelum pandemi. Biaya relatif naik, untuk biaya karantina selama lima hari di Tanah Suci.
“Diperkirakan kenaikan 5 hingga 6 jutaan. Sebelum pandemi umrah 9 hari biayanya Rp17-20 juta untuk hotel bintang 3. Untuk biaya umrah, kami masih menunggu masukan dari 29 anggota dan belum kami tentukan,” ujarnya. (nas)