INDOPOSCO.ID – Penangkapan tiga orang terduga teroris di Kecamatan Pondokmelati, Kota Bekasi, Jawa Barat pada Selasa (16/11/2021) kemarin harus menjadi perhatian serius. Mereka dikenal sebagai tokoh agama dan pengajar.
Pengamat terorisme dan intiljen Stanislaus Riyanta mengatakan, kejadian tersebut menjadi alarm untuk pemerintah dan masyarakat. Sebab radikalisme atau ideologi radikal masih ada.
“Ini cukup memprihatinkan karena tiga orang yang ditangkap tersebut ada yang merupakan anggota MUI, Ketua Partai dan ada yang menjadi pengajar,” kata Riyanta melalui gawai dari Jakarta, Rabu (17/11/2021).
Tiga orang terduga teroris itu merupakan jaringan Jamaah Islamiyah. Dari penangkapan itu menjadi pelajaran penting untuk ditangani secara serius hingga ke akar-akarnya.
“Ini membuktikan bahwa JI benar-benar sudah penetrasi ke berbagai wilayah strategis masyrakat. Ini adalah situasi yang sangat serius,” ujar Riyanta.
Pemerintah harus memantau ketat anggota JI yang hidup di masyarakat, perlu berbagai upaya supaya mereka sadar dan tidak radikal.
“Pemerintah perlu kerja keras dan kolaborasi dengan masyarakat untuk menangani masalah radikalisme ini,” tuturnya.
Terduga teroris yang ditangkap berinisial AZ, AA, dan FAO. Salah satu diantara mereka merupakan Ketua Umum Partai Dakwah Rakyat Indonesia (PDRI). Ketiganya merupakan pengurus dan dewan syuro Jamaah Islamiyah. (dan)