Komponen Bangsa Diajak Bangkitkan Rasa Bangga Lahirnya NKRI

INDOPOSCO.ID – Seluruh komponen bangsa diajak untuk membangkitkan rasa bangga atas lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Proklamasi kemerdekaan, lalu diterjemahkan dalam Pembukaan UUD 1945 oleh para pendiri bangsa, secara gemilang telah menjadi inspirasi bangsa-bangsa lain di dunia untuk mendapatkan kemerdekaan mereka,” kata Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (10/11).

Mantan juru bicara Presiden Abdurrahman Wahid itu menjelaskan para pendiri bangsa mula-mula meneriakkan mutlaknya membangun tatanan dunia yang baru, yang berkeadilan, satu bangsa hidup setara dengan bangsa lain. Tidak boleh ada lagi penjajahan dalam bentuk apapun.

“Sebelum Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa diperkenalkan, bapak pendiri bangsa kita sudah lebih dahulu memformulasikan tentang dunia baru, lewat Pembukaan UUD 1945,” jelas Gus Yahya, sapaannya, yang juga kandidat Ketua Umum PBNU itu.

Perihal itu disampaikan Gus Yahya saat memberikan kuliah umum secara hybrid di Universitas Pertahanan(Unhan), Bogor, Jawa Barat. Kuliah umum itu diiringi oleh semua civitas akademika, mahasiswa S1, S2 dan S3 serta segenap staf pengajar.

Saat kuliah umum itu, Gus Yahya berdialog dengan tema” Kontribusi Perjuangan Pahlawan Santri Ditinjau dari Perspektif Sosio-cultural dan Kontekstualisasi Semangat Persatuan dan Rela Berkorban di Era Digital”.

Gus Yahya menerangkan sejak bangsa Indonesia berhasil lepas dari cengkaman penjajah, maka bak taburan tunas yang mengembang di musim hujan, bangsa-bangsa lain juga melakukan perlawanan, meregang kedaulatan dan menggapai kebebasan.

“Sangat jelas, para pendiri bangsa kita meneriakkan tentang kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Dan karena itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan,” ujar mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) tersebut, seperti dikutip Antara.

Menurut Gus Yahya, para pendiri bangsa tidak hanya menginginkan Indonesia merdeka, tetapi lebih dari itu adalah seluruh bangsa di dunia harus merdeka dari kolonialisme dan imperialisme.

“Cita dan wawasan internasional soal kemerdekaan dan kedaulatan itu, antara lain disuarakan oleh para ulama dan santri pada era itu,” ungkap pengasuh Ponpes Raudlatut Thalibin Rembang.(mg4)

Exit mobile version