Nasional

Keren! Program Desmigratif Didukung Kartu Prakerja Hingga Permodalan KUR

INDOPOSCO.ID – Program Desa Migran Produktif (Desmigratif) terus digenjot Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker). Saat ini ada 51 kabupaten/ kota yang menjadi piloting projek program tersebut.

“Semua (51 kabupaten/ kota) merupakan kantong-kantong pekerja migran Indonesia (PMI). Di antaranya Indramayu, Subang, Jawa Tengah, Jawa Timur dan NTT,” ungkap Sekretaris Jenderal (Sekjen), Kemnaker Anwar Sanusi melalui gawai, Minggu (3/10/2021).

Dia mengatakan, program Desmigratif tersebut nantinya menjadi gerakan, agar berkontribusi pada pengentasan kemiskinan ekstrem di desa. “Kemnaker bersama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi kini terus genjot program Desmigratif ini,” ujarnya.

Spirit Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, menurut Anwar, karena program tersebut memiliki potensi untuk berkembang. Seperti pengembangan kewirausahaan hingga kewirausahaan berbasis kawasan.

“Ibu Menteri ingin menghidupkan perekonomian di kantong-kantong PMI, apalagi kami mendapatkan kartu prakerja. Ini menjadi satu solusi, dimana para PMI mendapatkan kartu prakerja. Sehingga mereka mendapatkan pelatihan dan bantuan modal,” katanya.

Anwar menuturkan, melalui program Desmigratif pemerintah desa melakukan konsolidasi sumber daya yang ada. Dengan mengoptimalkan dana desa, untuk mendukung program pemberdayaan masyarakat desa.

“PMI purna memiliki 3 hal keuntungan. Tabungan, pengalaman dan jejaring yang bisa dimanfaatkan,” bebernya.

Tiga keuntungan tersebut, dikatakan Anwar, para PMI tidak harus menjadi pekerja migran kembali. Dengan mengembangkan usaha produktif.

“Para PMI ini kan semakin tua, dan tidak mungkin kembali berangkat ke luar negeri,” katanya.

Ia menjelaskan, para PMI mendapat pendampingan agar memiliki kemampuan yang bisa dikapitalisasi menjadi usaha ekonomi produktif. Sesuai dengan potensi di pedesaan tersebut.

“Pendampingan juga berupa insentif sebagai modal awal,” ucapnya.

Menurut dia, pendamping desmigratif memiliki pengetahuan dan keahlian yang kemudian disalurkan kepada PMI. Agar PMI bisa membuka usaha hingga mendistribusikan produknya.

“Kami juga memberikan informasi untuk mendapatkan akses keuangan seperti kredit usaha rakyat (KUR) untuk tambahan permodalan,” katanya.

Program desmigratif tersebut, masih ujar Anwar, merupakan salah satu sembilan lompatan ketenagakerjaan yang telah diluncurkan oleh Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah. Pada perluasan kesempatan usaha tersebut, menurut dia, program desmigratif memiliki satu poin penting, yakni mendorong munculnya wirausaha baru. (nas)

Back to top button