Nasional

BRIN Klaim Varian C.1.2 Tak Lebih Berbahaya dari Varian VoI atau VoC

INDOPOSCO.ID – Peneliti mikrobiologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan Varian C.1.2 virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak lebih berbahaya dari variants of interest (VoI) atau variants of concern (VoC) yang sudah diklasifikasikan Badan Kesehatan Dunia (WHO).

“Varian C.1.2 statusnya saat ini merupakan alerts for further monitoring sejak 1 September 2021 dan sebetulnya boleh dikatakan tidak lebih berbahaya dibandingkan dengan varian yang sudah diklasifikasikan sebagai VoI atau VoC,” tutur peneliti Sugiyono Saputra di Jakarta, Jumat (17/9/2021).

Sampai saat ini ini, tuturnya, varian yang masuk daftar VoI merupakan varian eta, iota, kappa, lambda serta mu. Sementara varian yang masuk dalam VoC adalah alpha, beta, gamma, serta delta.

Sugiyono yang merupakan Ketua Tim Whole Genom Sequencing (WGS) SARS-CoV-2 di Pusat Riset Biologi BRIN menuturkan varian C.1.2 memang memiliki perubahan material genetik yang diduga bisa mempengaruhi karakteristik virus, seperti mutasi pada protein spike yang berhubungan dengan tingkat penularan atau transmisi dan penurunan efektivitas vaksin atau terapi.

“Namun sekali lagi tidak perlu panik berlebihan karena walaupun varian ini mempunyai mutasi-mutasi kunci, bukti dampak fenotipik atau epidemiologisnya sebetulnya belum jelas,” ucapnya.

Sugiyono menjelaskan masih perlu pemantauan lebih lanjut sambil menunggu bukti ilmiah baru terkait karakteristik varian C.1.2. “Semoga saja tidak semakin berkembang serta tidak dinaikkan statusnya oleh WHO menjadi VoI atau VoC,” ucapnya dikutip Antara.

Saat ini, varian C.1.2 yang diidentifikasi pertama kali di Afrika Selatan, belum masuk ke Indonesia.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari laman Badan Kesehatan Dunia (WHO), WHO bekerja sama dengan mitra, jaringan pakar, otoritas nasional, lembaga, serta peneliti telah memantau serta menilai evolusi SARS-CoV-2 sejak Januari 2020.

Selama akhir 2020, munculnya varian yang meningkatkan risiko kesehatan masyarakat global mendorong karakterisasi VoI serta VoC tertentu, untuk memprioritaskan pemantauan serta penelitian global, dan pada akhirnya untuk menginformasikan respons yang sedang berlangsung terhadap pandemi Covid-19.

WHO mengklasifikasikan suatu varian virus SARS-CoV-2 sebagai VoI dengan kriteria, yakni varian tersebut memiliki perubahan genetik yang diperkirakan atau diketahui mempengaruhi karakteristik virus, seperti penularan, keparahan penyakit, pelepasan kekebalan, pelepasan diagnostik atau terapeutik.

VoI juga diidentifikasi sebagai penyebab penularan komunitas yang signifikan atau beberapa kluster Covid-19 di banyak negara dengan prevalensi relatif yang meningkat bersamaan dengan peningkatan jumlah kasus dari waktu ke waktu atau dampak epidemiologis nyata lainnya yang menunjukkan risiko yang muncul kepada kesehatan masyarakat global.

Sementara VoC merupakan varian yang sudah teruji terkait dengan satu atau lebih perubahan berikut pada tingkat signifikansi kesehatan masyarakat global, yakni peningkatan penularan atau perubahan yang merugikan dalam epidemiologi Covid-19; peningkatan virulensi atau perubahan presentasi penyakit klinis; atau penurunan efektivitas kesehatan masyarakat serta tindakan sosial atau diagnostik yang tersedia, vaksin, serta terapi. (mg2)

Back to top button