INDOPOSCO.ID – Sebanyak 48 petugas yang bekerja di Sentra Penyediaan dan Pengolahan Gizi (SPPG) Rawa Burung Polres Bandara Soekarno-Hatta akan mendapatkan sertifikasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang.
Puluhan petugas tersebut bertugas mengolah dan memasak makanan bergizi gratis (MBG) yang akan disalurkan untuk 3.942 siswa penerima manfaat.
Kepala Seksi Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Klinik Polres Bandara Soekarno-Hatta, Dedy Kurniawan, mengatakan bahwa sertifikasi ini merupakan tindak lanjut dari rekomendasi resmi Dinas Kesehatan.
“Seluruh petugas telah mengikuti pelatihan penjamah makanan sebagai syarat memperoleh sertifikasi,” katanya dalam keterangan pada Sabtu (18/10/2025).
“Mereka sudah memahami seluruh prosedur, mulai dari cara memasak, mencuci peralatan, hingga pengemasan makanan,” imbuhnya.
Selain pelatihan higienitas, Dinas Kesehatan dan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Tangerang juga memberikan rekomendasi teknis dan arahan pengelolaan kebersihan lingkungan
“Termasuk tata kelola sampah organik dan anorganik, serta penambahan fasilitas kebersihan,” ujarnya.
Menurutnya, hasil audit lingkungan dari BLH juga mencakup penataan ulang alur kerja dan perbaikan infrastruktur, seperti penambahan jumlah wastafel, pemasangan petunjuk arah ruangan, hingga pengaturan jalur keluar-masuk agar tidak terjadi persilangan antara petugas dan makanan.
“Pembuangan limbah padat dan cair sudah diatur sesuai arahan teknis agar memenuhi standar higienis,” jelasnya.
Dedy juga menuturkan bahwa uji laboratorium terhadap kualitas air tanah di area SPPG telah dilakukan dua kali.
Pada pemeriksaan awal, air menunjukkan kandungan mikrobiologi dalam batas aman, namun untuk memastikan mutu terbaik dilakukan uji ulang menggunakan sistem filter tambahan.
“Hasil uji kedua menunjukkan air telah memenuhi standar kesehatan dan aman digunakan,” tuturnya.
Sementara itu, Kapolres Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol Ronald Sipayung, menegaskan bahwa peningkatan standar operasional prosedur (SOP) dilakukan secara menyeluruh guna mencegah risiko keracunan dan menjamin kualitas makanan yang dikonsumsi.
“Upaya pencegahan dilakukan dari hulu mulai dari penggunaan air bersih, lingkungan yang higienis, hingga kesiapan petugas yang mengolah makanan,” tegas Ronald.
Kombes Pol Rondald menambahkan, seluruh proses pengolahan hingga distribusi makanan akan diawasi ketat sesuai SOP Badan Gizi Nasional (BGN).
Bahkan, pelaksanaan kegiatan akan melibatkan ahli gizi dari BGN untuk memastikan komposisi makanan sesuai standar gizi dan keamanan pangan.
“Sebelum didistribusikan, setiap menu makanan akan diuji dengan alat food security untuk memastikan seluruh bahan benar-benar layak konsumsi,” pungkasnya. (fer)