INDOPOSCO.ID – Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jakarta Propertindo (Jakpro) menyiapkan lima lokasi Formula E alternatif selain monumen nasional (Monas) demi rencana agenda itu pada 2022.
“‘Venue’ (lokasi) yang jelas bukan di Monas, itu saja ‘clue’-nya (petunjuk),” ujar Direktur Pengembangan Bisnis JakPro Gunung Kartiko di Jakarta, Rabu.
Gunung menerangkan perihal itu disebabkan sampai saat ini lokasi Formula E di Monas terkendala perizinan dari pemerintah pusat.
Oleh sebab itu, lanjutnya, JakPro menyudahi mencari lokasi yang lain yang tetap membuktikan ikon Kota Jakarta.
“Banyak, ada lima alternatif. Karena Monas kayaknya agak berat dari sisi perizinan. Jadi, kita cari lokasi ikon Jakarta lainnya,” ucapnya.
Dia mengatakan nantinya Formula E Operation (FEO) akan meninjau langsung lokasi-lokasi yang dijadikan calon trek balap Formula E.
“Nantinya, dari alternatif itu nanti FEO akan datang untuk survei, ‘mapping’ (pemetaan) semua. Baru akan ditentukan yang bagus, (misal) alternatif satu atau dua,” imbuhnya.
Pemprov DKI Jakarta sudah keterangan pertanyaan perhitungan Formula E yang akan diselenggarakan sepanjang 3 tahun berturut- turut seperti yang dipaparkan oleh Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik( Diskominfotik) DKI Jakarta dalam dokumen Katanya Vs Faktanya Formula E. Salah satu yang dipaparkan yakni pemakaian APBD DKI untuk Formula E.
Pemprov DKI menarangkan pertanyaan rumor Formula E cuma profit bila diselenggarakan sepanjang 3 tahun berturut- turut dan cuma 2 kota yang melaksanakan perihal itu, namun mengalami kerugian.
Pemprov DKI menanggapi dengan menguak perjanjian terbaru dengan FEO selaku penyelenggara Formula E yang dituturkan hasil perjanjian terkini antara Jakpro dengan FEO, merupakan rentang waktu penerapan disesuaikan 3 tahun, ialah 2022, 2023 dan 2024.
“Justru kerugian bakal terjadi jika Formula E hanya satu kali digelar di Jakarta. Salah satu kerugiannya, infrastruktur Formula E yang telah dibangun akhirnya tak bisa dimanfaatkan maksimal,” tulis jawaban itu.
Berikutnya, barulah Pemprov DKI menjelaskan soal penggunaan APBD DKI Jakarta untuk Formula E.
Penjelasan itu disampaikan untuk menjawab ‘katanya’ biaya komitmen (commitment fee) Formula E berjumlah Rp2,3 triliun dan biaya pelaksanaan Rp4,4 triliun.
“Faktanya, ‘commitment fee’ adalah Rp560 miliar (bukan hanya untuk tahun pertama, tapi untuk semua tahun penyelenggaraan),” tulis Pemprov DKI. (mg4)