PM Samoa Dukung Hubungan dengan China Dibahas di Forum Pasifik

INDOPOSCO.ID – Upaya China membentuk pakta pertahanan dengan negara-negara kepulauan Pasifik harus dipertimbangkan dalam forum kawasan. Demikian diungkapkan pemimpin Samoa dan Selandia Baru, Selasa (14/6/2022).

Pernyataan itu muncul setelah Kepulauan Solomon membuat heboh dengan meneken kesepakatan pertahanan dengan China. Negara-negara Pasifik dan sekutu lama mereka, termasuk Amerika Serikat, Australia dan Selandia Baru, merasa kecolongan dengan pakta itu karena China sedang berusaha memperluas pengaruhnya di kawasan tersebut.

“Isu-isu tersebut perlu dipertimbangkan dalam konteks yang lebih luas tentang apa yang kita miliki dan apa yang kita inginkan terkait ketentuan keamanan bagi kawasan itu,” kata Perdana Menteri Samoa Fiame Naomi Mata’afa seperti dikutip Antara, Selasa (14/6/2022).

Dia merujuk pada Forum Kepulauan Pasifik yang akan digelar pada pertengahan Juli di Fiji, pertemuan luring pertama sejak 2019.

China menolak kritik tentang pakta pertahanan dengan Kepulauan Solomon. Beijing mengatakan pakta itu tidak membawa ancaman militer dan hubungan itu akan lebih menguntungkan siapa pun. Mereka sedang mempromosikan usulan kesepakatan kawasan dengan hampir selusin negara Pasifik tentang kerja sama kebijakan, keamanan dan komunikasi data.

Baca Juga: China Kecam Resolusi Xinjiang dari Parlemen Eropa

Para pemimpin Pasifik membahas usulan itu dengan seorang petinggi China bulan lalu tetapi belum ada kesepakatan. “Keputusannya adalah kelompok negara-negara itu merasa bahwa modalitas pertimbangan yang tepat untuk usulan semacam ini perlu melewati sekretariat forum,” kata Mata’afa.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan berdasarkan perjanjian-perjanjian di kawasan, Forum Kepulauan Pasifik adalah tempat untuk membahas keamanan. “Sebagai sebuah forum, kita akan datang bersama-sama, kita akan membahas isu-isu ini, kita tentunya berharap mencapai konsensus,” kata dia.

Namun, konsensus tentang usulan China kemungkinan masih akan menjadi tantangan karena empat anggota forum itu – Palau, Kepulauan Marshall, Nauru dan Tuvalu– lebih mengakui Taiwan daripada Beijing. (wib)

Exit mobile version