Internasional

India Coba Redam Kemarahan Masyarakat Muslim

INDOPOSCO.ID – Pemerintah India berusaha meredakan kemarahan masyarakat di dalam dan luar negeri, menyusul komentar dua petinggi partai Bharatiya Janata Party (BJP) tentang Nabi Muhammad.
Pihak berwenang menangkap 38 orang yang terlibat kerusuhan di sebuah kota utara dan rencana unjuk rasa di Mumbai.

Penangkapan di Kota Kanpur itu merupakan upaya meredam ketegangan agama sporadis setelah dua petinggi Bharatiya Janata Party, partai Hindu nasionalis pendukung Perdana Menteri Narendra Modi, mengeluarkan komentar yang memicu kemarahan luas umat Islam di India dan luar negeri.

Beberapa pejabat tinggi India dilibatkan untuk mengatasi ketegangan diplomatik dari negara-negara seperti Qatar, Arab Saudi, Oman, Uni Emirat Arab (UAE), dan Iran yang menuntut permintaan maaf pemerintah India karena membiarkan komentar yang menghina itu. Demikian dilaporkan Antara, Senin (6/6/2022).

Sepanjang akhir pekan, para diplomat India yang bertugas di kawasan Teluk dan negara-negara Islam dipanggil oleh pemerintah terkait protes atas komentar pejabat BJP.

Baca Juga: Polda Metro Bentuk Tim Khusus Tangani Konvoi Khilafah

Kementerian luar negeri India mengatakan dalam pernyataan bahwa cuitan dan komentar ofensif dalam bentuk apa pun tidak mencerminkan pandangan pemerintah. BPJ pun menonaktifkan seorang juru bicara dan mengusir seorang pejabat lainnya karena menyakiti sentimen keagamaan warga minoritas.

Muslim India mencapai 13 persen dari 1,35 miliar penduduk di negara itu. Aksi-aksi unjuk rasa direncanakan digelar untuk memprotes komentar anti Muslim di Mumbai.

Seorang pejabat senior di Kedutaan Besar Qatar di New Delhi mengatakan pemerintah Modi harus menjauhkan diri mereka dari komentar itu. “Menyakiti sentimen keagamaan bisa berdampak langsung pada hubungan ekonomi,” kata sang pejabat.

Dia menambahkan pihaknya sedang memeriksa laporan tentang aksi boikot komoditas India yang dilakukan sejumlah pemilik toko swalayan di Qatar. Perdagangan India dengan Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), yang mencakup Kuwait, Qatar, Arab Saudi, Bahrain, Oman, dan UAE, mencapai sekitar 90 miliar dolar AS (Rp1,3 kuadriliun) pada 2020-21. Jutaan warga India tinggal dan bekerja di negara-negara GCC itu.

PM Modi dalam beberapa tahun terakhir telah memperkuat hubungan ekonomi dengan negara-negara yang kaya energi itu, sumber utama impor bahan bakar India. (wib)

Back to top button