Headline

Pekan Kedua November, Awas Ancaman Banjir dan Longsor

INDOPOSCO.ID – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) meningkatkan kesiapsiagaan antisipasi potensi banjir dan longsor memasuki pekan kedua November 2021.

Meningkatkan koordinasi dengan dinas terkait dan aparatur kabupaten maupun kota setempat. Upaya itu dibarengi dengan monitoring secara berkala mendapatkan informasi peringatan dini cuaca dan potensi ancaman bencana.

Baca Juga : Sungai Cibeet Meluap, Ratusan Rumah di Karawang Terendam Banjir

Deputi Bidang Pencegahan Prasinta Dewi, mengingatkan BPBD meningkatkan kegiatan sosialisasi, edukasi dan mitigasi terkait upaya pencegahan menggunakan media elektronik atau media sosial.

“Melakukan koordinasi dengan lembaga atau organisasi terkait dalam penyebarluasan informasi peringatan dini banjir dan gerakan tanah secara berkala kepada masyarakat, khususnya di wilayah berisiko tinggi,” kata Prasinta Dewi dalam keterangannya, Selasa (9/11/2021).

Mengenai penanganan warga terdampak, BPBD diminta untuk menyiapkan dan mensosialisasikan tempat evakuasi aman dengan mempertimbangkan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga : Duh! Daya Serap Lahan Turun dan Sebabkan Banjir di Indonesia

Penanganan kepada warga maupun bencana terjadi perlu mengidentifikasikan kebutuhan dan ketersediaan sumber daya. Hal itu dapat ditinjau dari rencanan kontinjensi yang telah disusun pemerintah daerah.

“Apabila diperlukan, pemerintah daerah dapat menetapkan status darurat bencana dan membentuk pos komando penanganan darurat bencana, serta mengaktivasi rencana kontinjensi menjadi rencana operasi,” imbuh Prasinta.

Berdasarkan indentifikasi inaRISK mencatat wilayah Indonesia rawan terhadap potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi.

Populasi yang berpotensi terpapar bahaya tersebut mencapai 100,81 juta jiwa yang tersebar di seluruh Indonesia. Juga potensi bahaya longsor yang teridentifikasi di 33 provinsi dengan potensi poluasi terpapar mencapai 14 juta jiwa. (dan)

Back to top button