Ini Plus Minus Dampak La Nina Untuk Sektor Pertanian dan Perikanan

INDOPOSCO.ID – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mengeluarkan peringatan terkait adanya La Nina kepada masyarakat. Mengingat, fenomena alam ini akan berdampak pada sektor pertanian dan perikanan.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan, La Nina berdampak langsung pada sektor pertanian dan perikanan. Di sektor pertanian, La Nina menyebabkan kondisi yang kurang menguntungkan misalnya kerusakan tanaman dan lahan akibat banjir yang muncul dari curah hujan tinggi, meningkatnya kelembapan udara, dan munculnya organisme pengganggu tanaman (OPT).
“Pasca panen, curah hujan yang tinggi akan mengurangi kualitas hasil panen karena kadar air yang meningkat,” paparnya saat menjadi pembicara di Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) yang dikutip, Minggu (31/10/2021)
Sementara itu di sektor perikanan, La Nina menyebabkan para nelayan harus lebih waspada saat melaut. Kondisi ini mengakibatkan pasokan ikan dapat berkurang.
“Keselamatan nelayan menjadi prioritas utama melalui pemanfaatan informasi cuaca maritim yang terupdate,” tambahnya.
Sejauh ini, BMKG telah membuat Sekolah Lapang Iklim (SLI) dan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) untuk mengurangi risiko dampak La Nina. Terlebih, La Nina memiliki dampak positif bagi petani dan pekerja sektor kelautan.
“La Nina menyediakan pasokan air yang berpotensi meningkatkan produktivitas pertanian,” ucapnya.
Sedangkan bagi pekerja di sektor kelautan, La Nina membuat perluasan area pasang surut wilayah pesisir yang dimanfaatkan oleh nelayan tambak budidaya.
“Saya menghimbau kepada seluruh UPT BMKG di daerah, lebih proaktif mengawal informasi cuaca dan iklim bersama dengan petani dan nelayan serta aktif menjalin hubungan dengan stakeholder terkait,” imbuhnya.
Atas kondisi itu, masyarakat diimbau agar selalu mengupdate informasi terkait cuaca secara berkala yang dikeluarkan oleh BMKG via media informasi yang telah disiapkan.
Masyarakat yang beraktivitas pad asektor pertanian diharapkan mencermati dan mengantisipasi potensi dampak curah hujan tinggi pada lahan pertanian, yang menyebabkan gagal panen akibat banjir dan peningkatan serangan organisme penganggu tanaman.
“Masyarakat yang beraktivitas di wilayah pesisir dan laut, diharapkan mencermati dan mengantisipasi potensi dampak cuaca ekstrim , gelombang tinggi dan banjir pesisir yang mengancam keselamatan hasil tangkapan dan produktivitas budidaya pesisir,” pungkasnya. (son)