Politisi Demokrat: Moeldoko Belum Ingin Jadi Ketum

INDOPOSCO.ID – Dukungan kepada Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko untuk menjadi Ketum Partai Demokrat baru wacana dari sejumlah kader. Dan itu belum merupakan keputusan bersama. Pernyataan tersebut diungkapkan Politisi Partai Demokrat Achmad Yahya melalui gawai, Sabtu (6/2/2021).
Menurut mantan Ketua DPD Sulawesi Tengah (Sulteng) Partai Demokrat ini, hingga wacana tersebut digulirkan, sosok Moeldoko belum memiliki keinginan menjadi Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat.
”Moeldoko sendiri belum ada kepikiran untuk menjadi Ketum Demokrat. Itu baru wacana kader internal,” tandasnya.
Ia menyebutkan, Moeldoko merupakan sosok biasa saja. Kendati, di mata publik Moeldoko dikenal profesional dan terbuka kepada siapa saja. Namun, sosok Moeldoko dikenal sangat perhatian kepada perkembangan Partai Demokrat.
Selain itu, lanjut Yahya, sosok Moeldoko bisa diterima oleh semua pihak. Apalagi Moeldoko mantan Panglima TNI yang kapabel. Tapi sejauh ini Moeldoko tidak pernah menyatakan ingin menjadi ketum.
”Orangnya sih biasa saja. tapi untuk perhatian kepada Demokrat ada. Itu, iya. Tapi sejauh ini pak Moeldoko belum pernah menyatakan ingin jadi Ketua Umum. Belum pernah dengar, saya,” ungkapnya.
Di internal partai Demokrat, lanjut Yahya, banyak kader yang pantas menjadi ketum partai. Seperti di antaranya Mardzuki Ali, Achmad Mubarok dan kader partai lainnya. Mereka, menurutnya, pantas dilihat dari sisi kemampuan.
”Tapi sejauh ini tidak pernah ada yang ingin jadi ketua umum, termasuk Moeldoko. Jadi saya heran kalau kemudian ada kabar Moeldoko ingin mengambil alih,” tegasnya.
Terkait isu kudeta di internal Partai Demokrat, kata Yahya, bahwa Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) harus menanggapi dengan kuat. Karena isu tersebut berdampak baik, apabila ditanggapi secara positif. Tapi isu tersebut juga bisa jadi bumerang, apabila ditanggapi secara negatif.
”Jadi tergantung AHY dalam berpolitik. Karena perubahan dalam politik sangat dinamis, semua teori-teori itu tidak berlaku. Jadi dibutuhkan kedewasaan dan kematangan,” katanya. (nas)