Gaya Hidup

Ini Bahaya Self Diagnosis

INDOPOSCO.ID – Meski secara umum depresi memiliki gejala yang sama untuk semua orang di berbagai kalangan usia, seseorang tidak bisa melakukan self-diagnosis ataupun mendiagnosa diri sendiri, tutur psikolog dari Universitas Indonesia Kasandra A. Putranto.

Menurut Kasandra, mendiagnosa diri sendiri mengidap penyakit maupun gangguan tertentu, misalnya depresi, merupakan sesuatu yang berbahaya.

“Mengakibatkan kekhawatiran yang tidak perlu dan apabila kekhawatiran memburuk maka dapat mengembangkan gangguan kecemasan,” tutur Kasandra pada Antara, Jumat (10/9/2021).

Kasandra menambahkan, mendiagnosa diri sendiri juga dapat membuat seseorang tidak bisa mendapatkan penanganan yang tepat.

Bahkan, masalah lain yang bisa saja lebih serius menjadi tidak terdiagnosis karena terlalu fokus pada penyakit ataupun gangguan yang belum tentu diderita.

“Dengan mendiagnosa diri dengan penyakit ataupun gangguan yang tidak tepat, dia akan mencari treatment yang tidak tepat pula. Hal itu juga bisa mengakibatkan masalah lain tidak terdiagnosis, misalnya dia tidak sadar kalau memiliki komorbid,” ucap Kasandra.

Oleh karena itu, Kasandra menjelaskan pentingnya menghindari self- diagnosis dengan langsung konsulitasi kepada psikolog ataupun psikiater serta menyampaikan keluhan yang dirasakan agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat.

“Boleh riset dari sumber terpercaya, tetapi jangan terpaku pada satu jawaban dan tetap konsultasi pada orang yang tepat,” tutur Kasandra.

Ada pun tanda-tanda seseorang harus segera menemui psikiolog maupun psikiater adalah ketika sudah mengalami kesulitan dalam mengendalikan emosi serta tidak bisa bekerja atau melaksanakan tanggung jawab dengan efektif, mengalami gangguan pada pola tidur serta nafsu makan, mengalami trauma, tidak lagi menikmati aktivitas yang biasanya disukai, atau merasa kesulitan untuk membuat dan mempertahankan hubungan dengan orang lain.

“Kemudian juga saat sedang berduka atau merasa ingin memperbaiki diri tetapi tidak tahu bagaimana cara memulainya,” tambah Kasandra.

“Apalagi ketika individu sudah menggunakan obat-obatan atau seks sebagai cara coping, silakan konsultasi,” pungkasnya. (mg2)

Back to top button