Gaya Hidup

OMG! Nasionalisme Kita Terkoyak oleh Medsos

INDOPOSCO.ID – Publik belakangan disuguhkan saling serang para tokoh di media sosial (medsos). Salah satunya isu kudeta di internal Partai Demokrat. Beberapa tokoh nasional saling serang dengan muatan politik. Dan hal itu sudah melewati area paling sensitif dari kehidupan berbangsa dan bernegara.

”Saat ini medsos mempertontonkan perilaku nirakhlak ke publik. Yang disayangkan lagi komentar yang menyerang SARA (Suku Agama Ras dan Antar-golongan). Padahal kita Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika,” ujar Ketua Umum DPP LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) Chriswanto Santoso dalam keterangan, Sabtu (6/2/2021).

Akhir-akhir ini medsos, lanjutnya, tak mencerminkan karakter bangsa Indonesia. Yang menghargai perbedaan, toleran, tenggang rasa (tepo seliro) dan gotong-royong. Seharusnya, semua pihak terutama para politisi dan para buzzer yang berafiliasi dengan kepentingan tertentu menyadari kebangsaan Indonesia tak bersifat natural atau alamiah.

”Nasionalisme kita bukan seperti nasionalisme Jerman ataupun bangsa-bangsa Skandinavia yang disatukan oleh kesamaan bahasa dan suku. Indonesia menyatu karena perasaan senasib sebagai bangsa yang dijajah, ditindas, dan dihina,” katanya.

Ia mengatakan, dalam 10 tahun terakhir, kepribadian bangsa Indonesia mendapat ancaman dari media sosial. Penggunaan media sosial yang tak bijak, menurutnya, semakin menghilangkan karakter bangsa yang berjiwa gotong royong.

”Dalam kasus buzzer misalnya, mereka memainkan berbagai isu agar daya nalar kritis masyarakat menjadi tumpul,” ucapnya.

Tidak mengherankan, lanjut Chriswanto, ujaran kebencian yang menyerang SARA menjadi pemandangan yang rutin dalam media sosial. Sementara, mereka yang kritis-konstruktif, aspiratif, dan mengedukasi mulai terpinggir.

”Semuanya mengatasnamakan kemerdekaan berpendapat dan bersuara. Tapi mereka melalaikan hak asasi publik untuk mendapatkan sesuatu yang positif dalam media sosial,” ungkapnya. (nas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button