Sri Mulyani Yakin Ekonomi Indonesia 2025 Tumbuh 5 Persen, Ini Faktor Pendukungnya

INDOPOSCO.ID – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati yakin, pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu mencapai 5 persen di tengah ketidakpastian global akibat perang dagang melalui pengenaan tarif tinggi antara Amerika Serikat dan China. Ada beberapa faktor penunjang, salah satunya peningkatan konsumsi masyarakat.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 diperkirakan tetap akan mencapai sekitar 5 persen,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Kamis (24/5/2025).
Perekonomian Indonesia ditopang oleh masih kuatnya konsumsi rumah tangga yang didukung oleh belanja pemerintah berbentuk tunjangan hari raya (THR), bantuan sosial, dan pemberian berbagai insentif.
“Berbagai insentif lain yang diberikan menjelang atau pada bulan pertama hingga bulan ketiga tahun 2025, menjelang Idulfitri 2025,” ujar Sri Mulyani.
Faktor penunjang lainnya, keberlanjutan dari proyek-proyek strategis nasional di berbagai wilayah dan meningkatnya konstruksi properti swasta diperkirakan dapat meningkatkan kinerja investasi.
“Investasi swasta masih baik, didukung keyakinan produsen yang terlihat pada aktivitas manufaktur Indonesia yang masih pada zona ekspansif,” tutur Sri Mulyani.
Bahkan investasi khususnya non-bangunan tetap menopang pertumbuhan ekonomi yang tercermin dari meningkatnya impor barang modal, terutama impor alat-alat berat.
Sementara itu, dilihat kinerja ekspor Indonesia diperkirakan tetap baik didukung oleh ekspor non-migas meningkat pada Maret 2025. Terutama komoditas crude palm oil (CPO), besi dan baja, serta mesin dan peralatan elektrik.
Pemerintah juga aktif menjajaki potensi perluasan ekspor produk-produk unggulan di pasar ASEAN+, BRICS, dan di Eropa di tengah kebijakan tarif resiprokal yang diterapkan oleh Negeri Paman Sam itu.
“Dengan mempertimbangkan berbagai faktor tersebut. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 diperkirakan tetap akan mencapai sekitar 5 persen,” imbuh mantan Ketua Komite Pembangunan Bank Dunia atau IMF itu.
“Indonesia diperkirakan dapat mengendalikan dampak negatif ketidakpastian global. Dan tetap menjaga stabilitas sistem keuangan. Serta memelihara momentum pertumbuhan ekonomi,” tambahnya. (dan)