Ekonomi

Kementerian PUPR Bangun Rusun Rp2,4 Miliar untuk Ponpes Tahfidz di Kulon Progo

INDOPOSCO.ID – Para santri yang sedang menuntut ilmu agama di Pondok Pesantren (Ponpes) di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ke depan bisa merasakan tinggal di hunian vertikal. Pasalnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan akan membangun rumah susun (Rusun) senilai Rp2,4 miliar yang dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap sehingga para santri bisa fokus dan lebih bersemangat dalam belajar.

“Pembangunan Rusun ini merupakan salah satu komitmen Kementerian PUPR dalam mewujudkan sarana hunian yang memadai bagi peserta didik berasrama di Daerah Istimewa Yogyakarta termasuk untuk para santri di pondok pesantren,” ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid di Jakarta, Rabu (23/6/2021).

Dia menambahkan, pembangunan Rusun dilaksanakan Kementerian PUPR secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Ke depan, mau tidak mau dengan semakin terbatasnya lahan untuk perumahan dan permukiman, maka hunian vertikal menjadi salah satu solusi dan pilihan tempat tinggal masyarakat.

“Generasi muda Indonesia termasuk para santri harus dilatih sejak dini untuk belajar tinggal di hunian vertikal seperti Rusun ini,” tutur Khalawi.

Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Jawa III Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Mochamad Mulya Permana didampingi Kepala Satuan Kerja Penyediaan Perumahan DIY, M. Arifman menerangkan, salah satu lokasi pembangunan Rusun untuk para santri berada di Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Dzikrul Qolbi (TQDQ) di Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, DIY.

“Saat ini proses pembangunan Rusun sudah dimulai dengan proses peletakan batu pertama Rusun Ponpes TQDQ yang kami laksanakan beberapa waktu bersama Bupati Kulon Progo, Sutedjo. Kami harap proses pembangunan bisa berjalan dengan baik sesuai rencana yang telah ditetapkan,” terangnya.

Berdasarkan data ada di Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi DI Yogyakarta Balai P2P Jawa III, pembangunan Rusun tersebut berlokasi di Jalan Jogja – Wates Kilometer 22, Dusun Ngrandu, Kelurahan Salamrejo, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo. Luas keseluruhan bangunan rumah susun adalah 392,85 meter persegi.

Rusun Ponpes TQDQ ini akan dibangun satu tower setinggi dua lantai dan dapat menampung sebanyak 56 santri. Rusun tersebut nantinya akan dilengkapi dengan meubelair seperti tempat tidur susun, lemari, dan fasilitas lainnya.

Kontraktor pelaksana pembangunan Rusun adalah PT. Intishar Berkah Globalindo dengan anggaran sebesar Rp2,4 miliar. Untuk menjaga kualitas konstruksi, PT. Elcentro Consultant Engineering akan melakukan supervisi selama proses pembangunannya.

Mulya juga meminta dukungan para santri dan pengasuh Pondok Pesantren TQDQ untuk merawat dan memelihara rumah susun jika proses konstruksinya sudah selesai.  Dengan demikian, infrastruktur perumahan berupa fasilitas hunian pendidikan ini bisa memiliki umur panjang dan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk para santri di masa mendatang.

“Proses konstruksi hunian vertikal ini ditargetkan akan selesai dalam lima bulan yaitu pada Oktober 2021 mendatang,” harapnya.

Bupati Kulon Progo, Sutedjo menyambut baik program pembangunan Rusun dari Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR dalam membantu meningkatkan kualitas pendidikan khususnya di Ponpes yang ada di daerahnya.

“Pembangunan Rusun juga menjadi wujud pelaksanaan amanat Undang-Undang Dasar 1945 yakni alinea keempat pembukaan berbunyi salah satunya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa,” katanya.

Pondok pesantren, imbuhnya, memiliki peran penting tidak hanya sebagai lembaga pendidikan dan keagamaan, namun juga sebagai institusi pemberdayaan masyarakat yang mampu mengembangkan potensi positif para santri.

“Pondok pesantren juga diharapkan dapat memberikan pendidikan alternatif bagi para santri yang tetap selaras dengan laju perubahan, termasuk juga teknologi informasi, dan komunikasi,” katanya. (arm)

Back to top button