INDOPOSCO.ID – Sejumlah aktivis dan tokoh masyarakat Jakarta mendeklarasikan Komunitas Warga Jaga Jakarta (KOMWAJA) sebagai wadah partisipasi publik untuk mengawal program-program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, khususnya transformasi PAM JAYA menuju perusahaan publik (IPO).
Gerakan ini digagas untuk memastikan masyarakat terlibat langsung dalam proses pembangunan, terutama dalam upaya percepatan cakupan 100 persen air bersih di ibu kota.
“Kami siap turun langsung ke warga untuk mengedukasi dan menangkal hoaks. Rencana IPO PAM JAYA justru dimaksudkan agar pendanaan meluas, layanan air bersih lebih cepat merata, dan pengelolaan makin transparan,” ujar Deklarator KOMWAJA, Joko Priyoski dalam keterangan pada Senin (20/10/2025).
Jojo menegaskan, IPO bukan bentuk privatisasi, melainkan langkah memperkuat tata kelola yang akuntabel.
“Dengan mekanisme terbuka, publik bisa mengawasi langsung kinerja perusahaan dan mencegah praktik korupsi,” kata dia.
Tokoh pemuda Anwar Sjani, salah satu deklarator KOMWAJA, menjelaskan bahwa gerakan ini akan merangkul unsur masyarakat, pemuda, mahasiswa, hingga media nasional.
“KOMWAJA akan bergerak fleksibel di tengah warga, bukan hanya mendukung program positif, tapi juga menjadi kontrol sosial agar pelayanan publik makin inovatif,” ucapnya.
Sementara itu, tokoh Poros Muda Nahdlatul Ulama (NU), Ramadhan Isa
menilai DPRD DKI Jakarta perlu memberikan dukungan penuh terhadap rencana IPO PAM JAYA.
“Status Tbk bukan berarti privatisasi. Pemprov DKI tetap menjadi pemegang saham mayoritas dan memiliki hak veto atas keputusan strategis,” tegasnya.
Menurutnya, regulasi air di Indonesia sudah jelas melalui UU Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air, PP Nomor 122 Tahun 2015 tentang SPAM, dan Pergub DKI Nomor 7 Tahun 2022 yang menegaskan air sebagai hak dasar warga negara.
“Menolak IPO sama saja memperlambat pemenuhan hak dasar warga atas air bersih,” pungkasnya. (fer)


