INDOPOSCO.ID – Suara letusan senjata memecah kesunyian Resimen Latihan dan Pertempuran (Menlatpur) Kostrad “Sanggabuana”, Karawang, Jawa Barat, Jumat (19/12/2025). Memasuki hari kelima, 42 awak media mendapatkan pengenalan menembak sebagai rangkaian “Pembekalan Awak Media tentang Prosedur Kedaruratan di Daerah Rawan Tahun Anggaran 2025” yang digelar Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI).
Perwira Seksi Operasi (Pasiops) Menlatpur Kostrad Sanggabuana, Kapten (Inf) Syaepurrahman, selaku pelatih, menjelaskan bahwa materi pengenalan menembak ini bertujuan memberikan pemahaman dasar kepada awak media mengenai pengenalan senjata. Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari empat puluh awak media yang sebelumnya telah menerima berbagai materi keselamatan lapangan.
Selain pembekalan teori, awak media diberikan kesempatan untuk menembak dengan pengawasan melekat dari para pelatih dan memberikan pemahaman langsung mengenai standar keamanan yang diterapkan dalam setiap kegiatan latihan menembak di lingkungan TNI.
“Materi ini bukan untuk menjadikan awak media mahir menembak, tetapi agar memahami prinsip dasar pengenalan senjata dan keselamatan penggunaannya,” ujar Kapten Syaepurrahman.
Senjata yang digunakan adalah senjata serbu organik TNI, SS1-V1 buatan PT Pindad, dengan berat senjata sekira 5 kilogram, yang memiliki kapasitas 30 peluru dalam satu magazen,.
Bagi seluruh peserta, kegiatan menembak ini adalah menjadi yang pertama kali. Meski sudah dibeklai dengan teori, namun suara dan hentakam letusan senjata yang dibekali dua magazen berisi 4 dan 10 peluru ini tetap membuat para jurnalis awak terkejut. Begitupula yang dirasakan oleh jurnalis INDOPOSCO.ID yang ikut ambil bagian dari kegiatan diinisiasi oleh Kemhan RI ini.
Hasil tembakan pada sasaran Lesan L1 yang berjarak 100 meter dari titik tembak menunjukkan sebagian besar peluru belum tepat menembus titik hitam sasaran. Namun demikian, para pelatih menilai hasil tersebut cukup baik bagi pemula.
“Meski belum tepat di titik sasaran, hasil ini sudah terhitung bagus untuk pemula,” ujar salah satu pelatih.
Melalui pembekalan pengenalan menembak, Kemhan RI menegaskan komitmennya membekali awak media dengan pengetahuan yang terukur agar dapat menjalankan tugas jurnalistik secara profesional, aman, dan bertanggung jawab, khususnya saat meliput di area latihan dan wilayah berisiko tinggi. (dil)









