• Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nasional

Membangun Jalan, Menjaga Sosial: Strategi Titan Infra Sejahtera Hadapi Larangan Angkutan Batu Bara

Laurens Dami Editor Laurens Dami
Senin, 15 Desember 2025 - 12:30
in Nasional
titan

Tampak udara jalur logistik batu bara terintegrasi milik PT Titan Infra Sejahtera di Sumatera Selatan, yang menghubungkan area tambang dengan pelabuhan tanpa melalui jalan umum. Foto: Dokumen PT Titan Infra Sejahtera

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Di tengah semakin ketatnya regulasi angkutan batu bara dan meningkatnya tuntutan sosial–lingkungan, infrastruktur logistik menjadi kunci penentu masa depan industri energi nasional. Di Sumatera Selatan (Sumsel), salah satu pemain yang telah lebih dulu menapaki jalan panjang tersebut adalah PT Titan Infra Sejahtera (TIS).

Sejak 2017, TIS mengelola jalur transportasi batu bara khusus sepanjang 118 kilometer yang melintasi Kabupaten Lahat, Muara Enim, hingga Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI). Jalur ini menjadi tulang punggung distribusi batu bara dari area tambang menuju pelabuhan, tanpa harus bersinggungan dengan jalan umum.

BacaJuga:

Kemendagri Himpun Bantuan Rp 48 Miliar untuk Pemulihan Sumatera

Cegah Bencana Terulang, Megawati Minta Pemetaan Daerah Rawan Banjir di Sumatera

Menko Pangan: Tujuh Pabrik Pupuk Baru akan Dibangun di Indonesia

Namun, membangun dan mengoperasikan jalur tersebut bukan perkara mudah.

“Banyak sekali tantangannya. Jalannya itu sebenarnya sudah ada, tapi tidak bisa langsung beroperasi. Struktur tanahnya harus diperbaiki, harus ditinggikan, dan konstruksinya juga harus ramah lingkungan,” ujar Director External Relation and Compliance PT Titan Infra Sejahtera, Eddy Rizal Umar ditemui INDOPOSCO belum lama ini.

Eddy menjelaskan, tantangan infrastruktur ini juga dipengaruhioleh kebijakan pemerintah daerah yang semakin tegas melarang angkutan batu bara melintasi jalan umum. Ia mencontohkan kondisi di Provinsi Jambi beberapa waktu lalu.

“Waktu itu semua truk dilarang lewat. Jalan kebun tidak boleh, jalan khususnya belum solid. Akhirnya banyak truk tidak bisa lewat, supir truk demo sampai ke kota, bahkan ke rumah gubernur,” katanya.

Situasi serupa, lanjut Eddy, kini mulai terjadi di Sumsel. Angkutan batu bara antar kabupaten sudah dilarang karena dinilai menimbulkan polusi, merusak jalan, dan mengganggu keamanan masyarakat.

“Sekarang kalau masih di dalam kabupaten dan masuk ke jalan khusus, itu masih boleh. Tapi mungkin tahun 2026 sudah tidak boleh lagi,” jelas Eddy.

Karena itu, ke depan setiap pemilik tambang dituntut memiliki jalan hauling sendiri, termasuk jalur pengumpan (feeder route) menuju jalan khusus utama.

“Feeder route itu ibarat tulang ikan. Ada tambang di sini, ya harus bikin jalannya sendiri ke jalan utama. Kalau tidak mau punya masalah sosial, arahnya memang ke sana,” tegas Eddy.

Jalan Khusus Jadi Solusi Jangka Panjang

Menurut Eddy, secara regulasi, kewajiban memiliki jalan angkut sendiri sebenarnya sudah diatur dalam undang-undang. Meski dalam praktiknya, kerja sama antar pemilik tambang masih dimungkinkan.

Dalam ekosistem ini, PT Titan Infra Sejahtera bersama anak usahanya PT Servo Lintas Raya (SLR) menjadi salah satu operator jalan khusus terbesar di Sumatera Selatan. SLR mengoperasikan jalan hauling dengan kapasitas angkut lebih dari 30 juta ton per tahun, bahkan mampu beroperasi dalam kondisi cuaca ekstrem.

Di sisi lain, soal biaya angkut, Eddy mengungkapkan bahwa tarif transportasi batu bara via jalan khusus kini mulai menyamai kereta api.

“Selama ini image-nya kereta api lebih murah. Itu memang benar dulu. Tapi sekarang sudah menyamai, bahkan kita bisa sedikit lebih murah,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, selain tarif penggunaan jalan dan pelabuhan, ada pula biaya transportasi truk yang umumnya berkisar Rp1.200 per metrik ton per kilometer. Sementara di moda kereta api, biaya sewa stasiun (siwai) dan margin operator swasta juga ikut menaikkan ongkos.

“Kalau marginnya dibandingkan, sekarang hampir-hampir sama,” tambah Eddy.

Titan Group dan Jejak Infrastruktur Energi

PT Titan Infra Sejahtera sendiri merupakan bagian dari Titan Group, perusahaan infrastruktur energi yang didirikan pada 2005.

Sejak awal, perusahaan menanamkan komitmen untuk membangun sistem logistik dan infrastruktur yang tidak hanya efisien, tetapi juga selaras dengan prinsip keberlanjutan dan kepentingan jangka panjang industri.

Di balik perjalanan perusahaan, terdapat kepemimpinan yang kuat. Handoko Anindya Tanuadji mengemban peran sebagai Presiden Komisaris, didampingi Ng Jin Hiok sebagai Komisaris. Sementara roda operasional perusahaan dijalankan oleh Suryo Suwignjo selaku Presiden Direktur, bersama jajaran direksi yang berpengalaman di bidangnya mulai dari Antonius Kristiadi, Antony Surianto, Melinda Aprilia, dan Victor Budi Tanuadji di posisi Direktur.

Dengan pendekatan layanan terintegrasi, Titan Infra Sejahtera mengembangkan portofolio bisnis yang mencakup logistik batubara, pengelolaan pelabuhan, hingga pengembangan pembangkit listrik. Fokus ini diwujudkan melalui sejumlah anak usaha strategis yang menopang rantai pasok energi secara menyeluruh.

Salah satu pilar utama operasional tersebut dijalankan oleh PT Servo Lintas Raya (SLR). Melalui SLR, Titan Infra Sejahtera mengoperasikan jalan angkut khusus batubara sepanjang 118 kilometer di Sumatera Selatan, yang menghubungkan kawasan tambang dengan pelabuhan. Jalur ini dirancang sebagai solusi jangka panjang atas kebutuhan distribusi batubara yang aman, tertib, dan terpisah dari jalan umum.

Dengan kapasitas angkut lebih dari 30 juta ton per tahun, infrastruktur ini mampu menjaga kelancaran distribusi batubara, bahkan saat dihadapkan pada tantangan cuaca ekstrem. Model jalan khusus tersebut sekaligus menjadi jawaban atas meningkatnya tuntutan regulasi dan sosial terkait penggunaan jalan publik.

Di tingkat manajemen, SLR dipimpin oleh Victor Budi Tanuadji sebagai Presiden Direktur, dengan Darwan Siregar sebagai Presiden Komisaris dan Mohammad Baha’udin Al Alawy sebagai Komisaris. Jajaran direksi mulai dari Antonius Kristiadi, Antony Surianto, Julkarnain Roi, dan Melinda Aprilia yang mengisi posisi Direktur mendukung operasional perusahaan agar tetap adaptif terhadap dinamika industri.

Sementara itu, di sektor hilir, PT Swarnadwipa Dermaga Jaya (SDJ) menjadi simpul penting distribusi energi. Anak usaha ini mengelola pelabuhan seluas 62 hektar di Sungai Musi, yang dilengkapi fasilitas pemuatan berkapasitas tinggi, sistem blending untuk peningkatan kualitas batubara, serta area stockpile dengan daya tampung hingga 100.000 ton.

Pelabuhan tersebut tidak hanya berfungsi sebagai gerbang ekspor, tetapi juga sebagai pusat distribusi batubara untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik yang terus berkembang. SDJ berada di bawah kepemimpinan Victor Budi Tanuadji sebagai Presiden Direktur, dengan Darwan Siregar sebagai Komisaris yang turut didukung oleh Antonius Kristiadi, Melinda Aprilia, dan Antony Surianto sebagai Direktur.

Melalui penguatan infrastruktur dari jalan angkut hingga pelabuhan, Titan Infra Sejahtera membangun ekosistem energi yang terintegrasi dan berkelanjutan. Di tengah perubahan kebijakan dan tuntutan industri yang semakin kompleks, perusahaan ini terus menjahit perannya sebagai fondasi logistik energi, bekerja senyap, namun menentukan arah. (srv)

Tags: Angkutan Batu BaraBatu BaraLogistik Batu BaraPT Titan Infra SejahteraTitan Infra Sejahtera
Berita Sebelumnya

Pemerintah Fokus Hilirisasi SDA sebagai Fondasi Transformasi Ekonomi

Berita Berikutnya

Libur Nataru, BCA Antisipasi Lonjakan Transaksi dengan Dana Tunai Jumbo

Berita Terkait.

tito
Nasional

Kemendagri Himpun Bantuan Rp 48 Miliar untuk Pemulihan Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 - 02:20
mega
Nasional

Cegah Bencana Terulang, Megawati Minta Pemetaan Daerah Rawan Banjir di Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 - 01:11
zulkifli
Nasional

Menko Pangan: Tujuh Pabrik Pupuk Baru akan Dibangun di Indonesia

Sabtu, 20 Desember 2025 - 00:30
rini
Nasional

Kementerian PANRB Siap Tata Kelembagaan Komite Otsus Papua

Jumat, 19 Desember 2025 - 21:21
kkp
Nasional

Samudranaya, Jembatan KKP untuk Dekatkan KNMP ke Gen Z

Jumat, 19 Desember 2025 - 20:02
bbri
Nasional

BRI Salurkan Bantuan Bencana di Sumatera, Jangkau Lebih dari 70 Ribu Masyarakat Terdampak

Jumat, 19 Desember 2025 - 19:19
Berita Berikutnya
menara-bca

Libur Nataru, BCA Antisipasi Lonjakan Transaksi dengan Dana Tunai Jumbo

  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.