INDOPOSCO.ID – Menjelang berakhirnya tahun 2025, Bamus Suku Betawi 1982 kembali menggelar refleksi akhir tahun, sebuah tradisi organisasi untuk menilai perjalanan, capaian, dan tantangan dalam upaya pelestarian budaya Betawi. Momentum ini menjadi semakin bermakna karena disertai dengan penganugerahan penghargaan kepada para tokoh yang dinilai tekun menjaga dan merawat nilai-nilai budaya Betawi.
Ketua Umum (Ketum) Bamus Suku Betawi 1982, Haji Zainudin, mengatakan refleksi tahunan bukan hanya evaluasi, tetapi juga bentuk penghormatan bagi para pelaku budaya.
“Memang kita setiap tahun selalu melakukan refleksi akhir tahun. Kita merenungkan perjalanan kita selama ini—apa yang sudah kita lakukan, apa yang belum, apa kekurangannya, dan apa kendalanya,” ujar Zainudin kepada INDOPOSCO di Jakarta, Jumat (12/12/2025).
Oding -sapaan akrab Zainudin- menjelaskan di tengah proses evaluasi itu, Bamus memberikan apresiasi kepada para tokoh Betawi dari berbagai bidang.
“Kita juga senantiasa memberikan penghargaan kepada para tokoh, budayawan, sejarawan, penulis, termasuk pelukis Betawi dan ahli pantun. Ini sebagai rasa terima kasih karena mereka telah begitu tekun mempertahankan dan melestarikan budaya Betawi,” tuturnya.
Penghargaan tahun ini, lanjut Oding, diberikan kepada lima tokoh, salah satunya Sarnadi Adam, pelukis Betawi yang karyanya sudah mendunia.
“Karya-karya beliau telah dipamerkan di Bali, Tokyo, Amsterdam, hingga Amerika Serikat. Karya-karyanya itu sangat luar biasa,” ungkapnya.
Dalam kategori pendidik, Bamus Suku Betawi 1982 juga memberikan penghargaan kepada Dailami Firdaus, yang dinilai berperan besar melalui universitas yang ia pimpin.
“Beliau penerus Universitas Islam As-Syafi’iyah, rektor sekaligus pemilik Universitas itu. Pendidikan disana berkembang baik, dan beasiswa Betawi juga tersedia di sana. Karena itu, kita beri penghargaan sebagai tokoh pendidik,” tambahnya.
Dengan rangkaian refleksi dan pemberian penghargaan ini, Bamus Suku Betawi 1982 berharap estafet pelestarian budaya tetap terjaga, dan generasi Betawi ke depan tumbuh sebagai pewaris yang mampu mengangkat identitas Betawi hingga kancah nasional maupun internasional.(her)









