INDOPOSCO.ID – Industri kecantikan kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu sektor paling energik di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia. Didukung daya beli yang meningkat, penetrasi digital yang kian masif, serta preferensi konsumen yang terus bergeser, sektor ini menjelma menjadi panggung utama inovasi dan peluang baru. Pemerintah pun mengamati geliat tersebut dan mendorong agar pengembangannya berjalan inklusif, aman, dan berkelanjutan.
Antusiasme serupa terlihat dalam penyelenggaraan Jakarta X Beauty 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC). Dalam pembukaan acara, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyoroti peran penting kreativitas generasi muda dalam mendorong laju industri.
“Ini sesuatu hal yang luar biasa karena dipertontonkan ke publik dalam sebuah pameran kreatifitas dan inovasi daripada anak-anak muda. Dan memang industri kosmetik, wellness, itu tumbuhnya double digit,” ujar Airlangga, Kamis (4/12/2025).
Airlangga mengapresiasi Female Daily Network yang menyatukan pelaku industri, UMKM, kreator konten, hingga konsumen dalam satu arena kolaborasi. Menurutnya, gelaran besar seperti ini bukan hanya menunjukkan tren terbaru, tetapi juga memperluas wawasan masyarakat terhadap kualitas dan keamanan produk kecantikan.
Ia juga menyoroti munculnya banyak merek lokal baru, termasuk segmen laki-laki, yang menandakan pasar kian luas.
“Pameran tersebut juga memperlihatkan kuatnya minat dan kreativitas anak muda dalam menciptakan inovasi produk kecantikan. Munculnya beragam merek lokal baru, termasuk produk untuk segmen laki-laki, menunjukkan semakin luasnya pasar dan besasrnya potensi industri ini di masa mendatang,” ungkapnya.
Secara makro, sektor sandang dan perawatan diri terbukti menjadi penopang pertumbuhan ekonomi kuartal III-2025. Konsumsi di kategori tersebut naik dari 2,91 persen menjadi 4,21 persen, selaras dengan pendapatan pasar kosmetik yang menembus sekitar Rp35,6 triliun pada 2025 dan diproyeksikan tumbuh 4,73 persen per tahun. Segmen personal care, skincare, dan makeup tetap menjadi tulang punggung permintaan.
Di sisi lain, media sosial memegang peranan besar dalam memunculkan entrepreneur muda sebagai motor pertumbuhan. Mereka bukan hanya pembuat tren dan konten, tetapi juga pengawas informal yang memengaruhi reputasi brand melalui pengalaman pengguna yang viral.
Lebih lanjut, Airlangga mengungkapkan langkah strategis pemerintah bersama BPS dalam meningkatkan ketepatan pencatatan industri kecantikan.
“Salah satunya melalui pemecahan Harmonized System (HS) Number atau ISIC khusus untuk produk inovasi lokal yang masih melakukan contract manufacturing di luar negeri. Dan kebijakan ini akan mulai berlaku tahun depan,” tambahnya.
Dengan momentum yang terus menguat, industri kecantikan tak hanya berkembang sebagai sektor bisnis, tetapi juga cermin kekuatan kreativitas nasional yang semakin tak terbendung. (her)









