INDOPOSCO.ID – Upaya penanggulangan Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Jakarta menunjukkan kemajuan signifikan. Sebanyak 38 ribu orang dengan HIV atau sekitar 80 persen dari yang sudah terdata di Ibu Kota kini telah mendapatkan pengobatan antiretroviral (ARV).
“DKI Jakarta sudah berhasil sekitar 38 ribu atau 80 persen orang HIV yang masih hidup saat ini mendapatkan layanan ARV. Ini satu prestasi yang sangat baik,” ujar anggota Asosiasi Dinas Kesehatan Provinsi Jakarta, Halik Sidik Djibran, dalam siniar Rabu Belajar bertema Hari AIDS Sedunia 2025, Rabu (3/12/2025).
Dari jumlah tersebut, sekitar 70 persen di antaranya telah menjalani pemeriksaan viral load untuk memantau efektivitas terapi, dan hasilnya menggembirakan.
“Orang dengan HIV yang mendapatkan ARV di Jakarta virusnya sudah tersupresi. Artinya, pengobatannya 97 persen berhasil,” ujar Halik yang juga pengawas Yayasan Kreatifitas Perubahan Aksi Positif (YKPAP) Jakarta.
Meski capaian terapi tinggi, tantangan masih ada. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, estimasi jumlah ODHA di Jakarta mencapai 70 ribu-80 ribu orang. Dari jumlah itu, baru sekitar 48 ribu yang mengetahui status kesehatannya dan masih hidup.
“Kita masih punya gap sekitar 20 ribu orang yang belum teridentifikasi. Penting bagi mereka yang memiliki perilaku berisiko untuk melakukan tes,” jelas Halik.
Ia menegaskan penularan HIV di Indonesia masih didominasi oleh hubungan seksual. Selain itu, risiko juga muncul dari penggunaan jarum suntik bersama, penularan dari ibu hamil positif HIV kepada bayi, serta transfusi darah. Namun, ia memastikan proses skrining darah donor kini sangat ketat.
“Alhamdulillah, semua darah donor diperiksa dengan baik oleh PMI. Risiko penularan melalui transfusi darah sangat kecil, bisa dikatakan tidak ada,” tegasnya sebagaimana dikutip dari Antara. (dil)









