• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Gaya Hidup

Setiap Napas Berharga: Mari Peduli Pasien Hipertensi Paru di Indonesia

Laurens Dami Editor Laurens Dami
Selasa, 2 Desember 2025 - 09:54
in Gaya Hidup
1000438699

(kiri ke kanan) Wakil Ketua Hipertensi Paru Indonesia (INA-PH), dr. Hary Sakti Muliawan, Ph.D., Sp.JP, Subsp.P.R.Kv(K); Ketua Yayasan Hipertensi Paru Indonesia (YHPI), Arni Rismayanti; Pasien Hipertensi Paru, Yusnita Dewi; serta Country Medical Lead MSD Indonesia, dr. Amrilmaen Badawi MBiomedSc. Foto : Eva Fauzah /INDOPOSCO

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID — Hipertensi paru adalah penyakit langka yang gejalanya sering sulit dikenali, namun dapat mengancam nyawa. Bagi ribuan pasien di Indonesia, setiap napas adalah perjuangan.

Memperingati Bulan Kesadaran Hipertensi Paru 2025, MSD Indonesia bersama Yayasan Hipertensi Paru Indonesia (YHPI) mengajak masyarakat untuk meningkatkan kepedulian dan mendukung upaya akses pengobatan bagi para pasien.

BacaJuga:

LEPAS L8 Jadi Sorotan Utama di GJAW 2025, SUV Premium dengan Teknologi Canggih dan Desain Elegan

Siap Rilis Album, ENHYPEN Siap Comeback di Bulan Januari

BYD Jadi Primadona di GJAW 2025, ATTO 1 Pimpin Lebih dari 600 Sesi Test Drive

Hipertensi paru terjadi ketika tekanan darah tinggi pada pembuluh darah paru membuat jantung kanan bekerja ekstra keras. Tanpa pengobatan yang tepat, kondisi ini dapat menyebabkan gagal jantung kanan dan komplikasi fatal. Data global menunjukkan bahwa sepertiga pasien meninggal pada tahun pertama diagnosis dan lebih dari separuh tidak bertahan hingga lima tahun.

Managing Director MSD Indonesia, George Stylianou, menekankan pentingnya kesadaran masyarakat. Ia menyatakan bahwa masih banyak pasien yang berjuang untuk bernapas setiap hari dan tidak seharusnya menghadapi kondisi itu sendirian. MSD berkomitmen mendukung YHPI melalui edukasi dan peningkatan akses pengobatan agar kualitas hidup pasien dapat meningkat.

Meski mematikan, hipertensi paru sering tidak terdeteksi sejak awal. Gejala seperti mudah lelah atau sesak napas ringan sering disalahartikan sebagai asma atau gangguan jantung biasa, sehingga diagnosis sering terlambat.

Ketua YHPI, Arni Rismayanti, menjelaskan bahwa banyak pasien merasa lelah dan bingung karena bertahun-tahun tidak mengetahui penyebab gejala mereka. YHPI hadir sebagai rumah bagi pasien untuk mendapatkan dukungan dan informasi yang tepat.

Di Indonesia, diperkirakan terdapat sekitar 25.000 penderita Hipertensi Paru, dengan wanita menjadi kelompok paling rentan. Penyakit ini bisa menyerang semua usia, termasuk anak-anak. Wakil Ketua Hipertensi Paru Indonesia, dr. Hary Sakti Muliawan, Ph.D., Sp.JP, menekankan pentingnya edukasi publik dan peningkatan kapasitas tenaga medis agar diagnosis dapat dilakukan lebih cepat dan akurat.

Akses obat untuk Hipertensi Paru di Indonesia juga masih terbatas. Dari 15 jenis obat yang tersedia di dunia, hanya lima yang dapat diakses di Indonesia, dan hanya dua yang ditanggung oleh sistem jaminan kesehatan nasional. Arni berharap pemerintah dan pemangku kepentingan membuka akses yang lebih luas dan setara, sehingga pasien dapat memperoleh pengobatan yang layak.

Kisah nyata datang dari Yusnita Dewi, pasien yang sejak kecil memiliki masalah paru dan kemudian didiagnosis gagal jantung dengan Hipertensi Paru primer. Ia mengaku terpukul ketika diberitahu harus menjalani terapi seumur hidup, apalagi obat yang dibutuhkan tidak selalu tersedia. Dukungan keluarga dan komunitas membantunya tetap bertahan. Yusnita berharap pasien lain dapat memperoleh pengobatan lebih baik dan dukungan moral agar tidak merasa berjuang sendiri.

Bulan Kesadaran Hipertensi Paru 2025 menjadi momen penting untuk meningkatkan literasi masyarakat, mempercepat deteksi dini, dan memperluas akses pengobatan bagi ribuan pasien yang masih berjuang untuk mendapatkan napas yang lebih lega. (eva)

Tags: Hipertensinapaspasien
Berita Sebelumnya

Jaga Lingkungan Berkelanjutan, Pohon Natal 8 Meter Ini Dibuat dari 500 Kg Plastik Daur Ulang

Berita Berikutnya

Usut Kasus Korupsi Layanan Haji, Penyidik KPK Terbang ke Arab Saudi

Berita Terkait.

1000438753
Gaya Hidup

LEPAS L8 Jadi Sorotan Utama di GJAW 2025, SUV Premium dengan Teknologi Canggih dan Desain Elegan

Selasa, 2 Desember 2025 - 10:36
pen
Gaya Hidup

Siap Rilis Album, ENHYPEN Siap Comeback di Bulan Januari

Selasa, 2 Desember 2025 - 02:22
BYD
Gaya Hidup

BYD Jadi Primadona di GJAW 2025, ATTO 1 Pimpin Lebih dari 600 Sesi Test Drive

Senin, 1 Desember 2025 - 11:03
IMG-20251130-WA0021
Gaya Hidup

Setahun di Indonesia, JETOUR Perkuat Layanan dan Produksi Lokal

Minggu, 30 November 2025 - 23:30
IMG-20251130-WA0019
Gaya Hidup

Atasi Kolesterol: Terapi Kombinasi yang Lebih Efektif Kini Hadir di Indonesia

Minggu, 30 November 2025 - 21:24
ilustrasi sakit jantung
Gaya Hidup

Agar Liburan Tetap Aman, Begini Cara Cegah Serangan Jantung

Minggu, 30 November 2025 - 13:33
Berita Berikutnya
IMG_1933

Usut Kasus Korupsi Layanan Haji, Penyidik KPK Terbang ke Arab Saudi

BERITA POPULER

  • hujan

    Hujan dan Banjir Kader KB Asahan Tetap Antar MBG 3B

    810 shares
    Share 324 Tweet 203
  • Dedi Mulyadi: Siswa Masuk Barak Militer Bukan Latihan Perang, Bantu Kesehatan Mental

    793 shares
    Share 317 Tweet 198
  • Persik vs Semen Padang: Macan Putih siap Mental, Kabau Sirah punya Momentum

    666 shares
    Share 266 Tweet 167
  • DPR Tegaskan Tak Boleh Ada Penolakan Pasien, Imbas Meninggalnya Ibu dan Bayi Ditolak 4 Rumah Sakit

    658 shares
    Share 263 Tweet 165
  • Gary Iskak Tutup Usia, Diduga Alami Kecelakaan

    657 shares
    Share 263 Tweet 164
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.