INDOPOSCO.ID – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Sumatera Utara atau Walhi Sumut tidak sependapat dengan pernyataan Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution yang mengaitkan bencana banjir dan longsor di wilayahnya dengan kondisi cuaca ekstrem. Padahal akar masalahnya dipicu karena kerusakan lingkungan akibat ulah manusia.
Direktur Walhi Sumut Rianda Purba mengatakan, pemicu utama bencana banjir dan longsor di Sumatera Utara bukan semata-mata karena cuaca ekstrem, melainkan akibat kerusakan hutan dan alih fungsi lahan dari hutan menjadi non-hutan.
“Pengerusakan hutan di sana itu disebabkan, dipicu oleh beberapa perusahaan. Jadi kita menyangkal pertanyaan dari Gubernur Sumatera Utara bahwa banjir tersebut karena cuaca ekstrem,” kata Rianda Purba secara daring di Jakarta, Senin (1/12/2025).
Ia mengemukakan, tahun 2014 terjadi perubahan peruntukan kawasan hutan di Sumut. Khususnya wilayah ekosistem Batang Toru Tapanuli Selatan. “Ini seenaknya saja diubah dari hutan statusnya menjadi non-hutan,” ujar Riandar.
“Dari situ kemudian banyak investasi di wilayah ekosistem tersebut. Misalnya satu adalah PLTA Batang Toru,” tambahnya.
Selain itu, perluasan tambang emas Martabe di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara yang sejak tahun 2020 mengumumkan akan memperluas areal eksploitasinya.
“Praktik itu juga terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Kemudian juga investasi lainnya seperti Perkebunan Kayu Rakyat (PKR),” keluh Riandar.
Belum lagi, adanya aktivitas pembukaan lahan sawit, alih fungsi dari hutan ke non-hutan. Kondisi tersebut terjadi karena status hukumnya sebagain besar wilayah-wilayah yang rusak itu menjadi non-hutan atau areal penggunaan lain.
Banjir dan tanah longsor melanda sebagian wilayah Sumatera Utara sejak 24 hingga 25 November 2025. Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution sempat mengaitkan banjir tersebut, termasuk merendam rumah dinasnya sendiri akibat cuaca ekstrem, apalagi terjadi setelah curah hujan tinggi menyebabkan luapan sungai dan genangan meluas. Diketahui ada tiga provinsi dilanda bencana banjir dan longsor yakni, Aceh, Sumatera Barat dan Sumatera Utara. (dan)









