INDOPOSCO.ID – Sedikitnya 56 orang meninggal dan 21 lainnya dinyatakan hilang setelah banjir besar yang berlangsung selama sepuluh hari disertai tanah longsor melanda Sri Lanka, menurut laporan media lokal pada Jumat (28/11/2025).
Upaya penyelamatan terus dilakukan di wilayah-wilayah yang mengalami dampak paling parah, sementara negara kepulauan itu masih diguyur cuaca ekstrem berupa hujan deras, banjir yang terus meningkat, dan longsor sejak 17 November.
Kondisi ini mengganggu aktivitas masyarakat di sejumlah distrik, demikian laporan harian berbahasa Inggris Daily Mirror.
Pusat Manajemen Bencana melaporkan bahwa 14 warga mengalami luka-luka, sementara lebih dari 43.991 orang di 17 distrik terdampak serius akibat cuaca buruk tersebut.
Presiden Sri Lanka, Anura Kumara Dissanayake, memerintahkan lebih dari 20.000 personel militer untuk turun membantu operasi penyelamatan, menurut laporan Daily Mirror.
Distrik Batticaloa tercatat menerima curah hujan lebih dari 300 milimeter (11,8 inci), jumlah yang sangat tinggi untuk satu periode tertentu.
Sistem tekanan rendah di kawasan itu memicu angin kencang serta hujan deras yang terjadi berulang di berbagai wilayah negara tersebut.
Pihak berwenang juga mengeluarkan peringatan potensi tanah longsor untuk delapan distrik yang dikategorikan berisiko tinggi. Peringatan ini menandakan ancaman serius bagi daerah lereng curam, pemukiman di perbukitan, dan area rawan lainnya seperti dikutip
Anadolu via Antara.
Warga di wilayah tersebut diimbau tetap waspada, membatasi perjalanan, dan mempersiapkan diri untuk kemungkinan evakuasi mendadak. (aro)









