INDOPOSCO.ID – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa tiga orang mengalami luka serius dan sekitar 204,63 hektare lahan pertanian rusak akibat erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, beberapa hari lalu.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan dari Jakarta, Senin (23/11/2025), bahwa ketiga korban yang mengalami luka berat kini mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Haryoto Lumajang.
“Selain 204,63 hektare lahan pertanian yang rusak, tercatat 21 rumah mengalami kerusakan berat, termasuk satu unit fasilitas pendidikan, satu unit fasilitas kesehatan, dan satu gardu PLN yang juga rusak parah,” jelasnya.
Tiga desa tercatat sebagai yang paling terdampak muntahan material vulkanik, yaitu Desa Supiturang dan Oro-Oro Ombo di Kecamatan Pronojiwo, serta Desa Penanggal di Kecamatan Candipuro.
Berdasarkan data tim gabungan hingga Minggu (23/11), sebanyak 528 warga dari desa-desa terdampak kini menempati pengungsian. Mereka tersebar di dua pos yang disiapkan pemerintah, yakni SMP Negeri 02 Pronojiwo (307 jiwa) dan SDN 04 Supiturang (221 jiwa).
“Meskipun berada di pengungsian, warga tetap melakukan aktivitas, seperti membersihkan rumah mereka yang tertutup abu vulkanik atau tetap bekerja,” ujar Abdul.
BNPB memastikan bantuan logistik dan kebutuhan dasar telah disalurkan untuk meringankan beban para pengungsi.
Bantuan yang diberikan meliputi 300 matras, 300 terpal, 300 selimut, 200 kotak masker medis, 200 paket plastik sampah, dan 150 paket alat kebersihan. Untuk bantuan pangan, disediakan 1.000 makanan siap saji dan 200 paket sembako.
“Penyaluran bantuan dilakukan bersama BNPB dan perwakilan Komisi VIII DPR RI. Bantuan ini digunakan bagi warga yang terdampak langsung maupun masyarakat sekitar yang terpapar abu vulkanik,” tambah Abdul dilansir Antara.
Sebelumnya, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan bahwa Gunung Semeru meletus pada Rabu (19/11) pukul 16.00 WIB, dengan kolom letusan mencapai sekitar 2.000 meter di atas puncak.
Letusan tersebut juga memicu awan panas yang meluncur hingga tujuh kilometer dari puncak. (aro)









