• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Ekonomi

Gas Tetap Jadi Pilar Transisi Energi, Tantangan Pasokan dan Infrastruktur Masih Besar

herry Rosadi Editor herry Rosadi
Minggu, 23 November 2025 - 20:50
in Ekonomi
Direktur Gas dan BBM PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI), Erma Melina Sarahwati. Foto: Dokumen PLN EPI

Direktur Gas dan BBM PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI), Erma Melina Sarahwati. Foto: Dokumen PLN EPI

Share on FacebookShare on Twitter

BacaJuga:

Indonesia Economic Outlook 2026: Investasi, Pariwisata, dan MICE Mesin Baru Ekonomi Nasional

Konsisten Dorong Ekonomi Kerakyatan, BRI Raih Penghargaan Anugerah Penggerak Sektor Keuangan atas Inisiatif Holding Ultra Mikro

Indeks Bisnis UMKM BRI Q3-2025: Ekspansi Berlanjut, Optimisme Pelaku Usaha Semakin Meningkat

INDOPOSCO.ID – Direktur Gas dan BBM PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI), Erma Melina Sarahwati, mengatakan gas bumi tetap menjadi pilar utama dalam transisi energi nasional. Meski ekosistem gas Indonesia terus berkembang, dua tantangan fundamental masih dihadapi, yakni kepastian pasokan dan kesiapan infrastruktur untuk menyalurkan gas dari sumber menuju pembangkit.

Hal tersebut disampaikan dalam Breakout Room Forum Natural Gas Ecosystem bertopik Progress of Natural Gas Infrastructure and Supply Availability, bagian dari gelaran Electricity Connect 2025 oleh Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI), Rabu (20/11/2025).

Menurut Erma, gas bumi memegang peran strategis sebagai bridging fuel dalam upaya mencapai target emisi nol bersih. Dibandingkan batu bara dan bahan bakar minyak (BBM), gas merupakan energi fosil paling bersih sehingga tetap dibutuhkan sebagai penyangga fleksibilitas sistem ketenagalistrikan.

Ia merujuk pada Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034, yang menetapkan tambahan pembangkit 69,5 Gigawatt (GW) hingga 2034, dengan lebih dari 75 persen berbasis energi terbarukan. Namun demikian, gas tetap disiapkan sebesar 10,3 GW sebagai pengaman sistem, mengingat sifat intermiten energi surya dan angin, sementara pengembangan pembangkit geothermal dan hidro memerlukan waktu.

Erma menjelaskan kebutuhan gas PLN meningkat rata-rata 5,3 persen per tahun. Pada 2025 kebutuhan mencapai 1.600 billion british thermal unit per day (BBTUD), dan melonjak menjadi 2.600 BBTUD pada 2034, dipicu program konversi pembangkit BBM ke Gas.

Penurunan alamiah produksi gas pipa membuat PLN makin bergantung pada pasokan LNG, termasuk kontrak LNG Tangguh sekitar 60-62 kargo per tahun yang akan berakhir bertahap hingga 2034, sehingga diperlukan tambahan pasokan gas dari penemuan cadangan baru, pengalihan ke domestik dari kontrak ekspor yang akan berakhir, maupun perpanjangan kontrak eksisting untuk mengisi gap kebutuhan.

Ia menekankan disparitas antara lokasi cadangan dan pusat permintaan menjadi faktor krusial. Cadangan terbesar berada di Indonesia bagian timur, seperti Maluku, Papua, dan Kalimantan, sedangkan pusat beban berada di Jawa dan Sumatera. Untuk menjembatani ini, Indonesia memiliki jaringan pipa dan berbagai Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) seperti Lampung, Arun, Nusantara Regas, Bali, dan Gorontalo, dengan total kapasitas penyimpanan sekitar 700 ribu meter kubik dan kemampuan regasifikasi 1,4 juta kaki kubik per hari.

PLN EPI kini tengah mengembangkan berbagai proyek gasifikasi pembangkit di klaster Nias, Sulawesi–Maluku, Nusa Tenggara dan Papua.

Infrastruktur gas, menurut Erma, adalah fondasi agar program gasifikasi benar-benar berjalan. PLN EPI juga memperluas dan meng upgrade sejumlah FSRU, termasuk FSRU Bali yang diperbesar karena kenaikan permintaan listrik di sektor pariwisata.

Penambahan FSRU di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Cilegon juga diperlukan. Setelah seluruh pengembangan rampung, kapasitas penyimpanan liquefied natural gas (LNG) atau gas alam cair nasional akan meningkat menjadi 1,2 juta meter kubik, sementara kapasitas regasifikasi meningkat hampir tiga kali lipat mencapai 4 juta kaki kubik per hari.

Beberapa proyek strategis kini memasuki fase penting. Klaster Nias ditargetkan beroperasi pada Desember 2025, pembangunan pipa WNTS-Pemping ditargetkan selesai pada 2026, dan pengembangan klaster Sulawesi-Maluku, Nusa Tenggara, dan Papua dijadwalkan tuntas di 2028.

Erma menegaskan bahwa percepatan pembangunan infrastruktur gas membutuhkan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk dukungan pemerintah dalam hal proses perizinan, penetapan proyek strategis nasional, serta penjaminan alokasi gas.

Transisi energi tidak akan berjalan tanpa fondasi gas yang kuat. Pasokan yang pasti dan infrastruktur yang andal adalah syarat mutlak menuju sistem energi bersih dan berkelanjutan.

Acara ini turut menghadirkan sejumlah pembicara yang memperkaya diskusi, antara lain Mohammad Andita Rafi (Siemens Energy Indonesia) sebagai moderator, serta Reza Maghraby (PGN), Antony Lesmana (PT Kayan LNG Nusantara), dan Tajudin Noor (PLN EPI-Indokorea Gas Consortium). (rmn)

Tags: Electricity ConnectErma Melina Sarahwatigaspln epiTransisi Energi
Berita Sebelumnya

Kemudikan Mobil Dinas Ugal-Ugalan, Oknum Polisi Diperiksa Paminal Polresta Tangerang

Berita Berikutnya

GJAW 2025 Jadi Waktu Terbaik Memiliki Mobil Hyundai Banyak Kejutan di ICE BSD

Berita Terkait.

IMG-20251203-WA002
Ekonomi

Indonesia Economic Outlook 2026: Investasi, Pariwisata, dan MICE Mesin Baru Ekonomi Nasional

Rabu, 3 Desember 2025 - 20:36
BRI2
Ekonomi

Konsisten Dorong Ekonomi Kerakyatan, BRI Raih Penghargaan Anugerah Penggerak Sektor Keuangan atas Inisiatif Holding Ultra Mikro

Rabu, 3 Desember 2025 - 17:39
BRI
Ekonomi

Indeks Bisnis UMKM BRI Q3-2025: Ekspansi Berlanjut, Optimisme Pelaku Usaha Semakin Meningkat

Rabu, 3 Desember 2025 - 16:54
lpdb
Ekonomi

LPDB Koperasi Luncurkan Aplikasi BEST, Jamin Seleksi Mitra Perbankan Lebih Transparan

Rabu, 3 Desember 2025 - 14:19
pegadaian
Ekonomi

Sinergi untuk Negeri: Pegadaian Bersama dengan 3 Institusi Pasar Modal Terkemuka Siapkan ETF Emas Pertama di Indonesia

Rabu, 3 Desember 2025 - 14:08
manufaktur
Ekonomi

Manufacturing Indonesia Series 2025 Dimulai, Arah Baru Teknologi Industri Nasional

Rabu, 3 Desember 2025 - 12:55
Berita Berikutnya
gjaw

GJAW 2025 Jadi Waktu Terbaik Memiliki Mobil Hyundai Banyak Kejutan di ICE BSD

BERITA POPULER

  • hujan

    Hujan dan Banjir Kader KB Asahan Tetap Antar MBG 3B

    811 shares
    Share 324 Tweet 203
  • Antisipasi Cuaca Ekstrem, Jakarta Siagakan Personel dan Peralatan

    745 shares
    Share 298 Tweet 186
  • Epy Kusnandar Meninggal, Cecep hingga Ujang Preman Pensiun Beri Doa dan Penghormatan

    690 shares
    Share 276 Tweet 173
  • Dedi Mulyadi: Siswa Masuk Barak Militer Bukan Latihan Perang, Bantu Kesehatan Mental

    795 shares
    Share 318 Tweet 199
  • Wamenbud: Budaya Itu Hal Mendasar, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif adalah Turunannya

    659 shares
    Share 264 Tweet 165
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.