INDOPOSCO.ID – Hanya kebetulan. Di Jeddah ini saya satu hotel dengan Menteri Haji dan Umrah Dr Irfan Yusuf: di Shangri-la Hotel.
Ia ke Jeddah diundang menteri haji Arab Saudi.
Saya diundang Sudomo Mergonoto, pemilik kopi Kapal Api. Sudomo membangun pabrik kopi Kapal Api di Jeddah. Selasa kemarin peresmiannya.
Waktu sarapan Senin pagi, saya merapat ke meja Gus Irfan. Ngobrol. Soal haji. Juga soal kenangan lama ketika beberapa kali bersama ke Posko Tim Kampanye Prabowo di rumah Kertanegara.
Di hari peresmian pabrik, Gus Irfan ke Super Dome Jeddah. Di situ sedang berlangsung pameran besar terkait bisnis haji dan umroh.
Di salah satu arena pameran itulah diadakan upacara penandatanganan MoU. Menteri urusan haji dari berbagai negara kumpul di situ. Mereka tanda tangan terkait penunjukan syarikah di musim haji tahun ini.
Syarikah adalah semacam perusahaan EO haji dan umrah. Pemerintah Arab Saudi mewajibkan ini: penanganan haji dari berbagai negara harus menggunakan jasa perusahaan EO setempat.
Anda masih ingat: tahun lalu Indonesia menunjuk delapan perusahaan EO untuk menangani 210.000 jemaah haji kita. Begitu banyak keluhan: suami istri terpisah. Pun anak dan orang tua mereka.
“Tidak akan terjadi lagi?”
“Insya Allah tidak,” ujar Gus Irfan, putra kiai cum politikus terkenal Yusuf Hasyim dari pesantren Tebuireng, Jombang itu.
“Sudah kita perbaiki. Tahun ini tidak lagi menggunakan delapan syarikah.
Hanya dua saja,” ujarnya.
Pembagian tugasnya didasarkan pada lokasi pemberangkatan. Bukan dari nomor urut pendaftaran haji.
Misalnya Jakarta-1, Medan, dan Bandung ditangani EO A. Lalu Surabaya, Makassar, Palembang diserahkan ke EO B. Daerah lainnya dibagi antara A dan B.
Penunjukan dua syarikah itu didasarkan hasil tender terbuka. “Tendernya berlangsung bersih,” katanya.
“Banyak yang berusaha lewat jalur belakang?”
“Tentu. Banyak yang ingin bertemu saya. Tapi tidak ada yang saya temui,” katanya. Bahkan ia marah karena ada yang datang membawa amplop.
“Tidak sumpek? Kan harus ngemong banyak pihak?”
“Saya nyaman saja. Kalau ada dari kalangan NU yang datang, saya tinggal bilang saya ini jadi menteri tidak mewakili NU. Demikian juga kalau dari kalangan Muhammadiyah yang datang ke wamen,” ujar Irfan. “Kami berdua ini dari Gerindra,” tambahnya.
Irfan memang tokoh NU. Sedang Wamen Dahnil Simanjuntak tokoh Muhammadiyah. Tentu banyak juga, di masa lalu, angin itu bukan hanya datang dari samping tapi ada juga petir dari atas.
“Saya tidak tahu. Tahun lalu saya belum menjadi menteri. Yang jelas tahun ini Presiden Prabowo tegas. Tidak boleh main-main,” ujar Gus Irfan.
Perjuangan Gus Irfan di Gerindra sudah lama. Gus Irfan ikut mendirikan Gemira –Gerakan Muslim Indonesia Raya, sayap Islam Gerindra. Pendiri lainnya: Ustaz sejuta umat Zainuddin MZ. Yakni setelah partai yang didirikannya tidak bisa masuk Senayan: Partai Bintang Reformasi.
Gus Irfan meraih gelar doktor dari Universitas Islam Negeri (UIN) Malang. S-1 dan S-2 nya di Universitas Brawijaya. Disertasi doktornya tentang sistem salaf di pendidikan pondok pesantren. Objek penelitiannya: Tebuireng di masa kepemimpinan ayahandanya, KH Yusuf Hasyim.
Kala itu terjadi gelombang penegerian madrasah. Golkar harus menang Pemilu pertama Orde Baru. Begitu banyak madrasah swasta menjadi negeri.
Termasuk madrasah keluarga kami di Magetan.
Yusuf Hasyim pilih mempertahankan model salaf. Golkar pusing menghadapi Yusuf Hasyim. Kini Yusuf Hasyim diakui benar. Begitu banyak penyesalan dari pesantren yang dinegerikan.
Kami lanjut ke soal haji.
Pekerjaan yang ditangani EO tidak termasuk pengaturan hotel selama di Makkah dan Madinah. EO menangani transportasi dari Makkah ke Arafah –tempat seluruh jamaah haji sedunia kumpul di tempat dan jam yang sama. Lalu transport dari padang Arafah ke Mina dan Jamarat–tempat melempari setan dengan batu– dan kembali ke Makkah.
Jarak Makkah-Arafah sekitar 40 km. Waktu naik haji dulu saya dan empat teman pilih jalan kaki. Sulitnya: saat di padang Arafah kami tidak kebagian tenda.
Dua juta jemaah haji sedunia mendapat naungan tenda yang disediakan oleh EO. Kami tidak termasuk yang dua juta itu.
Tenda itu hanya dipakai setahun sekali. Itu pun hanya dipakai berteduh selama beberapa jam saja.
Selama jemaah haji di Arafah dan Mina sepenuhnya di tangan EO. Termasuk makannya. Di luar Arafah-Mina, makan dan hotel masih menjadi urusan Kementerian Haji.
Masih satu lagi urusan EO: transport dari Makkah ke Madinah –sekitar 400 km. Lalu dari Madinah balik ke Makkah. Termasuk penjemputan dan pengantaran ke bandara.
Dulu, tidak ada EO. Yang ada muassasah. Semacam yayasan.
Niat muassasah untuk ibadah –membantu ibadahnya jemaah haji.
Lalu berkembang menjadi yayasan setengah bisnis.
Kini, pemerintah Saudi melarang EO seperti itu. Harus sepenuhnya berbentuk perusahaan EO –syarikah.
Yang juga diubah oleh Gus Irfan adalah antrean pemberangkatan haji. Agar lebih adil. Selama ini daftar tunggu tiap provinsi tidak sama. Ada provinsi yang antreannya sampai 40 tahun. Misalnya Sulsel. Ada yang “hanya” 15 tahun, seperti Jabar.
Ternyata itu akibat kepintaran lobi para gubernur. Juga kepentingan pihak yang menyetujuinya. Tidak berdasar UU. Kini semua waktu tunggu dibuat sama: 24,6 tahun.
Tidak samanya waktu tunggu ternyata juga menimbulkan ketidakadilan di bidang subsidi. Orang yang sudah menaruh uang muka selama 40 tahun, kata Gus Irfan, mendapat subsidi yang sama dengan yang uang mukanya 15 tahun.
Gus Irfan punya taktik yang mengingatkan saya di tahun 2009-2011.
Sebelum tender syarikah tersebut Gus Irfan memberi penjelasan terbuka kepada peserta tender: tawarlah serendah mungkin.
Masukkanlah harga yang sudah kalian perhitungkan tanpa perlu cashback, tanpa komisi, dan tanpa tanda terima kasih.
Hasilnya: harga yang mereka tawarkan turun dibanding tahun lalu.
Dulu per jamaah haji dikenakan biaya 2.300 riyal. Sekarang hanya 2.100 riyal. Turun 200 riyal. Kali 210.000. Kali kurs. Perusuh Disway lebih pintar menjumlahkan penghematan itu.
Itu pun pemenangnya masih menawarkan fasilitas apartemen untuk 60 pejabat Kementerian Haji. Selama musim haji. Gus Irfan menolak itu. Ia mengatakan “kalau kalian merasa masih untung, dananya tambahkan untuk meningkatkan kualitas layanan”.
Maka dengan harga yang lebih murah, kualitas naik. “Di tenda padang Arafah, dulu, tiap jaah dapat jatah kasur dengan lebar 80 cm,” ujar Gus Irfan. “Tahun ini dapat kasur lebar satu meter”.
Saya pun menepuk pundaknya. Dalam hati saya berdoa: semoga tidak ada yang sakit hati; sekarang, nanti, dan setelah menjabat kelak. (Dahlan Iskan)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 11 November 2025: Angsa Hitam
Ibnu Shonnan
Tahun 1990, saya masih sekolah SD. Saat itu orang tua sudah memiliki ladang, kebun dan sawah. Kurang lebih luas rata-rata lahan itu 300 ru. Masih teringat kuat, makan lauk ayam atau telur hanya saat ada acara selamatan. Juga masih ingat, saat bapak mendapat berkat dari kondangan, supaya anak-anaknya tidak bertengkar rebutan. Mulai lauk ayam, telur dan jajan pasarnya, sama ibu dibagi empat sesuai jumlah anaknya yang di rumah. Makan lauk ayam dalam satu bulan belum pasti. Berkat dari kondangan harus dibagi. Itu kehidupan tahun 1990. Saat ini, meskipun saya belum punya sawah, ladang ataupun kebun. Tapi, anak-anak saya makannya, pagi bisa lauk ayam, siang telur dan sore ayam lagi. Makan lauk ayam tidak harus menunggu acara hajatan. Saat bawa berkat dari acara kondangan, anak-anak hanya ngintip tidak sampai rebutan. Dari cerita itu, saya adalah orang yang paling tidak senang kalau ada tulisan “Piye Enak Zamanku to”. Dan anehnya, orang yang tersenyum dibalik tulisan itu kemarin mendapat gelar pahlawan. Pahlawan e sopo?
Agus Suryonegoro III – 阿古斯·苏约诺
ANGSA HITAM DAN BEBEK PINCANG..
Lucu juga, dunia ini makin terasa seperti kandang unggas raksasa.
Ada angsa hitam yang misterius, bebek pincang yang kehilangan arah, dan mungkin sebentar lagi muncul ayam jantan yang terlalu percaya diri berkokok sebelum subuh.
Andi Widjajanto tampaknya serius menyiapkan skenario pertahanan, tapi saya malah membayangkan rapat kabinet darurat dengan latar musik SBY yang sedang melukis pemandangan:
“Kita hadapi krisis ini dengan warna pastel, bukan panik.”
Tapi itu gak akan terjadi sih.
Kan presidennya pak Prabowo.
Pak SBY hanya punya “perwakilan” di kabinet.
Yaitu mas AHY.
Memang, kalau stabilitas dunia cuma bergantung pada tiga tokoh — Trump, Xi, dan Putin — ya tidak heran kita sering merasa seperti hidup di film The Expendables versi diplomasi.
Tapi menarik juga: di tengah semua ketegangan itu, Andi tetap yakin demokrasi Amerika masih punya rem tangan, walau kadang bunyinya “cittt” agak telat.
Kalau boleh menambah satu istilah unggas lagi, mungkin dunia juga sedang jadi “ayam tanpa kepala” — masih berlari, tapi lupa ke mana arah tujuannya.
Ya begitulah politik global: kadang yang tampak menakutkan justru hanya heboh di paruhnya.
djokoLodang
-o–
Angsa Leher
+ Mengapa angsa lehernya panjang?
– Supaya sampai.
+ Supaya sampai?
– Iya,
Karena jarak antara badan dan kepalanya jauuuuh –…
–koJo.-
Sadewa 19
Sebagian besar dari kita terbiasa menggambar angsa seperti angka 2. Sebagian kecil dari kita menggambar angsa seperti angka 2 yang dibalik. (Menghadap ke kanan). Hanya seniman sejati yg menggambar angsa dengan tampak depan.
Para seniman tidak peduli angsa itu hitam atau putih. Mereka begitu asyik melukiskan angsa dari depan, sehingga nampak berhadapan dengan dirinya.
Jika peristiwa 9/11, krisis 2008, dan pandemi covid, dikategorikan sebagai angsa hitam. Maka bersyukur kita telah melewatinya. Kita mampu mengatasi itu semua dengan selamat.
Kita hanya belum selamat dari korupsi yg begitu masif. Angsa yg hitam itu tiba tiba berubah menjadi coklat, kemudian putih, lalu abu abu makin sulit kita bedakan.
Diperlukan jiwa seniman, untuk menghadapi angsa macam ini. Karena sejatinya angsa hitam dan putih akan nampak dari depan.
Liam Then
Mau komen tentang tulisan Pak DI kemarin.
Yang lebih butuh reformasi secara jalur logika, sebenarnya bukan Polri. Tapi adalah partai politik.
Polri adalah institusi yang tegak lurus. Pimpinannya harus disetujui oleh DPR.
Jadi kontrol dari awal sudah ada ditangan partai-partai politik. Bahkan setelah terpilih, kalau mau dikata kuasa kontrol masih ada ditangan partai-partai politik.
Begitulah kira-kira saya.
Muh Nursalim
Bebek. Jenis unggas yang tidak tanggung jawab. Ia bertelur tetapi tidak mau mengerami telurnya sendiri. Dititipkan ke ayam. Akibatnya si ayam ngasuh anak yang bukan keturunannya. Begitu itu sekarang benyak terjadi. Anak-anak yang ngsuh bukan emaknya. Tetapi nenek dan sudara. Si emak meratau jauh. Bahkan banyak yang ke luar negeri. Akibatnya, anak jadi bengal. Akibat tidak mendapat sentuhan kasih sayang emaknya. Remaja-remaja usia sekolah yang terpaksa menikah akibat hamil di luar nikah, banyak yang tidak diasuh oleh emaknya sendiri. Kalau ada di sisi emak. Tetap beda hasilnya.
Ahmed Nurjubaedi
The Black Swan karya Nassim Taleb adalah yg turut mempopulerkan istilah Black Swan. Sampai ditulis dalam bab khusus di buku Outliers nya Malcolm Gladwell.
Taleb yg pialang saham adalah ahli statistik dan math analytics. Dia termasuk pialang aliran konservatif yang begitu hati-hati. Makanya hanya ambil untung moderat karena juga ambil resiko yg moderat.
Menurut Taleb, tombol alarm tanda bahaya harus selalu mode on dalam situasi bagaimanapun. Meski bursa saham sedang positif. Dan semua data pendukung dari seluruh penjuru dunia berwarna hijau. Karena Black Swan bisa muncul sekonyong-konyong. Memutar roda kehidupan. Seperti peristiwa bom menara kembar WTC 2001. Atau Reformasi 1998.
Dan menurut Taleb, selain big data, kita juga mesti percaya dengan– yang orang Jawa bilang– “roso”. Memang aneh, orang Amerika kok ngerti ilmu roso. Dipraktikkan lagi. Benar lagi. Wehhh. Para tetua kita dulu memang hebat.
Dan perihal ASEAN, buku yang ditulis Pak Gita Wiryawan baru-baru ini, yang judul singkatnya WHAT IT TAKES, sungguh menambah kagum saya dengan banyaknya orang hebat dari Indonesia. What It Takes sangat nyambung dengan yang disampaikan Pak SBY. Mosok tetangga kita, Mas Thailand dan Mas Kamboja berantem, kita minta tolong Paman Donald yang mata duitan untuk mendamaikan. ASEAN harusnya jangan di pinggiran lagi. Jadi pelengkap saja. Waktunya ASEAN benar-benar bersatu secara ekonomi dan politik. Biar masuk di pusat putaran dunia. Begitulah Pak Gita punya ide. Jayalah Indonesia!
Tivibox
Seorang bocah SMP ditilang polisi saat naik motor :
Bocah : “Bapak berani tilang saya ? Kakek saya baru saja dikasi piagam pahlawan kelurahan….”
Polisi : “trus, maumu apa dik ?”
Bocah : ” tahun depan dia diusulkan jadi pahlawan kecamatan, tahun depannya lagi pahlawan kabupaten, tahun berikutnya pahlawan propinsi, trus pahlawan negara, setelah itu pahlawan asia tenggara, lalu pahlawan asia, lantas pahlawan bumi, lalu….apa lagi ya yang lebih tinggi…”
Polisi : “sudah dik, pulang dulu sana, cari rumput buat makan kambing kakekmu…”
Liáng – βιολί ζήτα
What exactly is the “gray rhino,” more terrifying than a black swan?
(China Daily Website 2017-07-31 11:25)
Istilah 灰犀牛事件 (Huī xīniú shìjiàn)
atau Gray Rhino Events (Peristiwa Badak Abu-Abu) menunjukkan risiko lebih tinggi jikalau digunakan untuk menggambarkan suatu kondisi yang tidak menentu – dibandingkan dengan istilah 黑天鵝事件 (Hēi tiān’é shìjiàn) atau Black Swan Events (Peristiwa Angsa Hitam).
Istilah “Gray Rhino Events” sepertinya belum begitu populer, karena baru dikonsepkan pada Forum Global Davos – bulan Januari 2013 yang lalu.
Istilah “Black Swan Events” mengacu pada peristiwa yang berdampak tinggi, sulit diprediksi, dan langka.
Sedangkan istilah “Gray Rhino Events” maknanya mirip-mirip dengan “Black Swan Events” tetapi seringkali “terabaikan”.
Tepatnya, makna dari istilah “Gray Rhino Events” adalah : ancaman yang sangat mungkin terjadi, berdampak besar, namun terabaikan.
Istilah “Gray Rhino Events” – dalam bahasa Chinesenya “灰犀牛事件 (Huī xīniú shìjiàn)” – bahasa Indonesianya “Peristiwa Badak Abu-Abu” – sebagai sebuah “konsep” yang diusulkan oleh : American scholar and Guggenheim Fellow Michele Wucker at the Davos Global Forum in January 2013. In her book….. “The Gray Rhino : How to Recognise and Act on the Obvious Dangers We Ignore”.
Selengkapnya, bagi yang berminat silakan dibaca saja bukunya…..
“The Gray Rhino : How to Recognise and Act on the Obvious Dangers We Ignore” (Michele Wucker).
Johannes Kitono
Single Day.
Hari 11 November ini disebut juga Single Day alias Hari Jomblo. Konon di China terjadi pesta discount di Mall atau di Oneline shop. Tidak jelas apakah yang Jomblo dapat discount khusus dengan fotocopy KTP. November hari ke 11 ini juga disebut hari Konsumen. Di Aussi dinamakan ISD = International Single Day. Obral discount yang dimulai 11 /11 itu tidak hanya berlangsung sehari saja. Tapi bisa berlaku seminggu atau sampai akhir bulan. Jack Ma Alibaba adalah orang yang mempopulerkan Single Day 11/11. Bahkan saat ttd Perjanjian Dagang China & Thailand ( 2018 ). Dalam hitungan satu menit terjual 80.000 buah Durian Monthong. Dari Thailand ke China via online shop Alibaba dengan nilai US$ 428 juta atau Rp.7 Triliun. Now ekspor Durian Thailand ke China 810.000 ton = US$.4 miliar ( 2024 ). Atas jasanya Jack Alibaba Ma di beri penghargaan oleh Mendag Thailand.Sebuah bantal berbentuk Durian Emas. Emas beneran bukan Mas Jowo. Apakah pemerintah perlu mengundang Jack Ma untuk dongkrak komoditas ekspor Indonesia ? Semoga Semuanya Hidup Berbahagia.
Muhammad Zainuddin
Pendukung Mamdani sebetulnya bertanya-tanya. Mamdani menunggangi LGBT untuk menegakkan Islam di New York, ataukah Mamdani menunggangi Islam untuk menegakkan hak-hak LGBT? Jawabannya sederhana: dua-duanya Mamdani tunggangi untuk menegakkan Partai Demokrat (Amerika).
Selain itu, Mamdani juga anggota Democratic Socialists of Amerika (DSA). Organisasi DSA ini unik. 1982 aktif sebagai gerakan Zionisme yang memperjuangkan two-state solution untuk Israel-Palestina, namun tidak sampai 1 dekade, berubah menjadi gerakan anti Zionis dan anti kapitalis sampai sekarang.
Jadi sudah 3 kepentingan ditunggangi Mamdani untuk bisa menang pilkada New York.
Tapi bagusnya, struktur politik di Amerika Serikat itu berbeda dengan Indonesia, tidak bisa segampang itu menunggangi satu kepentingan, lalu setelah dilantik langsung pura-pura amnesia dan melupakan konstituen / voters. Mamdani tetap wajib memenuhi semua janji politiknya, lalu pelan-pelan dia seleksi, dia ukur reaksi publik, janji mana yang kira-kira bisa dia tumbalkan. Antara menegakkan hak-hak LGBT dengan menegakkan nilai-nilai Islam, dua janji politik yang sangat bertentangan satu sama lain, salah satunya harus ia singkirkan.
Tentu saja, Mamdani akan pilih janji politik yang masih abstrak, untuk ia tebang. Subsidi untuk para gay / para pendukung LGBT, itu terlalu konkret, pasti akan tetap Mamdani pertahankan. Tapi janji-janji politik untuk warga Islam Amerika? Paling yang akan dia tonjolkan cuma “sikap pro Palestina” saja.
Cerdiknya.
Leong Putu
“Sayang….kamu pakai baju hitam, gih! biar kelihatan manisnya!”
“Emang menurut kamu, aku pakai warna hijau lumut ini gak cantik? Gak manis? Lebih manis si Pipit?”
“Endak…..”
“Endak salah? Kamu jahat sama aku”…..
Bahtiar HS
Kalau di sana mungkin Angsa Hitam yang banyak ditemukan. Black Swan. Tp kalau di negeri Konoha, barat daya Vanuatu, yang paling banyak dicari adalah Kambing Hitam. Bahasa Inggrisnya Scapegoat atau Black sheep.
Scapegoat merujuk pada ritual keagamaan kuno di mana seekor kambing dikirim ke padang gurun untuk menanggung dosa orang lain. Sedang black sheep digunakan untuk anggota keluarga yg berbeda dan berperilaku buruk, tidak sejalan dengan yang lain.
Bagaimana nggak banyak dicari? Setiap kali ada peristiwa, apa saja, yang dicari pertama adalah siapa kambing hitamnya. Baru diproses sisanya. Ya nggak sih?
Nurkholis Marwanto
“Lame duck” saya lebih senang mengartikannya sebagai bebek lumpuh. Di perspektif saya baratlah yang selalu memprovokasi. Ekspansi NATO ke arah timur sampai ke perbatasan Rusia, sangatlah mengancam keamanan Rusia padahal sudah diperingatkan berkali-kali. Amerika juga yang pertama kali menarik diri dari perjanjian new start. Sehingga terjadi perlombaan rudal balistik jarak jauh. Pernyataan trump terbaru: Amerika akan menguji coba senjata nuklir. Tentu dibalas Rusia: jika Amerika menguji nuklir maka Rusia juga akan melaksanakannya.
Saat ini ketegangan dunia seperti sebelum meletus PD 1, perlombaan senjata, kecurigaan antar negara, persaingan ekonomi, serta kaum ultranasionalis. Banyak negara menerapkan proteksionisme, banyak hambatan dalam perdagangan antar negara. Sampai saat itu konflik masih bisa dikelola. Hingga terbunuhnya putra mahkota franz Ferdinand putra mahkota austro-hongaria. Itulah angsa hitamnya tidak ada yang bisa memprediksi, konflik meluas hingga terjadilah perang dunia.
Menurut pemikiran saya, putin bersikap sangatlah rasional. Putin hanya merespon apa yang dilakukan barat, demi kepentingan Rusia. Terbukti sampai saat ini Rusia tidak menggunakan nuklir. Padahal menurut doktrin nuklir Rusia terbaru seharusnya Rusia bisa menggunakannya karena banyak infrastruktur energi dan penting lainnya di wilayah Rusia sudah banyak meledak. Itu merupakan merupakan ancaman kedaulatan dan integritas wilayah Rusia.
Putin bukanlah angsa hitamnya, bersambung…








