INDOPOSCO.ID – Sayang sekali. Bupati sekelas Sugiri Sancoko di Ponorogo main-main soal suap atur jabatan anak buah. Begitu sepele. Begitu sembrono. Begitu nista.
Tentu saya kenal orang itu. Ia pernah bekerja di bagian iklan di grup media yang saya pimpin. Zaman dulu. Ia begitu merakyat.
Masyarakat di sana memilihnya lagi untuk masa jabatan kedua. Ia dianggap sukses di periode pertama. PDI-Perjuangan mencalonkannya lagi. Baru satu tahun ia dilantik untuk periode kedua. Waktunya bongkar pasang jabatan di bawahnya.
Sekenal-kenal saya dengan Sugiri ternyata tidak kenal sampai ke pedalamannya. Saya memang sempat tertarik dengan langkahnya: menghapus kendaraan dinas. Ia sendiri pakai mobil tua –di masa jabatan pertama.
Ruang kerja bupati ia ubah untuk angkringan –gaya warung di desa.
Ruang kerja bupati yang mestinya feodalistis ia ubah jadi kelihatan merakyat.
Lalu ia bangun ”GWK” versi Ponorogo: Monumen dan Museum Reog Ponorogo yang amat tinggi. Orang akan bisa naik ke atasnya.
Entah dari mana idenya, lokasi menara Reog itu di desa yang sangat miskin: Sampung. Tempat kelahirannya sendiri.
Nama Sampung identik dengan miskin. Makanan pokok penduduknya, kala itu, gaplek –singkong yang dikeringkan.
Hasil bumi satu-satunya di Sampung adalah gamping: batu putih yang kalau dibakar bisa untuk campuran pasir –sebagai pelapis dinding bata. Tanahnya bergamping. Tandus. Tanaman sulit tumbuh.
Di bukit gamping itulah menara reog dibangun. Ia ubah gamping tandus jadi emas wisata –kalau sukses.
Tentu nasib Monumen Reog itu kini penuh tanda tanya. Ia tidak akan bisa meneruskan proyek itu. Ia ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jumat lalu. Sekretaris daerah kabupatennya juga ditangkap. Termasuk seorang dokter yang menjabat kepala RSUD Ponorogo. Lalu tiga orang tim suksesnya.
Salah satunya adik bungsu Sugiri sendiri. Ia tujuh bersaudara.
Saya tidak habis pikir mengapa Sugiri meminta bayaran untuk mengangkat pejabat di bawahnya. Itulah yang tersiar di media. Berdasar keterangan pers KPK.
Begitu biasakah minta uang seperti itu? Sampai tidak takut suatu saat akan terendus KPK? Sebegitu umumkah ”setiap jabatan” itu ada harganya?
Harga jabatan itu seperti asap. Bisa dilihat, bisa dirasakan tapi tidak bisa dipegang. Tapi asap itu membumbung tinggi. Terlihat dari mana-mana.
Pun dulu. Bupati Nganjuk. Tiap Jumat khotbah keliling masjid.
Ditangkap KPK juga. Soal yang sama. Jangan-jangan soal ini sebenarnya terjadi di mana-mana. Hanya saja ada yang bernasib sial seperti Ponorogo dan Nganjuk.
”Nasib?”
Sebenarnya juga tidak sepenuhnya nasib. Soal minta uang jabatan seperti itu pasti segera bocor secara internal. Masalahnya: tidak semua internal berani melaporkannya. Apalagi kalau laporan itu bisa dipakai untuk menjebaknya.
Aneh. Seorang bupati berani minta bayaran untuk mengangkat pejabat di bawahnya. Apakah ia begitu yakin tidak ada salah satu internal yang akan melaporkannya? Apakah ia menyangka semua orang di internalnya takut kepadanya?
Persaingan untuk memperoleh jabatan memang sangat keras. Lalu muncullah harga jabatan. Tidak semua kebagian jabatan. Lalu terjadilah hukum pasar. Jual beli jabatan.
Dengan tertangkapnya bupati Ponorogo, kita semua tahu: meritokrasi hanyalah istilah yang enak diucapkan tapi tidak bisa dilaksanakan. Ternyata yang bisa dapat jabatan adalah yang mau membayar. Bukan yang mampu.
Meritokrasi hanya ironi. (DAHLAN ISKAN)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 8 November 2025: Asgar Underground
Hasyim Muhammad Abdul Haq
“Prabowo, katanya, adalah satu-satunya presiden yang menyiapkan diri sejak lama untuk menjadi presiden.” Sudah menyiapkan diri sejak lama tapi eksekusinya sampai sejauh ini belum terlihat jelas. Sudah setahun lho jadi presiden. Uang yang diselamatkan dari korupsi, narkoba, dan judol masih belum terlihat secara kasat mata. Dampak di masyarakat pun belum terlihat. Kalau presiden yang sudah menyiapkan diri sejak lama saja tidak bisa mengeksekusi kebijakan secara cepat, apalagi yang “mendadak presiden”?
Bahtiar HS
Prabowo adl satu2nya presiden yg menyiapkan dirinya sejak lama jadi presiden. Itu dlm arti yg sebenarnya. Ya, bagaimana tdk nyiapkan diri? Sampe tuwuk, jare Cak Mul. Prabowo satu2nya presiden yg ikut TRY OUT pilpres paling banyak dari siapapun di Indonesia. Empat kali! Nggak bosan blas! Pertama, latihan jadi cawapres dulu. Berpasangan dg Megawati 2009. Kalah lawan SBY. Kedua, naik kelas jadi capres dg Hatta Rajasa cawapres 2014. Kalah dari Jokowi. Tp suara mayan 46,85%. Ketiga, capres dg Sandi Uno cawapres 2019. Keok lagi lawan Jokowi. Suara msh mayan 44,5%. Keempat, capres dg anak itu sbg cawapres 2024. Baru menang telak 58,6% dari Ganjar dan Anies. Lihat! 2014 dan 2019 perolehan suaranya gak selisih banyak. Artinya pendukungnya ckp militan. Jd pas menang, sumbangan suara Jokowi cuma 14%. Gak signifikan. Andai gak sama anak itu, misal pilih Mas AHY sbg cawapres, Prabowo msh kans menang jika sisa 56% suara Jokowi lari ke Ganjar dan Anies.
Jadi sudah 3 kali Prabowo epok2 jadi presiden sebelum jadi presiden (ke)betulan pd kali try out ke-4. Apalagi beliau bener2 nyiapkan dan memantaskan diri jd presiden. Bs lihat bukunya Membangun Kembali Indonesia Raya (2004) ketika mulai terjun ke politik dan Paradoks Indonesia (2017) ketika sdh running jd capres. Dalam Paradoks Prabowo menulis “Indonesia kaya, tp rakyatnya banyak yg kismin. Ini adalah paradoks yg hrs kita pecahkan.”
Melihat sepak terjangnya sy kok yakin itu yg kini sdg ia perjuangkan sbg presiden. Salute! Resmi oleh pemerintah dan tidak termasuk dalam penghitungan Produk Domestik Bruto (PDB). Kegiatan ini bisa berupa aktivitas legal yang disembunyikan, seperti transaksi yang tidak dilaporkan untuk menghindari pajak, atau aktivitas yang secara inheren ilegal, seperti perjudian online atau penyelundupan.
Contoh-contoh kegiatan underground economy:
~ Legal namun tidak dilaporkan:
Transaksi di sektor perkebunan yang tidak dilaporkan untuk menghindari pajak.
Pendapatan dari pekerjaan sampingan atau usaha kecil yang tidak dilaporkan kepada pemerintah.
~ Ilegal:
Perjudian online.
Penjualan barang selundupan.
Perdagangan narkoba atau aktivitas ilegal lainnya.
*) Mengapa penting untuk dipelajari
~ Potensi pajak: Pemerintah seringkali mengkaji potensi penerimaan pajak dari kegiatan ini, yang bisa sangat besar.
~ Tantangan bagi pemerintah: Underground economy menimbulkan tantangan bagi pemerintah dalam hal pengawasan, pemungutan pajak, dan penegakan hukum.
~ Data statistik: Karena tidak tercatat secara resmi, aktivitas ini tidak masuk dalam data ekonomi resmi, sehingga menyulitkan penghitungan PDB yang akurat.
–0.-
-o–
my Ando
jangan katakan kalo Pak Dahlan ikut tercengang atas penemuan teori Pak Prabowo ttg kebocoran dan potensi pertumbuhan ekonomi itu yaa… kalo iya percuma njenengan jalan² ke ruar ngeri dan banyak kenalan bisnisman hebat
djokoLodang
-o–
Bayar tagihan
*) Pengalaman bayar via telepon
Ditanya macam-macam.
~ Mengapa saya harus membuktikan bahwa benar-benar sayalah yamg membayar tagihan melalui telepon? Bukan orang lain.
Apakah memang ada orang selain saya yang menelepon untuk membayar tagihan saya?
Dan jika ya, mengapa Anda tidak membiarkannya saja?
–koJo.-
Gerring Obama
Rumus baru Growth economy = belanja negara + konsumsi masyarakat + foreign direct investmen + (ekspor – impor) + underground economy (korupsi, judol, narkoba, ekspor impor ilegal)
Jokosp Sp
Saya masih sangat percaya jika pemerintah fokus di satu penanganan saja “KORUPSI”, maka Indonesia bisa kaya dan sejahtera. Mau pakai istilah apapun silahkan, yang penting itu penangannya harus berani dan tegas. Ini bukan kasus pembunuhan yang cuma hehilangan satu nyawa dan menyengsarakan satu keluarga. Kasus KORUPSI itu dampaknya luar biasa. Telah menyengsarakan begitu besarnya sampai 280 juta penduduk Indonesia dikurangi pelaku dan keluarganya. Bagaimana pemerintah dianggap serius, kalau kasus seperti JUDOl saja menteri yang terlibat masih berkeliaran dan bernafas bebas di luar?. Data bisa diambil 2020-15,76T, 2021-57,91T, 2022-104,41T, 2023-327,05T, 2024-359,82T, 2025-155T. Data bisa diambil tapi pencegahannya tidak bisa dilakukan. Malah dilindungi untuk dapat setoran atas jasa perlindungannya. Ini negara GILA namanya. Kasus besar korupsi : 1. Tata Niaga Timah-300T 2. Tata Kelola Minyak Pertamina-193,7T 3. Kasus BLBI-138T dari 1997 sampai hari ini para pengemplang masih berkeliaran bebas. 4.Kasus Duta Palma-37T penyerobotan lahan hutan 37H 5. Kasus PT.TPPI-37,8T pengelolaan kondensat di Kilang Minyak Tuban 6.Kasus PT.ASABRI-22,7T 7. Kasus PT,JIWASRAYA-16,8T 8.Kasus eksport CPO (minyak mentah)-12T 9.Kasus Pengadaan Pesawat Garuda CRJ-1000 dan ATR72-600 di 2011-9,37T yang menyisakan kondisi Garuda kembang kempis sampai hari ini 10. Kasus BTS4G-8T menyisakan para penerima dananya masih juga bisa bernafas di luar. Belum tambang-tambang ilegal yang ratusan trilyun.
Sadewa 19
Pasar properti begitu sulit. Terutama untuk harga rumah dibawah 2 Milyaran. Tetapi untuk harga rumah diatas 10 Milyaran justru masih ada market nya. Peminatnya masih banyak. Kebanyakan bayar pakai uang cash. Para pembeli dari profesi tertentu. Anda sudah tahu. Kebanyakan polisi, jaksa, hakim, pengacara, pegawai pajak, pengusaha tambang dan sebangsanya.
Ups maaf, ini dinegara lain bukan disini. Negara kita relatif bersih dari praktek seperti itu. Ternyata memang benar. Underground ekonomi atau apapun namanya, potensi nya sangat besar. Sayang jika masih di simpan dirumah yang hampir 1 Tn, seperti kemarin itu.
Juve Zhang
Dekat rumah ada yg jualan pakaian Bekas impor Luar negeri..entah dari mana….sekilas saya lihat …oh my ghosh lusuh memudar ini pakaian sampah buangan jepang Korea….pantas mereka Beaya ongkir sampai Batam sanggup bayar….asal bisa keluar….ini jelas kwalitas kW 5….sudah lusuh memudar warna nya….masih dipajang….oh my ghosh begini kah negara kaya raya….sampah pun mau dibeli…..gak habis pikir kalau kita disebut negara kaya raya…..cuma malu kalau omong negara susah miskin….ini cermin pribadi kita….gimana usaha anda ???? Lumayan lah….arti sebenarnya mungkin lagi sepi nyungsep….bahasa mencerminkan budaya dan watak bangsa…. seharusnya jika negara miskin bilang saja kita negara miskin mari kita berantas koruptor tembak mati…. kriminal tembak mati…. Narko tembak mati….itu yang di harapkan rakyat ….kita miskin memang miskin….kita susah memang susah ….terima saja apa adanya…jangan pura pura Ekonomi Meroket…..Duit kita Banyak…..Essemka karya anak bangsa…..Duit triliunan di Saku….ini pribadi tidak mencerminkan pemimpin nyata ….ini cuma tukang halusinasi….. penyakit jiwa stadium 3….. wkwkwk…
Imam Subari
Apa relevansi teori ekonomi klasik Friedrick August von Hayek dengan kebijakan “underground economy” Presiden Prabowo? Menurut Hayek, kebijakan Prabowo yang berfokus pada penyitaan aset hasil korupsi dan penertiban ekspor impor illegal sejalan dengan semangat memperkuat rule of law, menegakkan sistem ekonomi yang adil tanpa merusak mekanisme pasar. Namun di sisi lain, Hayek mengingatkan, ketika negara mulai memegang kendali langsung atas alokasi umber daya ekonomi, potensi penyalahgunaan kekuasaan meningkat. Artinya, kalau kebijakan underground economy itu dikelola melalui intervensi pemerintah yang sangat kuat- misalnya lewat badan super power yang diberi kewenangan penyitaan, pengawasan atau pengendalian sektor informal, itu justru berbahaya. Intervensi tersebut akan membuka ruang otoritarianisme ekonomi, menciptakan ketergantungan ekonomi baru pada keputusan politik dan bukan pada mekanisme pasar. Kebijakan Presiden Prabowo menargetkan pendapatan tambahan dari underground economy, bisa memberi ruang fiskal besar bagi pembangunan. Namun, pendapatan ekstra bukan solusi jangka panjang. Fokus Presiden Prabowo selanjutnya harus beralih pada peningkatan produktivitas, inovasi teknologi dan peningkatan kualitas SDM. Negara sebaiknya mendorong sektor swasta dan UMKM dengan insentif pasar, bukan mengganti perannya. Dengan kata lain, pendapatan tambahan 100 T per tahun hanya boleh menjadi “bahan bakar” sementara, bukan mesin pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Macca Madinah
Sumber pendapatan lainnya: Denda dari ketidakpatuhan rakyat atau perusahaan atas undang2 atau aturan yg kadang2 masuk akal tp kadang2 juga njelimet. Tapi lucunya, seperti pbb di dk jkt, misalnya, ada penghapusan denda bertahun2 buat yg menunggak bertahun2. Kasihan sekali memang wni maupun perusahaan yg sdh disiplin, membayar tepat waktu, dikadalin para penunggak.
Liáng – βιολί ζήτα
CHDI : “Setelah duduk di ruang kerjanya, yang pertama ia ucapkan membuat saya kagok. “Saya harus klarifikasi dulu. Agar Pak Dahlan tidak jadi sumber hoax,” katanya.” Kasihan sekali ya….. Pak DI yang sudah malang-melintang di dunia jurnalistik, yang juga Bapak Mantan Sesuatu….. justru “diragukan kredibilitasnya dalam hal menulis” oleh Mantan Petinggi Negara lainnya – yang juga penulis hebat, dan lebih senior – sudah berusia 78 tahun (bukan 84 tahun seperti yang tertulis di CHDI).
Kalau menurut pendapat saya pribadi….. saya tidak melihat adanya indikasi “per-hoax-an” didalam tulisan Pak DI.
Hanya saja….. gaya bahasa penulisan Pak DI seringkali “hiperbola”….. seperti pada CHDI edisi :
● 大同 (03-06-2025) dan 大同 Timur (04-06-2025)
● juga pada edisi : Ikut Tidur (01-01-2024) mengenai Old Jazz di Shanghai itu, indikasinya sangat kuat Pak DI TIDAK menonton Old Jazz itu, apa yang ditulis Pak DI sangat jelas kemungkinan besar hanya mengutip dari NIKKEI ASIA koq (edisi NIKKEI ASIA hampir 6 tahun sebelumnya)….. pada saat Pak DI menulis mengenai Old Jazz di Shanghai itu (01-01-2024)….. para pemusiknya yang sudah teramat sangat sepuh itu….. kalau tidak salah sudah ada yang almarhum koq…..
● dan pada beberapa edisi lainnya, saya menemukan hal yang serupa !!
Gaya penulisan “hiperbola” itu sudah tertinggal zaman, Pak DI…..
Thamrin Dahlan YPTD
Asgar Underground.
Terus terang awak merasa (agak) tenang setelah membaca berulang percakapan Abah dengan Bapak Burhanudin Abdullah. Timbul rasa tenang bersebab pengelolaan perekonomian Indonesia kini sudah on the track. Sebelumnya cukup khawatir setelah terjadi polemik terkait sikap dan gaya serta pemikiran serta tindakan Menteri Keuangan Koboy PYS. Sebagai rakyat awam masalah ekonomi wajar saja bersikap khawatir.
Bapak BA menyatakan bahwa Presiden ke – 8 Prabowo Subianto merupakan satu satunya Presiden RI yang paham Ilmu Ekonomi Makro dan Mikro. Pengetahuan berdasarkan referensi beberapa Buku Ekonomi yang kemudian diarahkan atau disesuaikan dengan budaya belanja rakyat. Kata teman awak penjual klontongan sebenarnya sederhana saja urus duit negara. Uang masuk harus lebih banyak dari uang keluar. Nah uang masuk itu kini akan diatur sedemkian rupa termasuk 1.000 Triliyun sehingga benar benar tidak bocor dijalan. Wajar Presiden yakin mampu melanjutkan Program MBG, Koperasi Rakyat, Pendidikan dan progran lainnya yang memang banyak membutuhkan dana. Duitnya ada, Tidak usyah kuatir, Justru para oknum pejabat yang ketar ketir karena peluang korupsi sekarang tertutup.
Informasi seperti ini wajib di ketahui oleh seluruh rkyat. Tadi setelah membaca disway.id kepada teman sesama olahragajoging dan pimpong awak anjurkan membaca Informasi dari Asli Garut. Bukan soal dodol garut dan tukang cukur garut tetapi Bapak Professor (HC Burhanuddin Abdullah.
Salamsalaman
DeniK
Untuk memberantas korupsi belajarlah ke negeri china .
Kalau perlu KPK di isi oleh orang Tiongkok yang berpengalaman dan tidak punya kepentingan politik disini.
imau compo
Saya sama dengan Presiden Prabowo, sama-sama punya harapan, kita dapat mencapai GDP 8% dan mempertahankannya selama satu dekade. Setelah itu… terbayang sudah… kita akan jadi negara maju.
Namun, saya kaget dengan peta jalannya, underground. Saya juga melihat masalah negara ini sama seperti yg beliau lihat, tapi tidak membayangkan peta jalan seperti itu yg akan diambilnya, bahkan tidak akan diambil oleh siapapun di republik ini. Rasanya pembuat film di negeri ini pun tidak berani bermimpi segila itu…. segila penulis naskah film India.
Memang itu yang dilakukan oleh Cina sehingga Cina muncul seperti cerita dalam film. Penegakan hukum yg ketat sehingga survei terakhir menunjukkan Cina termasuk dalam satu di antara sepuluh negara teraman di dunia utk jalan sendiri di malam hari. Tidak perlu teori -teori seperti yang ada dalam journal, mulai dari rasio PhD di suatu negara sampai ke teori ekonomi makro. Semua itu ditumbangkan Cina. Jangan sebut lagi teori kualitas dimana Motorola membuat pager dengan umur 1000 tahun. Teori itu sdh tumbang pada setting paradigmanya atau filosofinya.
Saya tadinya mau menulis keselarasan pikiran saya dengan menteri Purbaya, tapi percuma, tumbang. Saya berharap, ini beneran, benar-benar, Asgar Underground, bukan Asgor asal goreng.
Agus Suryonegoro III – 阿古斯·苏约诺
APA YANG HARUS DILAKUKAN JIKA INDONESIA MENERAPKAN HAYEKIAN, DAN INGIN DAPAT TAMBAHAN PERTUMBUHAN 3%?
Jika pertumbuhan reguler Indonesia berada di kisaran 5%, tetapi pemerintah ingin menambah 3% lagi melalui pendekatan Hayekian—yakni dengan memanfaatkan kekuatan spontan sektor informal dan ekonomi bawah tanah yang produktif—maka ada beberapa langkah penting yang harus diperhatikan.
Pertama, pemerintah jangan berlebihan mengatur. Biarkan aktivitas ekonomi kecil tumbuh alami, cukup difasilitasi dengan izin sederhana, pajak ringan, dan akses digital. Kedua, libatkan teknologi finansial dan e-commerce agar pelaku ekonomi informal bisa masuk ke sistem formal tanpa kehilangan fleksibilitasnya. Ketiga, reformasi pajak mikro: ubah pendekatan “pungutan” menjadi “pembinaan”, agar mereka mau tercatat dan produktivitasnya meningkat.
Selain itu, dorong investasi kecil-menengah berbasis komunitas—sejalan dengan prinsip Hayek tentang pengetahuan lokal—serta kurangi beban regulasi dan biaya kepatuhan yang sering menekan usaha kecil.
Jika dilakukan konsisten, pendekatan Hayekian bisa menambah 1,5–3% pertumbuhan PDB dalam lima tahun, sekaligus memperluas basis pajak dan lapangan kerja formal tanpa menimbulkan distorsi pasar.
###
Ini sih hanya pendapat saya..
Bukan kata Mr. Hayek.








