INDOPOSCO.ID – Indonesia kian percaya diri menatap perekonomian tahun 2025. Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa momentum pertumbuhan ekonomi nasional terus menguat, didukung sinergi erat antara pemerintah, otoritas moneter, dan sektor keuangan.
“Momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia menguat dan diprakirakan mencapai target pemerintah tahun 2025,” ujar Purbaya dalam konferensi pers hasil Rapat Berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) IV Tahun 2025 di Jakarta, Senin (3/11/2025).
Pada triwulan III 2025, konsumsi rumah tangga serta investasi tetap terjaga dengan baik. Data penjualan ritel pada September 2025 menunjukkan pertumbuhan mencapai 5,8 persen secara tahunan (YoY), melompat tinggi dibanding Juni 2025 yang hanya 1,3 persen YoY.
Peningkatan ini sejalan dengan tingkat keyakinan konsumen terhadap kinerja pemerintah dan kondisi ekonomi yang terus membaik.
Sektor manufaktur pun berbalik arah menuju zona ekspansi. Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur meningkat menjadi 50,4 pada akhir triwulan III 2025, jauh membaik dari kondisi kontraksi 46,9 pada Juni 2025. Momentum positif ini berlanjut hingga Oktober 2025 dengan PMI mencapai 51,2, didorong lonjakan pesanan baru yang terus terjadi selama tiga bulan berturut-turut.
Selain itu, neraca perdagangan triwulan III 2025 mencatat surplus signifikan mencapai USD 14,00 miliar, tumbuh 63,4 persen secara kuartal ke kuartal (QtQ) dan 112,1 persen YoY, mencerminkan daya saing ekspor Indonesia yang semakin kuat.
Pemerintah juga menempatkan Rp200 triliun dana kas sebagai bagian dari pengelolaan kas (cash management), turut mendorong meningkatnya likuiditas ekonomi. Dampaknya nyata, pertumbuhan uang primer (M0) tercatat 13,2 persen YoY.
Di sisi lain, kebijakan moneter yang longgar ikut memperluas likuiditas, tercermin pada pertumbuhan uang beredar luas (M2) mencapai 8,0 persen YoY, pada September 2025, lebih tinggi dari 6,5 persen YoY pada Juni 2025.
“Ke depan, investasi akan terus diperkuat termasuk melalui peran Danantara sebagai pengungkit investasi swasta serta upaya penciptaan iklim investasi yang kompetitif dengan pembentukan Satuan Tugas Percepatan Program Strategis Pemerintah (Satgas P2SP),” jelas Purbaya.
Sementara itu, Belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) diarahkan untuk memberi dorongan lebih pada konsumsi dan produksi melalui percepatan proyek strategis dan pemberian insentif bagi sektor prioritas.
Dengan dukungan stimulus sebesar Rp34,2 triliun, Pemerintah optimistis perekonomian tahun 2025 mampu tumbuh solid.
“Perkembangan positif aktivitas ekonomi dan koordinasi kebijakan memperkuat optimisme ekonomi Indonesia akan tumbuh di atas 5,5 persen YoY pada triwulan IV 2025,” tegas Purbaya, seraya menyampaikan bahwa secara keseluruhan, ekonomi Indonesia diproyeksikan tumbuh hingga 5,2 persen pada 2025.
Meski penuh tantangan global, Indonesia kembali menegaskan baranya: melaju, bertumbuh, dan bersiap mendaki lebih tinggi lagi membawa optimisme baru bagi perjalanan ekonomi bangsa. (her)
			
			









