INDOPOSCO.ID – Di era kemajuan teknologi kesehatan, operasi sendi kini memasuki babak baru, kolaborasi antara keahlian dokter dan kecerdasan robotik. Salah satu terobosan itu adalah ROSA (Robotic Surgical Assistant), teknologi yang mulai digunakan di RS Siloam Kebon Jeruk untuk operasi penggantian sendi lutut.
Menepis anggapan bahwa robot mampu bekerja sendiri, Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Konsultan Hip & Knee di RS Siloam Kebon Jeruk, Dr. dr. Franky Hartono, SpOT(K) menegaskan bahwa ROSA tetap berada dalam kendali dokter.
“ROSA bukan robot yang bekerja secara otomatis, melainkan asisten cerdas yang mendampingi dokter di ruang operasi,” jelas Dr. Franky ditemui INDOPOSCO, Sabtu (1/11/2025).
“Dengan sensor digital serta panduan 3D real–time, ROSA membantu memastikan pemotongan tulang dan penempatan implan dilakukan sepresisi mungkin,” lanjutnya.
Teknologi ini terutama ditujukan bagi pasien yang mengalami pengapuran sendi tingkat lanjut, terutama mereka yang tidak lagi merespons obat, fisioterapi, atau injeksi.
“Indikasinya untuk pasien yang sudah mengalami pengapuran derajat lanjut atau yang sudah tidak berhasil dengan terapi konvensional,” ungkap Dr. Franky.
Menariknya, pasien dengan kondisi obesitas, osteoporosis, hingga gangguan metabolik tetap dapat menjalani prosedur dengan ROSA.
“Adipositas atau obesitas itu memang faktor risiko osteoartritis. Tapi masalah obesitas tidak mempengaruhi apakah bisa menggunakan ROSA atau tidak. Karena ROSA ini sangat presisi, sangat akurat, tujuannya supaya hasil lebih optimal,” ujarnya.
Pasien diabetes tetap berpeluang menjalani operasi menggunakan teknologi ini, asalkan kondisi gula darahnya terkontrol.
“Untuk pasien dengan penyakit metabolik seperti gula (diabetes), tetap dilakukan screening sebelum operasi. Setelah gula terkontrol dan dikonsultasikan dengan dokter penyakit dalam, tidak ada masalah untuk menjalani total knee replacement dengan robotik ROSA,” terang Dr. Franky.
Lebiuh lanjut, terang Dr. Franky mengungkapkan bahwa pengembangan ROSA tidak berhenti di lutut. Teknologi ini terus dikembangkan untuk jenis operasi sendi lainnya.
“Robotik ROSA sudah dikembangkan untuk sendi lain seperti hip replacement. Kemungkinan dalam beberapa tahun mendatang kami juga akan launching penggunaan ROSA untuk total hip replacement serta partial knee replacement,” tambahnya.
Dengan semakin majunya teknologi dan meningkatnya presisi tindakan medis, dunia ortopedi memasuki fase baru: operasi yang bukan hanya canggih, tapi juga makin aman dan personal. (her)









