• Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Gaya Hidup

ROSA Pendamping Cerdas Spesialis Ortopedi, Bukan Robot Pengganti Dokter

Redaksi Editor Redaksi
Minggu, 2 November 2025 - 14:21
in Gaya Hidup
WhatsApp Image 2025-11-02 at 13.54.27

Teknologi kesehatan memasuki era baru. ROSA, robotik asisten bedah, siap mendampingi dokter dalam operasi lutut agar lebih aman, akurat, dan personal. Foto: Herry Rosadi / INDOPOSCO

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Di era kemajuan teknologi kesehatan, operasi sendi kini memasuki babak baru, kolaborasi antara keahlian dokter dan kecerdasan robotik. Salah satu terobosan itu adalah ROSA (Robotic Surgical Assistant), teknologi yang mulai digunakan di RS Siloam Kebon Jeruk untuk operasi penggantian sendi lutut.

Menepis anggapan bahwa robot mampu bekerja sendiri, Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Konsultan Hip & Knee di RS Siloam Kebon Jeruk, Dr. dr. Franky Hartono, SpOT(K) menegaskan bahwa ROSA tetap berada dalam kendali dokter.

BacaJuga:

Kebiasaan Ngopi Bisa Memperburuk Anxiety

Enzy Storia Stres Jalani Adegan Stand Up di Film ‘Suka Duka Tawa’

Ketika Para Jurnalis Menembak Sasaran Gunakan Senjata Serbu SS1 – V1 di Menlatpur Kostrad Karawang

“ROSA bukan robot yang bekerja secara otomatis, melainkan asisten cerdas yang mendampingi dokter di ruang operasi,” jelas Dr. Franky ditemui INDOPOSCO, Sabtu (1/11/2025).

“Dengan sensor digital serta panduan 3D real–time, ROSA membantu memastikan pemotongan tulang dan penempatan implan dilakukan sepresisi mungkin,” lanjutnya.

Teknologi ini terutama ditujukan bagi pasien yang mengalami pengapuran sendi tingkat lanjut, terutama mereka yang tidak lagi merespons obat, fisioterapi, atau injeksi.

“Indikasinya untuk pasien yang sudah mengalami pengapuran derajat lanjut atau yang sudah tidak berhasil dengan terapi konvensional,” ungkap Dr. Franky.

Menariknya, pasien dengan kondisi obesitas, osteoporosis, hingga gangguan metabolik tetap dapat menjalani prosedur dengan ROSA.

“Adipositas atau obesitas itu memang faktor risiko osteoartritis. Tapi masalah obesitas tidak mempengaruhi apakah bisa menggunakan ROSA atau tidak. Karena ROSA ini sangat presisi, sangat akurat, tujuannya supaya hasil lebih optimal,” ujarnya.

Pasien diabetes tetap berpeluang menjalani operasi menggunakan teknologi ini, asalkan kondisi gula darahnya terkontrol.

“Untuk pasien dengan penyakit metabolik seperti gula (diabetes), tetap dilakukan screening sebelum operasi. Setelah gula terkontrol dan dikonsultasikan dengan dokter penyakit dalam, tidak ada masalah untuk menjalani total knee replacement dengan robotik ROSA,” terang Dr. Franky.

Lebiuh lanjut, terang Dr. Franky mengungkapkan bahwa pengembangan ROSA tidak berhenti di lutut. Teknologi ini terus dikembangkan untuk jenis operasi sendi lainnya.

“Robotik ROSA sudah dikembangkan untuk sendi lain seperti hip replacement. Kemungkinan dalam beberapa tahun mendatang kami juga akan launching penggunaan ROSA untuk total hip replacement serta partial knee replacement,” tambahnya.

Dengan semakin majunya teknologi dan meningkatnya presisi tindakan medis, dunia ortopedi memasuki fase baru: operasi yang bukan hanya canggih, tapi juga makin aman dan personal. (her)

Tags: robotROSASpesialis Ortopedi
Berita Sebelumnya

Gencatan Senjata di Gaza Dinilai Belum Adil, BKSAP DPR Dorong Diplomasi

Berita Berikutnya

“Miracle Runway” di JFW 2026: Transformasi 9 Perempuan Hebat Melawan Ageism dengan Gaya

Berita Terkait.

ngopi
Gaya Hidup

Kebiasaan Ngopi Bisa Memperburuk Anxiety

Sabtu, 20 Desember 2025 - 06:06
enzy
Gaya Hidup

Enzy Storia Stres Jalani Adegan Stand Up di Film ‘Suka Duka Tawa’

Jumat, 19 Desember 2025 - 22:02
jurnaliss
Gaya Hidup

Ketika Para Jurnalis Menembak Sasaran Gunakan Senjata Serbu SS1 – V1 di Menlatpur Kostrad Karawang

Jumat, 19 Desember 2025 - 17:17
aston bogor
Gaya Hidup

ASTON Bogor Hotel & Resort Hadirkan Festive Elegance 2025: Dari Keajaiban Natal hingga Masquerade Countdown

Kamis, 18 Desember 2025 - 20:22
kemhan
Gaya Hidup

Momen Awak Media Dibekali Ilmu Navigasi Titik Koordinat di Menlatpur Sanggabuana

Kamis, 18 Desember 2025 - 20:12
WhatsApp Image 2025-12-18 at 17.33.09
Gaya Hidup

Tiga Dara di Balik Marshant Skincare Berbasis Sains Untuk Kebutuhan Kulit Modern

Kamis, 18 Desember 2025 - 18:21
Berita Berikutnya
IMG-20251102-WA0003

“Miracle Runway” di JFW 2026: Transformasi 9 Perempuan Hebat Melawan Ageism dengan Gaya

  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.