• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposco.id
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Ekonomi

Ahli Gizi: MBG Harus Terus Dievaluasi

Folber Siallagan by Folber Siallagan
Minggu, 2 November 2025 - 17:17
in Ekonomi
17620721529906570678627511350709

Ilustrasi pelaksanaan program MBG di Cirebon, Jawa Barat. ANTARA/Fathnur Rohman

1.3k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Ahli gizi Mochammad Rizal menilai Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bisa membantu meningkatkan gizi dan kesehatan anak, tetapi perlu terus dievaluasi agar manfaatnya optimal sebagai investasi jangka panjang untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.

“Dalam jangka pendek yang bisa kita saksikan adalah peningkatan status gizi dan kesehatan anak akan meningkat, seperti misalnya penurunan angka anemia. Anak-anak yang tumbuh sehat hari ini, kelak akan melahirkan generasi yang bebas stunting,” ujar Rizal di Jakarta, Minggu.

Selain peningkatan taraf kesehatan dan status gizi, hal lain yang menjadi harapan dari MBG adalah dapat memotivasi anak untuk semangat datang ke sekolah.

Dengan perut terisi makanan bergizi, konsentrasi belajar diharapkan meningkat. Tidak berhenti sampai di sana, program tersebut juga diharapkan mampu mendongkrak produktivitas rantai pasok pangan lokal, seperti petani, nelayan, dan katering lokal.

Kendati demikian, implementasi MBG di lapangan tidak lepas dari berbagai tantangan yang kompleks. Kebiasaan makan anak sekarang yang terbiasa mengonsumsi Ultra Processed Food (UPF) seperti snack, permen, serta makanan tinggi gula, garam, dan lemak menjadi tantangan.

“Menu MBG yang ideal justru berisiko tinggi tidak dihabiskan (food waste). Sebaliknya, memberikan menu berbasis UPF seperti nugget ataupun sosis, agar makanan habis, justru mengalihkan tujuan utama pemenuhan gizi dari program ini. Perlu strategi bertahap untuk mengubah perilaku makan siswa saat ini,” kata pria yang tengah menempuh studi PhD di bidang International Nutrition, Cornell University, New York, Amerika Serikat itu.

Untuk mengukur adanya perubahan perilaku pola makan sehat di sekolah, perlu dilakukan evaluasi makanan yang habis atau tidak habis dikonsumsi secara berkala.

Selain itu sekolah juga diharapkan mengumpulkan data jumlah makanan tidak layak konsumsi, hingga pelaporan jumlah kejadian tak terduga, termasuk insiden keamanan pangan yang terjadi di sekolah. Panduan evaluasi ini tertuang dalam Panduan Implementasi Program MBG di Satuan Pendidikan yang disusun Kemendikdasmen.

Selain itu, dalam upaya mengukur dampak MBG, sekolah diimbau untuk melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, serta indeks massa tubuh siswa setiap enam bulan sekali. Tidak hanya itu, sekolah juga diwajibkan mengukur perubahan perilaku siswa tentang gizi dan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah.

Melalui panduan tersebut, harapannya pengumpulan data yang komprehensif seperti data jumlah penerima manfaat, data menu MBG, data food waste, dan status gizi sebelum dan setelah MBG berjalan menjadi basis data sangat penting untuk evaluasi kebijakan.

Peran ahli gizi dalam program itu pun menjadi sangat krusial, baik untuk memastikan gizi seimbang maupun keamanan pangan terimplementasi dengan baik. Namun, beban kerja yang tidak ideal menjadi tantangan yang perlu segera diperbaiki.

“Sejauh yang saya dengar dengan rasio satu ahli gizi untuk memantau 3.000-4.000 porsi itu sangat berat. Beban ini berpeluang membuat terjadinya insiden keamanan pangan. Namun regulasi baru yang saya dengar telah membatasi produksi maksimal 2.000 porsi pada Satuan Penyediaan Pangan Bergizi (SPPG). Ini adalah langkah perbaikan yang baik, karena bisa mengurangi beban kerja dan risiko keamanan pangan,” ujar Rizal.

Tidak hanya itu, MBG perlu diintegrasikan dengan edukasi gizi kepada anak dan keluarga. Di luar menyiapkan menu MBG, peran ahli gizi untuk mengedukasi siswa menjadi penting. Dengan begitu pemahaman yang baik tentang pola makan dan gizi seimbang bisa terbangun

“Ini program baru sehingga masih banyak tantangan yang perlu dibenahi, termasuk memberikan masukan yang baik sangat dibutuhkan,” kata Rizal. (bro)

Tags: Ahli GiziEvaluasimbg
Previous Post

Lima Orang Sekeluarga Tertimbun Longsor di Trenggalek

Next Post

Di tangkap Polisi, Onad Mengaku Menyesal Pakai Narkoba

Related Posts

gadai
Ekonomi

Pegadaian Jakarta 1 Gelar Festival Tring! Kolaborasi Digital, Literasi Keuangan, dan Gaya Hidup Modern

Minggu, 2 November 2025 - 18:28
WhatsApp Image 2025-11-02 at 10.37.36
Ekonomi

Pembiayaan Syariah Melemah, Himbara Kian Agresif Serap Nasabah

Minggu, 2 November 2025 - 12:13
IMG-20251102-WA0002
Ekonomi

Sharp Hadir untuk Pecinta Hewan Peliharaan di Pameran International Pet Expo 2025

Minggu, 2 November 2025 - 11:06
WhatsApp Image 2025-11-02 at 09.45.09
Ekonomi

PEP Sangasanga Field dan Sangatta Field Lampaui Target Kinerja Penjualan Gas

Minggu, 2 November 2025 - 09:56
WhatsApp Image 2025-11-02 at 09.31.12
Ekonomi

MedcoEnergi Cetak Kinerja Solid di Tengah Volatilitas Komoditas

Minggu, 2 November 2025 - 09:50
amman
Ekonomi

AMMAN Kantongi Rekomendasi Ekspor 480 Ribu dmt Konsentrat Tembaga, Smelter Pulih Bertahap

Minggu, 2 November 2025 - 09:30
Next Post
17620724355888788044155029265874

Di tangkap Polisi, Onad Mengaku Menyesal Pakai Narkoba

BERITA POPULER

  • WhatsApp Image 2025-11-01 at 08.26.51 (1)

    Bhayangkara FC vs Persita: Pendekar Cisadane Janjikan Laga Sulit untuk The Guardian

    966 shares
    Share 386 Tweet 242
  • PPK BPJN Banten Bantah Pekerjaan Ruas Jalan Nasional Bayah Cibareno Mangkrak, Ini Alasannya

    671 shares
    Share 268 Tweet 168
  • Ampas Teh

    719 shares
    Share 288 Tweet 180
  • Presiden Prabowo Pulang Lebih Cepat dari KTT ASEAN karena Hal Mendesak

    662 shares
    Share 265 Tweet 166
  • Kepala BNN Ajak Generasi Muda Jadi Pejuang Anti-Narkoba

    655 shares
    Share 262 Tweet 164
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.