INDOPOSCO.ID – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengemukakan, puluhan ribu orang terdampak akibat bencana hidrometeorologi yang melanda sebagian wilayah Indonesia selama sepekan terakhir atau pada pekan keempat Oktober 2025.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, bencana hidrometeorologi turut merenggut nyawa sejumlah orang, serta rumah warga mengalami kerusakan.
“Dalam satu minggu, BNPB menerima kejadian laporan bencana dan dampaknya yang menyebabkan lebih dari 30 ribu jiwa terdampak, sembilan rumah rusak berat dan lima korban jiwa meninggal dunia,” kata Abdul Muhari dalam keterangan video di Jakarta, Jumat (31/10/2025).
Bencana hidrometeorologi adalah bencana alam yang disebabkan oleh fenomena cuaca dan iklim ekstrem, seperti hujan deras, angin kencang, kekeringan, dan gelombang panas. Seperti halnya terjadi di wilayah Jakarta dan Semarang, Jawa Tengah.
“Ini semuanya disebabkan oleh kejadian bencana hindrometrologi basah. Jakarta kita ketahui ada dua korban meninggal tertimpa pohon yang roboh pada saat kondisi cuaca ekstrem,” ujar Abdul Muhari.
Satu korban meninggal dunia setelah tertimpa pohon yang di Pondok Indah pada, Minggu (26/10/2025). Korban lainnya meregang nyawa di Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Kamis (30/10/2025).
Sementara korban meninggal lainnya akibat terdampak banjir yang merendam sejumlah titik di Kota Semarang, Jawa Tengah sejak pertengahan Oktober 2025. “Lima jiwa meninggal ini, dua orang di antaranya di Jakarta dan tiga orang di Semarang,” ungkap Aam disapanya.
Data puluhan ribu orang terdampak bencana hidrometeorologi itu tersebar di sejumlah wilayah Indonesia. Mulai banjir yang merendam Semarang sebanyak 22.669 jiwa terdampak, wilayah Banggai, Sulawesi Tengah terendam banjir menyebabkan 50 kepala keluarga terdampak. (dan)









