INDOPOSCO.ID – Untuk menyelamatkan lingkungan harus menggunakan bahasa religius. Pesantren tersebut diungkapkan Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar di sela-sela konferensi internasional Annual International Conference on Islam, Science, and Society (AICIS+) 2025 di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di Depok, Kamis (30/10/2025).
Menag mengingatkan, tanpa bahasa religius sangat sulit untuk menyelamatkan lingkungan. Selain pesan tersebut, menurutnya, pertemuan dengan Paus Leo XIV di Roma juga menegaskan perlunya kolaborasi.
“Bukan soal menyelamatkan lingkungan, ada poin soal kolaborasi. Bahwasanya agama apapun, kepercayaan apapun sudah waktunya bergandengan tangan menyelesaikan persoalan kemanusiaan,” ujarnya.
Ia mengatakan, dalam waktu dekat Indonesia mendapatkan kepercayaan oleh Paus untuk mengembangkan perekonomian umat. “Sudah saatnya kita menggantikan sistem ekonomi yang eksploitasi manusia,” katanya.
“Kata Paus bahwa hanya perbankan syarikat Islam lah yang mampu menyelamatkan dan memanusiakan ekonomi dunia,” imbuhnya.
Ia menegaskan, bahwa sistem perbankan sekuler tidak bisa menyelamatkan kemanusiaan. Namun, dibutuhkan sistem ekonomi syariah untuk menyelamatkan dunia kemanusiaan, terutama dalam bidang perekonomian.
“Dunia lain mengagumi dunia Islam, konsep-konsep Islam. Dan saya juga sampaikan kepada menganggap agama lain, jangan terancam dengan kita mempopulerkan istilah syariah, perbankan syariah. Sebab di Inggris sekarang satu tren ekonomi syariah,” ungkapnya.
“Kami berharap konsep syariah ini bisa diaktualisasikan menjadi satu konsep global untuk menyelamatkan dunia kemanusiaan,” imbuhnya. (nas)
 
 
			 
			 
 
					








