INDOPOSCO.ID – Pemerintah mengintensifkan upaya untuk menyelamatkan pesut mahakam (Orcaella brevirostris) yang terancam punah, salah satunya merancang kawasan konservasi yang bebas dari kapal pengangkut batu bara demi menjaga populasinya.
Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq di Jakarta, Selasa, menyampaikan bahwa populasi satwa itu kini dalam kondisi genting terancam punah. Di sungai di Kalimantan tersisa sekitar 64 ekor, dengan dua ekor di antaranya dilaporkan merupakan kelahiran baru.
“Kita sedang mendesain dengan teman-teman KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan) untuk menghentikan pengangkutan batu bara lewat anak sungai,” kata Menteri LH/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Hanif.
Keberadaan kapal-kapal pengangkut batu bara menjadi salah satu masalah yang dihadapi satwa tersebut, sehingga KLH dan KKP ingin memastikan bahwa kapal-kapal tersebut tidak akan masuk sampai ke anak sungai.
Bahkan, katanya, kapal batu bara itu masih ditemukan di hulu sungai termasuk wilayah Danau Kaskade Mahakam.
“Bukan pembatasan, saya inginnya ditutup saja. Stockpile di situ dialirkan lewat darat ke sungai besarnya, jadi kita lindungi yang satu ini,” tuturnya.
Dia menjelaskan pemerintah menganggap serius ancaman terhadap pesut mahakam, yang dulu banyak ditemukan di Sungai Mahakam tetapi kini hanya tersisa di anak-anak sungai. KLH sudah menunjuk empat orang tenaga ahli terdiri dari masyarakat asli di wilayah setempat untuk fokus dalam pelindungan pesut.
Langkah verifikasi lapangan juga dilakukan untuk memastikan sumber pencemaran yang mengancam pesut.
“Kita meminta kepada mereka bahwa saya tidak mau tahu bagaimana upayanya, tetapi yang jelas indikatornya adalah jumlah populasi,” ujarnya. (bro)
 
 
			 
			 
 
					








